Chapter 2: Perasaan Marinatte

1K 105 10
                                    

Kelima sekawan itupun pergi mengelilingi sekolah Marinatte menunjukkan semua bagian sekolah mulai dari ruang guru, lab sains,  lapangan olahraga, ruangan untuk kelas musik, kantin, juga ruangan untuk kelas lainnya. Murid dari kelas lain memperhatikan Sakura setiap kali ia melewati mereka terutama laki-laki namun Sakura terlihat tidak menyadarinya dan lebih memilih mendengarkan semua perkataan Marinatte sambil sesekali memberikan komentar pada sesuatu yang dia katakan. Reaksi Sakura yang kadang terlihat menggemaskan membuat Marinatte tidak berhenti tersenyum apalagi dia terlihat sangat penasaran dengan berbagai macam hal. Seperti yang ia duga ia tidak bisa tidak menyukai Sakura sebagai teman dia terlalu baik. Apalagi tidak seperti gadis lain dia terlihat tidak tertarik pada Adrien sekalipun Adrien sesekali mengajaknya bicara. Sakura terlihat menganggap Adrien tidak lebih dari sekedar teman namun satu hal yang membuatnya penasaran kedua mata Sakura tampak seperti sedang mencari. Ia tidak tahu apa atau siapa yang Sakura cari namun tatapannya terlihat sangat kesepian. Ia ingin tahu apa yang membuat Sakura seperti itu.

Setelah selesai berkeliling mereka duduk di sebuah meja piknik di halaman sekolah dan duduk di sana untuk istirahat sejenak.

"Jadi bagaimana? Apa kau suka sekolah ini?"

Tanya Alya, dengan antusias Sakura menganggukan kepalanya.

"Iya aku menyukainya, aku juga akan berkeliling lagi nanti untuk mengingat-ingat soalnya tempat ini besar sekali."

Marinatte menganggukan kepalanya mengingat saat pertama kali ia masuk sekolah dulu ia sempat tersasar dan dikerjai oleh Luca karena hal itu.

"Aku mengerti perasaanmu, aku juga sering tersasar saat pertama kali menjadi murid di sini."

"Ya tempat ini besar mau bagaimana lagi?"

Mereka mulai tertawa sementara Sakura hanya tersenyum kepada mereka.

"Pssst Adrien."

Mendengar suara Plagg Adrien berdiri dari posisinya dan mengeluarkan handphonenya.

"Maaf aku baru ingat kalau aku harus menelpon seseorang, aku ke sebelah sana dulu sebentar."

Marinatte, Alya dan Nino hanya mengangguk tahu sesibuk apa Adrien sementara Sakura tersenyum misterius padanya membuatnya bingung sesaat namun kemudian ia pergi ke tempat yang agak jauh dari teman-temannya dan Kwaminya yang berbentuk kucing hitam Plagg keluar dari dalam sakunya.

"Ada apa Plagg? Kau tidak lihat aku sedang bicara dengan teman baruku?"

"Bla bla bla terserah ini lebih penting!"

Ujarnya sambil memutar kedua bola matanya.

"Jadi ada apa? Aku sudah memberimu chambert tadi."

"Teman barumu itu, dia punya kekuatan sihir."

"Apa?!! Apa menurutmu dia ladybug?"

Ladybug Ladybug dan Ladybug hanya itu yang ada di otak Adrien dan Plagg hanya bisa menghela nafas frustasi mendengar pertanyaan Adrien yang sama untuk kesekian kalinya. Dia masih belum menyerah untuk mengetahui siapa Ladybug di balik topeng dan kostum pahlawan supernya. Sebenarnya dia tahu Marinatte adalah ladybug dengan Tikki sebagai kwaminya. Namun Tikki melarangnya untuk memberitahukan identitas Marinatte pada Adrien meski dia benar-benar ingin memberitahukannya karena mereka terlihat sangat konyol karena mereka mengejar satu sama lain tanpa mereka sendiri sadari.

"Bukan, aku tidak mungkin memberitahukan kalau dia punya kekuatan sihir padamu jika dia ladybug. Lagipula dia baru datang ke Paris dan warna rambutnya bahkan bukan hitam. Dia tidak punya kwami karena aku tidak merasakan keberadaan kwami di dekatnya kekuatan sihirnya asli berasal dari tubuhnya sendiri. Aku tidak tahu dia menyadarinya atau tidak."

Miraculous Ladybug  (the girl who search someone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang