9

70 7 0
                                    

Memperhatikan.

Mata Off memperhatikan rumah itu, ia sempat mendengar kabar jika rem mobil milik Gun sudah dirusak. New yang mengatakannya.

Jangan tanya bagaimana New mengetahui hal itu, sudah pasti ia menguping pembicaraan Co dan beberapa orang suruhannya. Co benar-benar berniat untuk membunuh Gun.

Suara New di sebrang sana menyapa pendengaran Off, membuat Off sedikit terkejut karnanya.

"Gemana?"

Off tak menjawab saat matanya melihat Gun yang kini berpakaian rapi dengan Fiat ada dalam gendongannya. Mungkin mereka ingin pergi, menghabiskan waktu luang mereka dengan bermain dihalaman rumah.

Namun dugaan Off salah. Karna dapat Off lihat Gun yang kini membuka pintu mobil, mereka akan keluar.

Off cepat-cepat menghampiri, tak ingin kecelakaan yang ia bayangkan terjadi.

"Nong Gun?" Panggil Off yang tentu menarik perhatian Gun.

Gun hanya dapat menatap Off penuh tanya, tatapan polos yang sungguh menggemaskan.

"Si...apa ya?" Tanya Gun sedikit ragu.

Pasalnya, ia belum pernah bertemu dengan pemuda tinggi dengan kulit pucat dan mata sipit yang kini berdiri dihadapannya dengan dengan senyum bodoh yang entah mengapa tampak menyebalkan Dimata Gun.

"P' temen nya..." Off menggantung kalimatnya. Berpikir sejenak, ia tak boleh memberi tau Gun jika New yang menyuruhnya untuk menjaga Gun, meski sebenarnya Off sendiri yang mengajukan diri untuk menjaga pemuda manis itu.

Tujuan awal Off hanya untuk mendekati Gun, istilah sambil menyelam minum air yang kini Off lakukan.

Ia ingin sedikit tebar pesona, yah... Siapa tau nantinya Gun akan tertarik dan jatuh hati pada Off, sebelahnya mereka dapat berkencan dan memulai kehidupan romansa mereka. Sungguh indah untuk dibayangkan.

"...eh... Bukan! P' fans Berat Nong Gun." Sahut Off masih dengan senyum bodohnya.

Gun hanya menanggapi dengan anggukan kepala dan ber-Oh ria setelah mendengar jawaban yang entah mengapa Gun rasa itu hanya alasan saja.

"Nong Gun mau pergi kemana? Biar P' yang anter aja gemana?" Tawar Off.

Gun tentu saja menolaknya, ia tidak mengenal pemuda tampan dihadapannya, bagaimana jika nanti ia diculik dan keluarganya diminta uang tebusan. Oh...! Tidak! Tidak! Gun tidak ingin hal itu sampai terjadi.

"Ga usah, P'. Gun bisa berangkat sendiri." Tolak halus Gun.

Gun hendak masuk kedalam mobil, namun Off menghentikannya. Haruskah Off memberi tau jika kini ia sedang menjadi target?

Tidak! Itu bukanlah ide yang baik. Gun bisa saja panik dan hal itu akan memperburuk keadaan.

"Kalo Nong Gun ga mau pergi sama P', Nong Gun pesen taksi online aja." Bujuk Off.

Ia tau jika Gun akan mencurigainya, Gun tidak akan dengan mudah percaya, Off yakin Gun bukanlah orang bodoh, dan Off yakin Gun kini sangat berhati-hati saat bicara dengan nya.

"Kenapa harus pesen taksi online P'? Gun bisa nyetir, mobil nya juga ada." Sahut Gun. Ia tak mengerti mengapa pemuda itu sangat memaksa Gun untuk tidak mengendarai mobilnya, apa yang salah? Gun hanya ingin keluar, mengajak Fiat untuk bermain diluar.

Off sempat terdiam, alasan apa lagi yang harus ia berikan agar Gun tidak menggunakan mobilnya? "Gini, mobil Nong Gun lagi rusak, biar P' benerin dulu Nong Gun pake mobil P' aja." Ucap Off memberikan kunci mobilnya yang tentu membawa tanda tanya besar dari Gun. Untuk apa?

Mengapa Gun harus menggunakan mobil orang asing? Dan lagi Gun yakin jika mobilnya tidaklah rusak.

"Percaya sama P'." Ucap Off meyakinkan.

Gun belum sempat menjawab, suara ledakan lebih dulu mengejutkan mereka, suara ledakan yang mampu membuat anak manis dalam gendongan Gun menangis ketakutan, bahkan Gun sendiri gemetar takut mendengar suara itu.

Cepat-cepat Off membawa Gun serta Fiat untuk kembali masuk kedalam rumah, Off hanya berpikir jika rumah adalah tempat yang aman untuk mereka saat ini.

Hingga suara ledakan kedua kembali terdengar, membuat tangis Fiat semakin pecah.

Gun mendekap bayi mungil itu, menenangkannya, membisikan kata-kata penenang.

"Sial!! Lu ga bilang mereka bawa senjata!" Omel Off pada New diseberang sana melalui earphone.

Off hanya terkejut saja setalah tau jika mereka membawa senjata, mereka memang berniat untuk membunuh Gun, bahkan di depan rumah nya.

"Gua juga ga tau! Gua cuman denger mereka mau mutusin tali rem mobil doang, ga tau kalo mereka bawa senjata!" Sahut New dari sebrang sana. Tentu ia sama terkejutnya setelah mendengar ledakan itu.

Berbeda dengan Off. Gun masih dalam keterkejutan nya, sampai ia mendapat kesadarannya, Gun mengeluarkan hp, hendak menghubungi polisi.

Namun, Off melarang Gun untuk menghubungi polisi, masalahnya akan semakin panjang jika Gun menghubungi polisi. "Anggep aja mereka nyerang gua, ini urusan gua." Ucap Off.

Gun menurut, tak terlalu banyak bertanya seperti tadi, meski sebenarnya begitu banyak pertanyaan yang memenuhi otak pemuda mungil itu.

Off melihat keluar jendela, sedikit membuka gorden untuk melihat situasi diluar sana.

Terkejut.

Off terkejut saat matanya bersi tatap dengan pemuda asing berbadan besar, pemuda dengan setelan hitam-hitam itu menatap rumah Gun, tidak. Ia menatap tepat kedalam mata Off.

Off melihat pemuda lainnya yang tubuhnya jauh lebih besar, mereka berdua bisa saja membunuh Off hanya dengan satu pukulan mengingat ukuran tubuh mereka yang beda jauh. Off ingin mengundurkan diri seketika.

"Eh... Kayanya gua ngundurin diri aja deh." Gumam Off sedikit menutup jendela itu, tak ingin berlama-lama menatap dua pemuda pembunuh itu.

"Kenapa?" Tanya New dari sebrang sana. Ada masalah apa hingga Off ingin mengundurkan diri.

"Bisa mati gua, sumpah! Lawan gua berat banget, badannya gede njir." Sahut Off yang tentu membawa gelak tawa Tay, suara tawa Tay yang begitu nyaring memekakkan telinga Off. Membuat Off semakin kesal karna suara tawa itu.

"Mampus!! Hahahaha..." Tawa Tay.

Karna kesal, Off melepas earphone yang menyumbat telinganya, ia lebih memilih mengalihkan fokusnya pada pemuda manis yang kini tengah menenangkan malaikat kecil itu.

Off akan menemani mereka hingga kedua orangtua Gun datang, Off hanya takut jika saat ia pergi, orang suruhan Co datang dan membunuh Gun serta Fiat. Untuk kali ini Off akan melindungi mereka, meski sebenarnya Off hanya ingin sedikit tebar pesona pada Gun, berharap Gun akan terpesona dan akan jatuh hati, menerima Off dengan lapang dada lalu mereka berkencan dan menjadi keluarga bahagia selamanya.

TBC...

28/01/22
Ni-Gun.

TerrorWhere stories live. Discover now