── 13. Today

59.3K 5K 905
                                    


──

"jangan yang itu sayang, aku tidak suka"

Jaemin melirik Jeno kesal.

Si manis mengembalikan kemasan berperisa coklat itu ke rak.

"Yang ini bagaimana?" Jaemin menawarkan rasa lainnya, strawberry.

Jeno bergumam, "ya itu saja" ia tersenyum hingga nampak dua mata bulan sabit di wajahnya.

Ternyata masih ada orang yang suka dengan rasa buah berwarna merah bintik bintik itu? Ew!

"Kau suka rasa strawberry? Kenapa?" Tanya Jaemin heran. Dari pada strawberry, tentu lebih baik coklat atau vanilla menurutnya.

Jeno terkekeh, ia menatap bibir merah muda milik yang lebih muda secara intens, "Saat makan sereal strawberry, rasanya aku seperti memakan bibirmu"

Hah?

Jaemin mengernyit, jawaban sekaligus tatapan Jeno sontak membuat si manis refleks mengatupkan bibirnya kedalam.

"Bibirmu rasanya seperti strawberry"

"Ew, jangan berbohong" Jaemin memutar bola mata. Lalu kembali melangkah dengan Jeno mengikuti di belakangnya sambil membawa troli.

"Aku tidak berbohong sayang" Jeno menyamai langkah Jaemin, "ingin membuktikannya?"

Si manis menoleh, lantas mempercepat laju dua kakinya kala melihat Jeno menjilat bibir sambil menatapnya dengan wajah andalan miliknya── mesum.

Dua jam lebih dominan dan submisive itu mengitari mall. Belanja untuk mengisi kulkas Jeno yang kosong.

"Lihat Nana, belanjaanmu hanya berisi daun" ujar Jeno sembari meletakkan 3 tote bag sebagai wadah belanjaan di bagasi mobil.

Jaemin mendengus.

"Ya memang kau pikir bagus mengisi kulkas dengan bir dan vodka saat ada anak sekecil Jie di rumah hah?"

"Itu milikku Nana, Jie takkan meminumnya"

"Tidak baik, aku akan selalu menyajikan sayuran dan makanan sehat yang lainnya kepada kalian"

"Tapi terkadang, aku juga butuh bir saat sedang stress sayang"

"Tidak boleh"

"Kenapa tidak?"

"Ya pokoknya aku tidak mau jika kau malah minum minum saat stress"

"Lalu aku harus apa? Memang kau mau menyerahkan tubuhmu padaku? Selain minum alkohol, stres ku akan hilang ketika penisku di puaskan"

Blush.

"JENO!"

Sang dominan terkekeh, "baiklah dokter Na sayang, aku menurut saja"

──

"Woah ramai sekali" Jaemin berbinar menatap pemandangan di depan sana.

Wajah manisnya tak kalah antusias dari si kecil Lee dan Chenle. Membuat Jeno tak berhenti tersenyum.

"Mama Na Mama Na, Jie ingin permen kapas!"

"Lele juga mauuu"

Jaemin terkekeh.

Jisung sangat bersemangat, jari kecilnya menunjuk salah satu gerobak yang menjual permen kapas di ikuti Chenle.

"Mama Na ayo belikan" Jisung memelas, ia menarik tangan Jaemin agar mau ikut bersamanya.

"Iyaa, ayo belii" senyum Jaemin masih berkembang.

Doctor Na | Nomin [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang