Di pagi hari kelas kami sudah sangat berisik membahas festival yang akan datang, yaitu festival musik. Mengingat fakta bahwa tidak semua murid yang berada di kelas telah mendapatkan rank sesuai syarat yang di berikan untuk dapat lulus.
Penampilan drama dan apapun yang menyangkut tentang musik karena ini adalah persaingan antar kelas, beberapa murid berfikir sangat keras hingga mereka akhirnya melirik kepada satu iblis yang masih terjebak di rank 2, yaitu Elizabetta.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Maafkan aku, "
Ucap iblis wanita yang selalu mendapatkan juluan iblis paling cantik dari kelas spesial, meski Elizabet cantik, namun dia terkadang dapat bertingkah bodoh dan juga licik di saat yang bersamaan, jenis iblis penggoda yang berbahaya.
Kami semua sempat berunding untuk membuat Elizabet menjadi diva untuk pementasan nanti, agar semua terfokus padanya dan agar dapat lebih mudah meningkatkan rank miliknya yang cukup tertinggal.
Namun sialnya, Callego sensei hadir hanya untuk menciptakan kepanikan baru bagi kelas spesial, ketika dia memberitahu bahwa terdapat murid lain yang juga terjebak di rank 2, murid yang bernama Purson Soi, tidak hanya itu saja, penjelasan lainnya bahwa Purson itu berasal dari keluarga yang tidak bisa terlalu mencolok, yang mana itu jelas membuat kami semua tidak sadar jika sejak lama dia adalah murid di kelas kami.
Purson berulang kali akan menghilang terus menerus, ketika kami mencoba untuk berbicara kepadanya, ataupun jika terdapat orang lain yang menurutnya terlalu ramai, seakan dengan sengaja menyembunyikan dirinya dari hal ramai yang sangat mencolok.
Ini benar-benar sangat sulit, seluruh murid di kelas spesial benar-benar berusaha bagaimana dapat membuat Purson tertarik untuk bekerja sama melakukan pentas di festival musik yang sebentar lagi akan di adakan.
Karena jika Purson tidak dapat menaikan rank nya, jelas saja itu akan membuat mereka kehilangan kelas yang luar biasa ini, dan harus kembali ke kelas yang lebih terlihat seperti tempat pembuangan.
Tiba-tiba saja terdengar suara yang seakan pergi meninggalkan kelas, tanpa sebuah wujud, para iblis lainnya mengira itu Purson yang pergi dan mencoba menangkapnya bersama-sama, meninggalkan Iruma yang berada di kelas seotang diri.
Iruma perlahan menghela nafas dan tersenyum lembut, melangkahkan kakinya mendekati salah satu tiang besar bangunan kelas, dan perlahan mendudukkan dirinya seraya bersandar.
" Purson-kun, kamu di sini kan.? "
Perlahan sosok Purson muncul tepat di sisi Iruma, hingga sejujurnya itu membuat Iruma terkejut, dia hanya menebak dan tidak menyangka bahwa Purson benar-benar berada di dekatnya.
Namun, karena keterkejutan Iruma atas kemunculan Purson, iblis satu itu kembali menghilangkan sosoknya seperti debu yang tertiup angin, membuat Iruma sedikit panik hingga dirinya perlahan mulai berbicara.
