Ch : 9

1.2K 184 14
                                    

Seperti pagi hari lainnya di dunia bawah tersebut, suara cicitan burung iblis dengan bentuk unik bersenandung riang seakan menyambut hari, dan cahaya mentari mulai menembus kaca mencoba membangunkan setiap insan yang masih ingin bergelung di dunia mimpi.


" Selamat pagi, Iruma-kun. "

Sebuah suara nyaring nan riang terdengar dari seorang iblis tua yang tidak lain adalah Sullivan-sama, sang kakek dari manusia yang saat ini masih bergelung di dalam selimut hangatnya.


" Segeralah bersiap untuk sarapan, cuaca hari ini sangat cerah, dan ayo berjalan-jalan di pagi hari. "

Dengan nada bersemangat seperti biasa ingin memanjakan cucu satu-satunya yang sangat manis, iblis tua yang seakan anak kecil dengan kebahagiaannya.

" Tsk.. "

" Eh.. "

" Dirimu membuat keributan di pagi hari, Jii-san. "

Mendengarkan ucapan tersebut keluar dari kedua bibir Iruma, berhasil membuat sang kakek membeku seketika, dan membuat Opera yang sejak tadi berdiri dengan tenang membawa sebuah nampan dengan minuman hangat, menjatuhkannya.










































" Ahh...berita di surat kabar ini sangat membosankan, "

Iruma mengeluh dengan posisi sendok masih berada di dalam mulutny, dengan tangan kanan yang sedang memegang sebuah surat kabar yang berisikan informasi dan berita terkini tentang dunia bawah.





" Tambah lagi, "

Seraya menyodorkan piringnya yang telah kosong ke arah Opera, meminta untuk menambah makanan, karena jujur saja dirinya masih merasakan lapar.

" I..iya segera, "

Opera dengan kikuk segera kembali menyiapkan makanan untuk sang tuan muda yang saat ini terlihat sangat berbeda dengan sosok manis yang dirinya selalu perhatikan,

Dengan terdengarnya rengekan dan protes dari seorang Sullivan-sama, Opera hanya bisa mencoba menenangkan dan sesekali melirik ke arah pria mungil bersurai biru yang masih melanjutkan sarapannya.



























" Iruma-sama... Good morn..., "

Belum sempat Asmodeus menyelesaikan kalimatnya, Iruma telah lebih dulu menyodorkan tas miliknya ke arah Asmodeus, yang mana sempat membuat Asmo sedikit terdiam dan kebingungan.


" Ini....bukankah kamu selalu ingin membawa tas milikku..?, "


Asmodeus terlihat begitu senang mendengar ucapan Iruma yang seakan memberi arti bahwa sosok tersebut sangat membutuhkan dirinya, Iruma melangkah mendekati gadis berwarna hijau dan mulai mengelus rambutnya dengan perlahan.


" Clara sangat bersemangat sekali hari ini, "




Asmodeus dan Clara benar-benar seketika di buat gugup pada pagi hari ini, atas sikap Iruma yang terlihat berbeda, namun mereka masih belum bisa memastikan apa yang berbeda dari si manis tersebut.

































































Terdengar bunyi nyaring yang di akibatkan oleh berhentinya sebuah kereta sihir, yang tidak lain adalah kereta milik Iruma. Semua pandangan para murid yang masih berada di luar tertuju kearah kereta yang berhenti.





Iruma-KunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang