── 08. Night

109K 6.5K 804
                                    

⚠️🔞
──

Bibi Nam tergopoh-gopoh berlari ke arah kamar tuan kecilnya.

"Stt, Jie kenapa menangis?" Wanita paruh baya itu duduk di ranjang Jisung── anak tunggal pemilik rumah yang sedang menangis keras hingga terdengar seantero mansion.

Wajah imut itu merah sembab, jemari mungilnya mengusap mata yang masih setengah terpejam.

"Hiks bibii dimana ayah dan dokter Naa huee"

Bibi Nam segera memeluk badan mungil itu dan menepuk punggungnya.

Padahal ini sudah hampir tengah malam, kenapa tuan mudanya malah terbangun. Astaga, bagaimana jika tuan Lee memarahinya nanti?

"Stt Jie sudah sudah, tuan sedang mengantar dokter Na pulang"

Jisung menatap bibi Nam, sesenggukan.

"Kenapa tidak pulang pulaaangg, kenapa jiee tidak di ajakk hhiks"

"Stt, mungkin tuan sedang dalam perjalanan. Jadi Jie kembali tidur ya?"

"Ingiin telfoonn"

Oh, astaga.

"Ini sudah tengah malam Jiee, tidak baik jika Jie menelpon tuan saat ia dalam perjalanan"

Jisung tambah merengek keras.

"Baik baik, ayo sebentar saja oke?"

──

"shh, gerakkan pantatmu lebih cepat Na"

Jeno menggeram keenakan.

Sial, wajahnya sexy sekali.

Jaemin memerah sempurna.

Uh.

Pemuda mungil itu duduk di pangkuan sang dominan, menumpukan kedua tangannya pada pundak kekar Jeno yang sedang bersandar di kepala ranjang dengan penis menyembul keluar dari resleting celananya yang terbuka.

Jeno dapat melihat tubuh bagian bawah si manis dengan jelas karena ia sudah menanggalkan celana trainingnya tadi.

"J-jeno umm" gumam Jaemin, bergerak maju mundur di atas penis Jeno yang sengaja di selipkan tepat di tengah belahan pantat kenyal dan hangatnya itu.

Satu tangan Jaemin di arahkan Jeno guna menggenggam kejantanan besarnya, memastikan benda panjang itu tidak keluar jalur.

"Tidak usah ragu, aku tau kau menahan desahanmu sayang"

Jeno memegang paha mulus Jaemin, membantu kekasihnya bergerak maju mundur memanjakan penis tegang sang dominan.

Ini benar-benar gila, hanya dengan gesekan selangkangan saja penis besar Jeno sudah terasa amat sangat dimanjakan.

Apa lagi jika nanti ia menusukkan kejantanannya di lubang hangat itu.

"Umhh, tuanh-hh" Jaemin menumpukan lengannya di dada bidang sang dominan.

"Unggh!"

Badan Jaemin menegang tatkala merasakan putihnya akan sampai sebentar lagi. Penis Jeno sungguh keras, terus menekan belahan lubang pantatnya seakan ingin langsung menerobos masuk ke dalam.

"Sudah basah hm?" Jeno tersenyum miring, melihat ke bawah── selangkangan dan penisnya basah oleh air mani si manis. Sexy.

"Ummh! Jenh-noo!" Memekik kaget saat tangan Jeno tiba-tiba menggenggam penis mungilnya yang baru saja mengeluarkan precum cukup banyak, bahkan cairannya sampai menjalar hingga lubangnya karena penis Jeno maju mundur di sana.

Doctor Na | Nomin [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang