Ch : 11

970 150 9
                                    

Entah bagaimana sejak pagi Asmodeus dan Clara terdengar begitu bersemangat, dan hal lainnya adalah mereka sama sekali tidak membiarkanku untuk sendirian, mereka terus menempel di kedua sisiku.


Hingga membuat kami mendapatkan tatapan dari murid-murid lainnya sepanjang perjalanan menuju ke kelas, bahkan hingga berada di dalam kelas, mereka masih terus menempel dengan Clara yang berkata takut jika aku akan kembali ke mode pemberontak lagi.




Mereka benar-benar lucu, aku tentu tidak mungkin kembali ke mode seperti kemarin, aku kan hanya manusia, itu kemarin hanyalah ulah dari keisengan Ari-san.






Mereka akhirnya berada di kelas, Asmodeus dan juga Clara mulai melepaskan pelukan mereka dari Iruma, di karenakan Callego sensei telah hadir di dalam kelas dan sedikit menjelaskan tentang akan datangnya tes ujian dalam waktu dekat.



Tentu saja pengumuman tersebut berhasil membuat panik seluruh kelas, termasuk Iruma. Karena dirinya sangat buruk dalam hal belajar, tentunya itu karena dia tidak pernah sekolah selama ini, dia cukup bodoh.





Banyak waktu yang terbuang Iruma di dalam perpustakaan ataupun bersama dengan Asmo dan yang lainnya, hanya untuk mempelajari tiap mata pelajaran untuk ujian akhir nanti.




Hingga akhirnya dia menemukan salah satu buku yang memiliki pertanyaan mudah, dan berhasil mendapatkan nilai sempurna yang mana membuat heboh seisi kelas, apa lagi ketika para iblis lainnya tau bahwa mata pelajaran itu sangatlah sulit.




Banyak situasi rumit terjadi yang membuat Iruma akhirnya ingin semakin menekuni satu mata pelajaran tersebut, namun sedikit naasnya adalah ketika guru aslinya ternyata sedang ijin dan di gantikan oleh guru yanv menurut murid manapun itu sangat merepotkan.






Balam sensei, guru yang menurut Asmodeus sangat berbahaya dan merepotkan, di tambah dengan desas desus negatif yang mengatakan bahwa Balam sensei akan menangkap murid nya untuk di jadikan bahan penelitian.

















































Waktu berlalu setelah sempat terjadi keributan di ruang guru yang di sebabkan oleh Balam sensei yang heboh karena mendapati fakta bahwa Iruma tidak memiliki sayap sebagaimana iblis pada umumnya.






Namun hal itu berhasil terbantahkan berkat bantuan dari Ari yang merubah dirinya menjadi sayap kecil, untuk memberikan tipuan ketika salah satu guru membuka pakaian Iruma secara mendadak.







Untuk kali ini Iruma selamat berkat bantuan dari Ari, Balam sensei akhirnya mengajak Iruma untuk menuju ruangan pribadinya, sebagai permintaan maaf karena telah membuat keributan.



Selain itu Balam bahkan membuka topengnya dan memberitahu hal memalukan dari dirinya, yaitu bagian wajah bibirnya yang robek karena kecelakaan di masa kecil, iming-iming balasan karena dirinya berfikir telah membuat Iruma malu ketika di ruang guru, di sebabkan sayap kecilnya tersebut.










" Duduklah, aku akan membuatkanmu teh. "




Iruma melihat-lihat banyaknya koleksi pada ruangan Balam sensei, dan perlahan duduk ketika secangkir teh telah di suguhkan tepat di atas meja. Dengan Balam yang saat ini duduk berhadapan dengannya.





" Hati-hati, teh nya masih panas. "




Dengan perhatian Balam memperingatkan Iruma agar bocah tersebut tidak akan membuat lidahnya sendiri terbakar nantinya, namun entah memang Iruma yang ceroboh atau terlalu polos, bibir bocah tersebut malah melontarkan kalimat mengejutkan.






Iruma-Kunحيث تعيش القصص. اكتشف الآن