Ch : 5

1.8K 234 34
                                    

" IRUMA.."

Sebuah teriakan dari suara yang tidak asing tiba-tiba saja terdengar memanggil nama dirinya, seakan sengaja membubarkan momen manis yang terjadi di antara Opera dan Iruma beberapa saat yang lalu.




Membuat kedua sosok sama-sama memalingkan pandangan mereka ke arah pria dengan postur tubuh tinggi yang memasang wajah geram, mengepalkan kedua tangannya seakan ingin langsung menyerang pria lain yang dengan lancang memeluk si mungil miliknya.

Ternyata pria yang membubarkan momen di antara Opera dan Iruma adalah Asmodeus, yang dengan perlahan mulai melangkah menghampiri mencoba untuk meraih Iruma menjauh dari sosok Opera.

Ternyata pria yang membubarkan momen di antara Opera dan Iruma adalah Asmodeus, yang dengan perlahan mulai melangkah menghampiri mencoba untuk meraih Iruma menjauh dari sosok Opera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun, Opera malah semakin memeluk erat Iruma yang wajahnya masih terhiasi oleh semu merah pada kedua pipinya. Dengan ekspresi Opera yang malah sengaja memainkan lidahnya seakan meremehkan Asmo yang telah terbakar cemburu.

" Iruma..... "

Kali ini berbeda, Asmodeus tidak berteriak ketika memanggil nama Iruma, dirinya malah menggunakan suara lirih yang lembut ketika mengucapkan nama orang yang berhasil mengambil hatinya saat ini.

Sedangkah bocah dengan surai biru tersebut menoleh menatap kearah Asmodeus yang memanggilnya dengan lembut,

" Azu-kun... "

Asmodeus kembali tersenyum ketika namanya di sebutkan oleh si surai biru kesayangannya, tangannya terulur ke arah Iruma dan ekspresinya seakan mengharapkan Iruma untuk mendekat ke arah dirinya.

Iruma yang memang terlalu baik, mulai mendongak menatap ke arah Opera lalu kembali memperhatikan Asmo, Iru perlahan melepaskan pelukan Operan dan menggenggam tangan Asmodeus.



Opera yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan perlahan meninggalkan kedua sejoli yang saat ini sedang saling bertatap muka, dirinya tidak menyerah ataupun merasa kecewa, Opera hanya berfikir untuk memberi sedikit waktu saja bagi salah satu rival nya tersebut.





" Iruma... Tanganmu, tangan milikmu penuh dengan goresan luka, kamu berlatih terlalu keras. "

Asmodeus memperhatikan seluruh telapak tangan Iruma yang memiliki beberapa luka goresan lecet, namun Iruma langsung menarik tangannya dan menggeleng kecil lalu tersenyum lembut.

" Aku baik-baik saja Azu-kun, "









































































Beberapa hari berlalu sejak kejadian di mana Iruma seakan tertangkap basah bersama dengan Opera, dan inilah hari di mana Iruma juga murid-murid yang berada di kelasnya harus menghadapi ujian.



Namun ternyata tanpa di ketahui hanya dalam hitungan hari yang berlalu tersebut, telah berhasil menciptakan sebuah kerenggangan sebuah perasaan dari rasa kecewa seseorang yang tercipta dari kesalah pahaman.




Iruma-KunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang