ch : 1

4.4K 379 119
                                    

Sebuah alarm yang memiliki suara mengerikan berhasil membangunkan iruma dari mimpi yang lebih indah di banding kenyataan hidupnya saat ini,

Iruma dengan lesu memulai pagi di mansion besar tersebut, duduk di depan meja makan dengan banyaknya hidangan yang tersaji.

Matanya sedikit terkejut dan memandang ngeri dengan semua makanan ini, bentuknya aneh dan sangat mengerikan, di saat dia memaksa diri untuk mencoba rasanya.. Ehh , ternyata sangat enak.

Iruma pun terlihat dengan lahap memakan sarapannya hingga beberapa piring, makanan yang terlalu enak menurutnya. Karena, di saat masih berada di dunia manusia iruma selalu hidup susah dengan kekurangan makanan, orang tua nya tidak pernah perduli dengan keadaannya atau mungkin salahnya karena tidak pernah bisa menolak permintaan kedua orang tuanya.


Iruma adalah tipe orang yang sungkan untuk menolak permintaan tolong siapapun, untuk mengatakan tidak saja sangat sulit.




Contohnya di saat sullivan-sama memintanya untuk menjadi cucu, iruma pun tidak dapat menolaknya dan hanya menerima permintaan tersebut.


" Iruma-kun, saatnya untuk bersekolah. Kakek, akan mengantarmu. "

Sullivan berucap dengan nada gembira, dan juga penuh semangat. Entah, mendapatkan seorang cucu adalah keinginan nya sejak lama, dan sekarang terpenuhi berkat iruma.













Sesampainya di depan sekolah, iruma takjub akan bentuk dan juga betapa besar bangunan tersebut. Dirinya tidak menyangka di dunia iblis sekolahannya akan sebagus ini.




Dengan perasaan gugup dan juga was was, iruma mengikuti intruksi pembina osis yang menyuruh agar menuju aula untuk mendengarkan sambutan bagi siswa baru.

" Apakah seperti ini rasanya bersekolah.? , menyenangkan, tapi.... Kenapa aku harus merasakannya ketika berada di lingkungan yang penuh dengan iblis. "



Iruma duduk di tengah-tengah para iblis atau lebih tepatnya murid iblis yang lainnya, dia meremas ujung bajunya karena menahan rasa takut dan gugup.



Kata kakeknya, sullivan-sama... Para iblis akan memakan dirinya, jika mereka tau bahwa dia manusia. Karena itu, opera-san sempat memberinya banyak parfum yang dapat menghilangkan aroma manusianya/?.







Di saat sedang seorang guru menyampaikan tata acara, dan sampailah pada sambutan dari kepala sekolah. Hingga sebuah panggilan yang menyebut namaku, mengejutkan diriku.


Di depan aula, terdapat kakek, lebih tepatnya Sullivan-sama yang di kenal sebagai kepala sekolah di sekolah iblis ini, dan dia sedang memanggilku.



" Matilah aku, para iblis ini akan semakin memperhatikanku. "

Batinnya, yang semakin panik berharap bahwa tidak akan ada yang menyadari bahwa dirinya adalah cucu sullivan-sama.






Namun, pemikiranku terlalu cepat merasa tenang. Lagi-lagi kakek membuat ulah, dan mengakibatkan diriku mendapat perhatian berlebihan lagi.





Di saat itu, seharusnya salah seorang perwakilan dari murid baru di harapkan untuk memberikan ucapan sambutan, dan yang akan melakukannya adalah seorang iblis yang mendapat peringkat pertama dalam ujian masuk bernama Asmodeus.




Namun, lagi-lagi sullivan membuat ulah karena kebahagiaannya mendapat seorang cucu. Membuat iruma yang harus maju ke depan aula menggantikan Asmodeus, untuk mengucapkan kata sambutan.






















Iruma-KunWhere stories live. Discover now