── 11. Libur

73.5K 5.5K 756
                                    


──

Menurut pada perkataan sang kekasih, semalam Jaemin menginap di mansion Jeno.

Tidak, ia tidak tidur di kamar pria itu melainkan di kamar si kecil Lee.

Awalnya sih memang sang tuan rumah memaksanya untuk tidur satu ranjang, namun Jisung menolak dan merengek agar si dokter manis tidur dengannya saja. Katanya ia ingin di temani, ingin di puk puk dan di elus kepalanya saat tidur oleh Jaemin.

Jaemin apa boleh buat, ia hanya menyimak dua Lee yang tengah berdebat semalaman, mendebatkan dimana tempat dokter manis itu akan tidur.

Jaemin yang tak ingin memperbesar masalah pun akhirnya memilih si kecil Jisung── dan itu berhasil membuat Jeno memasang wajah masam karena di suruh mengalah.

Sepertinya Jeno merajuk saat itu.

Iya, duda satu anak itu langsung masuk dan mengunci kamarnya setelah tau keputusan Jaemin yang lebih memilih tidur bersama anaknya.

Jaemin mah santai saja.

Lagian jika ia satu ranjang lagi dengan Jeno, ia tidak yakin akan bisa berjalan esok paginya.

Jaemin pun juga sebenernya masih merasakan nyeri di lubang dan sekitar dadanya. Siapa lagi kalo bukan ulah kekasih mesumnya itu.

Huft.

Sekarang sudah pukul enam kurang dua puluh menit. Matahari belum terbit namun Jaemin sudah mandi sekaligus berganti baju dengan hoodie dan celana longgar selutut.

Hari ini dan satu Minggu ke depan Jaemin di liburkan karena sedang ada suatu masalah di rumah sakit. Jaemin yang masih menjadi dokter junior mah iya iya saja.

Pemuda manis itu kini sedang sibuk bersama ponselnya, tidur terlentang dengan kepala yang di tumpu bantal dan sedikit bersandar pada kepala ranjang milik Jisung.

Si Lee kecil masih tidur lelap di sampingnya, meringkuk lucu mendempetkan tubuh kecilnya ke badan Jaemin.

Cklek.

Jaemin tersentak kaget saat pintu kamar Jisung tiba-tiba terbuka.

"Sayang" suara bariton itu terdengar bersamaan dengan munculnya pria jangkung yang masuk ke kamar. Siapa lagi kalo bukan Jeno.

Jaemin menghela lega. Ia kira siapa pagi pagi begini.

Pria jangkung itu menghampiri si manis yang kembali sibuk dengan ponselnya. Ia sempat menatap anaknya── Lee Jisung yang mendepel pada Jaemin.

Huh.

Jeno bersungut mengangkat tubuh Jisung agar menjauh dari kekasih manisnya, menggeser si kecil itu agar menjauh dan menidurkannya di space kasur yang masih longgar di sisi pojok.

Jaemin hanya diam menatap perbuatan Jeno. Setelah selesai memindah Jisung, Jeno menatap dirinya dan tersenyum.

Jaemin mengernyit. Perasaannya tidak enak.

Dan benar saja, Jeno menghampirinya dan langsung merebahkan tubuh diatas badannya. Dominan itu tengkurap di atas Jaemin sambil memainkan jari mengusap tulang selangka sexy milik si manis. Jeno menenggelamkan wajahnya di leher jenjang itu.

"Tuan Lee" rengek Jaemin, ia melirik kekasihnya yang tengah mendusal pada lehernya.

"Hmm"

Geli astaga. Terpaan napas Jeno terasa menggelitik lehernya yang tak tertutup sempurna karena ia memakai hoodie.

"Uhm itu, kau beraat"

Jeno mendongak menatap Jaemin.

Si manis yang di tatap begitu dekat oleh Jeno pun nampak gugup, ia mengalihkan pandangan dan memilih untuk kembali memainkan ponselnya.

Doctor Na | Nomin [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang