── 02. You

74.9K 6.7K 1.3K
                                    

⚠️
──

Malam hari, di kediaman Lee.

Lee Jeno sang pemilik rumah dan anak tunggalnya──Lee Jisung──sedang menyantap makan malam mereka di ruang makan.

"Jisung, jangan pilih pilih makanan" tegur Jeno saat mendapati Jisung menyingkirkan sawi ke tepi piring.

Jisung merengut tidak suka, "sawinya pahit ayah"

"Itu bervitamin, makan"

Jisung tambah mendengus, "tidak, lidahku tidak cocok dengan sawi"

"Kamu mau sakit lagi?" Jeno menatap anaknya tajam, membuat Jisung sedikit takut dengan mimik wajah sang ayah yang menjadi dua kali lipat lebih menyeramkan.

Tapi sungguh, ia sangat tidak suka makan sawi!

"Tidak apa sakit, biar nanti dokter Na datang kesini lagi" dengan tiga puluh persen keberaniannya Jisung membalas, "dokter Na akan merawatku, memelukku, menyuapi aku, membacakan cerita dongeng, bermain rob-"

"Jisung!"

Mulut Jisung langsung terkatup saat Jeno membentaknya. Ia menundukkan kepalanya, takut.

"Habiskan makan malammu, tidak ada alasan" ucap Jeno tak mau di bantah.

Jisung mendongak, menatap ayahnya kesal, "Sudah ku bilang aku tidak mau!"

Brak!

Jisung bangun dari duduknya dengan sedikit hentakan, membuat seluruh pasang mata di sana mengarah untuk menatapnya.

Kemudian, tanpa berkata lagi Jisung melangkah cepat dari ruangan itu, meninggalkan Jeno yang mengusap wajahnya sambil menghela napas kasar.

"Benar kata mommy bubu, sepertinya aku harus cepat menikah"

──

Sekarang Jeno ada di ruangan kerjanya.

Tak bisa di pungkiri, ia masih memikirkan Jisung yang kini tengah merajuk di kamarnya.

Jeno benar-benar heran, saat di depan Jaemin kenapa anak itu menjadi penurut sekali? Beda sekali saat bersamanya.

Jisung sialan, ia sengaja ingin membuat ayahnya pusing!

Lagi-lagi Jeno menghela napas.

Pria itu lelah, di kantor sudah dihadapkan dengan berbagai macam rapat yang menguras isi otak, pertemuan pertemuan yang mengharuskan ia untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain. Tak hanya itu, sekarang di rumah ia harus menjadi ayah untuk anak senakal Jisung.

Jeno butuh istirahat.

Setelah membereskan berkas-berkas miliknya, Jeno beranjak dari ruang kerja dan masuk ke kamar mandi.

Pria dominan itu melepas pakaian dan menyalakan shower hingga tubuh atletisnya terguyur air.

Jeno mendesah nikmat saat air itu mengalir dari atas sampai ujung tubuhnya.

Doctor Na | Nomin [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang