#10 : Keinginan Menang dan Siaran

445 98 21
                                    

Pujasera semakin banyak yang datang seiring siang menjelang. Mengingat waktu sangatlah tepat untuk mengisi perut, kios-kios yang mulanya tak memiliki pekerjaan, sekarang dibanjiri pesanan orang-orang yang baru datang.

Sesuai dengan kesepakatan, pilihan kedua pemuda jatuh kepada ketoprak untuk mengisi perut kosong mereka. Ketoprak pun siap dari lima belas menit lalu. Sejak lima belas menit yang lalu juga, konversasi kedua pemuda itu terputus, beralih untuk menyantap ketoprak yang sudah mendarat di meja.

Sekarang Sandi sudah meraih suapan terakhirnya, masuk ke dalam mulutnya dan dikunyah perlahan agar nantinya mudah dicerna. Makan siang Sandi pun usai ditutup es jeruk manis yang perlu dipesan dari gerai sebelah.

"Gimana, Jen?" celetuk Sandi tiba-tiba setelah selesai meneguk es jeruknya.

"Apa? Tiba-tiba kok tanya 'gimana'?"

Jendra yang masih belum menyelesaikan kegiatan makannya tiba-tiba berhenti mengunyah serta membalikkan pertanyaan kepada temannya yang tidak jelas itu. Tidak ada topik bahasan yang perlu kelanjutan, tapi temannya itu seakan meminta sebuah lanjutan berupa penjelasan.

"Ada lomba baru nggak? Yang nggak ribet," jawab Sandi.

Jendra mengangguk-mengangguk dilanjut meletakkan sendok. "Oh. Gue baru inget, kemarin ada e-mail lagi soal lomba."

"Apa temanya?" tanya Sandi lagi.

"Masalah kehidupan yang ada di Indonesia," jawab Jendra.

"Tim apa individu?"

"Tim. Satu timnya maksimal tiga."

"Satu sekolah wajib satu tim?"

"Bebas."

"Mantap. Ayo ikut aja."

"Gue belum bilang anak-anak."

"Bilang gih sekarang," arah Sandi.

Jendra sempat berdehem untuk mengiyakan arahan dari Sandi. Pemuda itu pun segera mengambil ponsel di sakunya, membuka kunci layar, dan menuju aplikasi pesan hijau yang berisi grup-grup. Sebuah grup beranggotakan empat puluh dua orang menjadi tujuannnya. Grup pesan biasa yang selalu membahas potret dan kamera dari angkatan Jendra.

Jendra tak mau mengulur-ulur, ia tak hanya menyapa, melainkan langsung melemparkan poin pembicaraan. Pesan perlahan terkirim, terbagi menjadi beberapa balon chat agar tak terlalu panjang penjelasannya yang nantinya bisa membuat pembacanya malas membaca dan mengerti maksudnya.

Fotografi Barakarsa Periode 2019/2020 (42)

Rajendra Gautama
Siang semuanya, gue ada kabar lomba nih |
Temanya 'Masalah kehidupan yang ada di Indonesia' |
Ini lomba tim, satu timnya maksimal tiga orang. Satu sekolah bebas mau kirim berapa tim, yang penting bayar biaya pendaftaran. |
[Poster Lomba Foto Masalah Kehidupan.jpg] |
[JUKLAK-JUKNIS Lomba Fotografi SMA.pdf] |

Sandi Telkomsel
| Widiw hadiah utamanya kamera dslr cuy 🤩

Hasbi Baruna
| Ini mau pake kas klub daftarnya?

Melia Sandra
| Enak aja pake kas
| Minta sekolah lah

Rajendra Gautama
Kalau gitu siapin dulu dah yang mau ikut lomba berapa tim, anaknya siapa aja terus kasih info gue |
Nanti baru kalau udah fiks, sekretaris bikin proposal, bendahara buat RAB |
Baca ya di juknis, lomba ini perlu surat pengantar sekolah |

Tanggapan demi tanggapan diterima, tapi Jendra tak menunggu semuanya menanggapi. Biarlah hanya beberapa tanggapan sekarang, sisanya sebuah amanat ia titipkan untuk kedepannya. Sekarang pemuda itu mematikan ponselnya dan mulai kembali menghabiskan makannya yang belum habis dari tadi.

Bidadari BarakarsaWhere stories live. Discover now