Ch: 14

665 105 5
                                    

Setelah berhari-hari menjalani latihan dengan segala bentakan juga godaan yang jelas saja hanya di lakukan oleh satu-satunya iblis tua menyebalkan yaitu Callego kepada sosok Iruma.




Akhirnya hari di mana dirinya ingin menunjukkan kepada teman-temannya bagaimana hasil dari latihannya, sebuah musik yang dirinya persembahkan dengan mencurahkan perasaannya.






Iruma menghampiri ruangan yang di gunakan teman-temannya untuk latihan menari, dengan pakaian rapi dan terkesan formal, Iruma berjongkok tepat di hadapan Elizabett, meraih tangannya memberikan kecupan pada punggung tangan tersebut seraya menyatakan perasaannya.





" Iruma... Apa yang kau lakukan..?? "



" Iruma...kau pengkhianat, "



" Iruma....kau kejam sekali. "






Berbagai ucapan tanda tidak terima di tujukan untuk Iruma, ruangan menjadi berisik karena adegan yang terjadi, namun Iruma tetap menatap kearah Elizabeta, dan memberikan secarik surat cinta.






" Kamu boleh memberikan jawabanmu tentang surat ini, setelah aku berhasil mempertunjukkan perasaanku kepadamu melalui musik yang akan ku mainkan. "








Iruma perlahan menuju piano, dan perlahan jari jemarinya mulai memainkan sebuah melodi, melodi indah namun secara bersamaan juga menyayat hati, melodi penuh cinta untuk memiliki namun juga rasa sedih untuk merelakan seakan terjalin pada melodi tersebut.









Asmodeus, Callego, dan yang lainnya bahkan telah terdiam bersama dengan perasaan berkecamuk mereka yang harus memandang ke arah Iruma dan pernyataan cintanya yang tiba-tiba.








Tanpa sadar tubuh mereka semua seakan di tuntut untuk menari, semua yang berada di dalam ruangan terjerat oleh melodi dan bergerak dengan sendirinya, seakan saat ini adalah pertunjukkan.





Iruma yabg selesai memainkan piano segera berdiri dan kembali melangkah untuk mendekati Elizabett, dirinya tersenyum dan bertanya tentang apa jawaban dari surat yang telah dirinya tulis.








Saat itu Callego segera tersadar dan tersenyum, mendekati sosok Iruma lalu merengkuh pinggang tersebut menariknya kedalam pelukan, dirinya sadar bahwa Iruma hanya mempertunjukkan musik menurut perasaannya.






" Luar biasa.... Melodi milikmu, membuatku semakin menginginkanmu, Iruma. "




Ucap Callego kepada Iruma yang saat ini tengah menatapnya dengan jarak yang sangat dekat, membuat sosok Asmo yang akhirnya paham akan situasi segera menerjang ke arah Callego dengan api di tangannya.





" Azz.... Hentikan. "



Teriakan Iruma yang berlari menuju arah dan segera memeluk tubuh Asmodeus, membuat Asmo tersadar dan menghentikan sikapnya yang berniat membunuh sang sensei yang terus menyentuh miliknya.








Iruma benar-benar semakin terbiasa dengan situasi yang penuh konflik di karenakan sikap cemburu Asmodeus yang sangat berlebihan, tidak apa dirinya paham bahwa dia tidak akan pernah bisa marah kepada Asmo.












Latihan masih terus di lanjutkan untuk beberapa hari kedepan, namun tiba-tiba saja ada satu lagi masalah yang tercipta, Purson, tiba-tiba saja memberikan surat pengunduran diri dari festival bersama dengan surat yang menyatakan bahwa dirinya akan berhenti sekolah.









Iruma-KunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang