Miraculous Ladybug (the girl who search someone)

Chapter 14: Pengorbanan

Kagami tidak pernah benar-benar peduli dengan apa yang dipikirkan oleh ibunya semenjak dia mengomentari gambarnya ketika dia bahkan tidak bisa melihat sama sekali. Dia tidak peduli dengan pendapatnya dan melakukan apa yang dia inginkan kecuali fancing karena dia memang menyukai olah raga itu. Itu hobinya selain kenjutsu saat masih tinggal di Kyoto dulu.

Kalau ibunya memisahkannya dengan Adrien dan Marinatte ia tidak akan terima, Adrien adalah teman pertama sekaligus cinta pertamanya dan meski putus tetap jadi sahabatnya sementara Marinatte bukan hanya sahabat namun saudara baginya. Marinate mengorbankan perasaannya agar ia bisa bahagia bersama Adrien dan sering kali memberi saran pada mereka. Marinatte sudah terlalu banyak berkorban untuknya dan selalu mendukung apapun keputusannya bagaimana mungkin Kagami tidak menyayanginya?

Dia akan lakukan apapun untuk melindungi mereka sebagai Kagami ataupun Ryuuko pemegang Miraculous Naga. Jangankan Lila, demi melindungi mereka Kagami bisa membunuh Hawkmoth kalau dia mau dengan kekuatan empat elemennya. Namun Ladybug tidak akan suka dengan hal itu jadi dia menahan diri. Tapi kalau suatu saat nanti dia diberi tugas untuk melakukannya Kagami tidak akan pikir dua kali untuk menyelesaikan tugas dari Ladybug. Nyawa teman-temannya dan penduduk Paris jauh lebih penting dan Lila hanya seekor kecoa yang bisa dia injak kapanpun dia mau.

Aura Kagami sebagai naga binatang paling buas di antara teman-temannya yang lain membuat Lila gemetar ketakutan saat Kagami mendekatinya. Kalau Lila takut dengan Luka sang ular berbisa alias Viperon maka dia lebih takut lagi pada Kagami. Tidak seperti Luka yang tenang maka Kagami beda jauh. Dia jauh lebih ganas dan buas daripada Luka si ular cobra.

Oh, Kagami sangat tenang seperti Luka tapi dia bisa lebih kasar daripada Luka. Saat Lila tidak bisa bergerak karena auranya Kagami memegang kerah kemeja Lila dan mengangkatnya keatas. Long diantara rambut Kagami berdesis puas dengan yang dilakukan pemiliknya. Naga bisa jadi makhluk yang paling bijak sana namun juga bisa menjadi makhluk paling berbahaya yang pernah ada. Kagami bisa bermain-main sebagai dewa kalau dia mau tapi dia tidak menginginkannya karena itu dia dipilih sebagai pemegang Miraculous naga dan Long menyukai partnernya. Untung Ladybug membiarkan Kagami menjadi pemegang tetap Miraculousnya.

"Dimataku kau ini bukan apa-apa Lila, aku bisa menjatuhkanmu kapan saja dan ingat ini aku tidak takut untuk balas melukaimu kalau kau berani melakukan hal yang sama pada Adrien atau Marinatte."

Kagami menatap Lila seperti hewan buas yang bermain-main dengan mangsanya, untuk sesaat Lila bisa melihat mata Kagami berubah persis seperti mata ular seakan kerasukan oleh sesuatu. Hal ini tentu membuatnya makin takut, nafasnya tercekat seakan Kagami mencekiknya dengan kedua tangannya padahal dia tidak melakukannya sama sekali.

Kagami hanya mengangkatnya menggenggam kencang kerah kemejanya dengan sebelah lengannya sementara satu tangannya lagi mengambil sebagian rambut panjang Lila yang diikat pada bagian ujung rambutnya. Adrien yang berada di pinggir tidak menghentikan Kagami dan menjadikan mereka sebagai tontonan. Dia bahkan memakan kue sus dan minum lemon tea  yang di berikan Marinate untuknya seakan sedang menonton film di kamarnya sendiri ketika Lila menatapnya seakan minta tolong padanya.

Adrien dulu mungkin akan menghentikan Kagami tapi sekarang sudah pasti tidak. Siapa juga yang mau menyelamatkan orang seperti Lila? Plagg yang bersembunyi dibalik rambutnya juga tampak memakan keju cambert kesukaannya sambil menikmati situasi ini. Siapa suruh juga kecoa ini cari masalah dengan Adrien? Dengan keberuntungan yang tidak sadar diberikan Marinatte padanya dan naga betina juga ular berbisa yang menjaganya Adrien jelas sangat aman meski Plagg membuat Adrien agak sial.

"Kau harus bersyukur aku meninggalkan katanaku di ruang ganti Lila. Atau kau mungkin sudah kuberi gaya rambut baru sekarang. Lebih baik kau enyah dari pandanganku sebelum aku berubah pikiran."