Ch : 19

303 41 5
                                    

Iruma mulai mempersiapkan dirinya juga termaksud mempersiapkan mental sebelum memulai perlombaan yang akan segera di mulai, setelah melihat siapa saja murid junior yang akan dirinya lindungi dan ajak untuk bekerja sama di moment kali ini.






Para masing-masing murid kelas khusus telah berdiri dengan tim yang telah di tentukan masing-masing, mendengarkan para osis yang akan menjadi pembaca acara dalam lomba kali ini.

Bahkan, agar dapat melakukan penilaian secara adil, perlombaan tersebut akan di siarkan secara langsung, dan di tonton oleh seluruh sekolah iblis dan para guru yang mungkin saja sedang tidak bertugas untuk ikut berada menjadi penyerang dalam permainan tersebut.




Sesaat setelah para osis mengumumkan bahwa perlombaan di mulai, terdengar sedikit kehebohan  bahwa salah satu balon hati milik tim lain telah pecah, dan beberapa serangan beruntun yang hampir membuat tim tersebut tereliminasi.



Iruma yang tidak mengetahui situasi apapun di tempat teman-teman yang lainnya hanya terus berjalan bersama kedua junior yang saat ini bersamanya, hingga sebuah suara pecahan sebuah balon membuat Iruma seketika menoleh ke arah asal suara.


" Apa itu..?? "

" Itu terdengar seperti suara balon hati yang meletus, " Chima menjawab Iruma dengan perhatian yang masih terfokus seperti biasa,



" Tapi, bukankah baru saja di mulai, " Iruma sedikit bingung, karena pertandingan baru di mulai dan balon dari tim lain telah meletus secepat itu.




Belum lima menit percakapan mereka berakhir, tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki, Iruma reflek menarik kedua murid kelas satu untuk bersembunyi,

" Shiida-Sensei, " gumam Iruma dengan lirih, setelah berhasil mengintip langkah kaki siapa barusan,



Namun, tiba-tiba saja Shiida-sensi langsung menendang ke arah dinding dan menghancurkannya hingga berkeping-keping, memberikan serangan dadakan yang berhasil di tangkis oleh Iruma menggunakan busur panahnya.




Shiida-sensei terus memberikan serangan beruntun, namun juga terus memberikan kesempatan kepada Iruma untuk menyerangnya, seakan dirinya sedang mengajari Iruma bagaimana caranya untuk mengembangkan serangan dan juga pertahanan milik Iruma.






Namun ternyata di situasi yang sengit seperti itupun, seseorang terlihat terbakar oleh api cemburunya, tanpa sadar memasang ekspresi tidak sukanya dengan sangat jelas.

" Iruma senpai milikku, bisa-bisanya guru tersebut dengan sengaja menggoda senpai, "


Chima-chan, tanpa berfikir panjang berlari ke depan untuk menyerang sang guru wanita tersebut dengan tumpukan kristal es nya,


" Jangan menggoda senpai, dia milikku, aku telah menggenggam tangannya seperti sepasang kekasih, Iruma senpai tidak akan ku serahkan kepadamu, "

Chima dengan lantangnya seakan memamerkan juga mengancam sang guru secara bersamaan melalui kalimat yang dirinya ucapkan,


" kecemburuan sebuah es itu akan sangat panas dan tajam, "

Kembali melemparkan serangan bongkahan es yang besar, seakan mengurung dan membekukan sang guru di dalam kristas es besar tersebut, namun es tersebut hancur mendapatkan sebuah tendangan yang di berikan oleh Shiida-sensei.



Tanpa sempat menghindar, balon berbentuk hati yang di bawa oleh Chima, telah pecah setelah mendapatkan tendangan tiba-tiba dari sang guru, yang membuat Chima hanya terdiam terpaku.



Iruma-KunOù les histoires vivent. Découvrez maintenant