#3 : Sebutan di Korek Bakar

787 186 19
                                    

Pukul tujuh malam, Mahes yang baru saja menyelesaikan makan malam, berencana menyiapkan seragam. Besok hari Rabu, dan itu akan menjadi hari pertama ia menyandang status sebagai anak SMA karena sudah diperbolehkan menggunakan seragam batik milik SMA Barakarsa dan ia telah lolos dari masa pengenalan lingkungan sekolah, walau ditutup dengan peristiwa menjengkelkan.

Sesuai saran yang dikatakan Indra sebelum ia meninggalkan Mahes berdua dengan Yupi siang tadi, pemuda itu menyarankan Mahes untuk mendengarkan Radio Barakarsa di saluran 107.9 FM. Agar gadis itu mengerti penyiaran setidaknya cara pembukaan dan sapaan ringan menuju program. Mahes pun menyanggupi, sembari ia menyiapkan seragam yang perlu dikenakan besok, gadis itu pun menyalakan radio kecil yang ada di kamarnya.

"Program selanjutnya Korek Bakarㅡ" Suarnya sekilas lalu muncul pariwara minuman dan musik dari piano yang lumayan menenangkan.

"Hai, hai, hai. Selamat malam Kota Jakarta, malam menuju Rabu di Radio Barakarsa di 107.9 FM pastinya, bersama Penyiar Kelabu, mari berbagi cerita. Kelabu mau bilang nih, selamat ya adek-adek kelas sepuluh sudah selesai masa pengenalan sekolahnya, cie yang besok sudah berseragam SMA. Ehem, cie ... gimana masa PLS-nya? Panitianya galak ya? Mohon dimaafkan ya adek, itu mereka cuma pura-pura kok biar kalian bisa sopan sekaligus santun, juga disiplin.

Pukul tujuh malam, jam yang paling ditunggu manusia-manusia yang sukanya sembunyi sendirian. Apalagi kalau bukan program Korek Bakar, komentar rekomendasi bercerita tanpa pakar. Yuk, yang mau diam-diam perhatian sama doi tapi malu ngomong langsung atau yang sekedar titip salam dan request lagu bisa ya langsung kirim ke OA Line kita, Radio Barakarsa atau ke nomor 081239298842 via SMS or WhatsApp. Sambil nunggu yuk kita dengerin dulu musik bagus dari Juicy Luicy - Terlalu Tinggi."

🎶 Ikatkan padaku tali benang terpanjang agar kau bisa terbangkanku sejauh yang kau mauㅡ

Lagu itu, Terlalu Tinggi milik Juicy Luicy merupakan lagu lama yang pernah ia dengar sekiranya dua tahun lalu. Persepsi Mahes tentang radio yang selalu meyajikan lagu terbaru ternyata salah, buktinya lagu yang dua tahun lalu disebar luaskan masih bisa disajikan radio sampai saat ini. Gadis itu menyelesaikan persiapan seragam, kemudian ia mencari hal yang sekiranya bisa digunakan untuk mencatat.

Mahes menulis semua hal yang ia dengar; mulai dari sapaan, pemberian salam, penyebutan nama radio, pesan singkat, nama acara, dan masih banyak lagi. "Penyiar Kelabu? Apa setiap penyiar menyembunyikan nama aslinya? Ia menggantinya dengan nama penyiaran?"

"Yoo, Penyiar Kelabu kembaliㅡ"

"ㅡOkay, buka telinga kalian lebar-lebar, mengapa demikian? Ya biar kalian bisa tahu kalau ada yang perhatian ke kalian diam-diam. Aciat ... ciat, nggak usah nunggu seribu purnama, ini Kelabu mulai baca.

Yang pertama, untuk Davin. Selamat malam Davin, ini hari ke-46 aku kirim pesan di Korek Bakar, tadi aku lihat kamu di deket tangga darurat waktu jam pelajaran ke-5. Kamu bolos lagi ya, Vin? Sadarlah wahai Yang Mulia Davin kamu udah kelas 12, masa iya aku harus kirim pesan di Korek Bakar sampai kuliah cuma ngingetin kamu biar nggak bolos. ... Wah Mas Davin, semoga cepat dapat hidayah ya biar nggak bolos pelajaran lagi.

Lanjut, yang kedua untuk Maheswariㅡ"

"Hah?" Mahes kaget tak karuan saat namanya disebut Penyiar Kelabu dalam program radionya, kemudian tanggannya meraih tombol volume untuk mengeraskan suara.

"ㅡMahewari, hai. Bagaimana keadaan lengannya? Masih sakit kah? Nyerinya usil ya suka datang? Kalau datang, ambil saja es batu di kulkas lalu ditempelkan. Jangan dipaksakan melakukan hal yang berat-berat ya, lekas sembuh, Mahes. ... Ah perhatian sekali, cepat sembuh ya Maheswariㅡ"

Bidadari BarakarsaOnde histórias criam vida. Descubra agora