Chapter Eleven

6.2K 744 60
                                    

"Belum ada kabar terbaru tentang siapa yang menyerangmu juga Taehyung tempo hari," kata Hoseok.

"Hmm," Jungkook hanya bergumam sembari berdiri menghadap dinding kaca kantor di perusahaan miliknya. Tangannya sibuk memegang berkas sedangkan bibirnya mengapit sebatang rokok yang hampir memendek.

"Namjoon masih menyelidikinya. Jika dugaan kita benar, dia lah pelakunya," lanjut Hoseok lagi.

Jungkook tersenyum miring, "Tentu saja dia. Siapa lagi yang masih mendendam sampai sebegitunya kalau bukan dia."

"Lalu kau akan diam saja?"

"Untuk saat ini biarkan saja. Dimana Yoongi?"

"Mengawasi Taehyung seperti perintahmu."

"Soal anak itu, apa yang harus aku lakukan padanya? Dia membuatku gila," kekeh Jungkook lalu menghisap nikotinnya dan menghembuskan asapnya di udara.

Padahal niat awalnya, Jungkook hanya ingin bermain-main saja dengan Taehyung. Namun, semakin lama ia mengenal anak itu semakin ia merasa tertarik padanya. Karena itu, untuk saat ini Jungkook hanya akan melihat dulu bagaimana kedepannya. Apakah ia akan membiarkan Taehyung disisinya atau meninggalkan anak itu.

Tok..tok..

Cklek!

"Bos, Tuan Choi sudah datang."

"Biarkan dia masuk," titah Jungkook tanpa merubah posisinya sama sekali. Ia masih sibuk membaca berkas di tangannya dengan posisi yang sama sejak 30 menit yang lalu. Namun, ia bisa mendengar suara langkah kaki yang dibalut dengan sepatu mahal andalan pria itu. Mendekat perlahan-lahan ke arahnya. Berikutnya dua lengan kekar melingkari pinggang ramping Jungkook begitu saja.

"Lama tidak berjumpa, sayang," bisik pria itu yang sedikit menunduk dan akan mengecup leher Jungkook sebelum tangan pria Jeon itu bergerak cepat menghalangi.

"Aku tidak ingin ada bekas apapun yang tertinggal."

"Ha?"

Jungkook berbalik dan sedikit mendongak karena pria itu lebih tinggi darinya. Tersenyum dengan wajah super manisnya dan melepas pelukan di pinggangnya.

"Singa manisku cemburuan, kau tahu? Sangat sulit membujuknya nanti," kata Jungkook lalu berjalan dan terduduk di sofa.

Si pria mendengus dan ikut terduduk dihadapan Jungkook dengan menyilangkan kakinya santai, "Siapa? Siapa yang berani merebutmu dariku?"

Kekehan halus Jungkook terdengar, ia melihat ke arah Hoseok yang sedari tadi hanya diam berdiri. "Hyung, suruh seseorang bawakan minuman dan cemilan."

"Baik, bos," jawab Hoseok. Ia akan berjalan keluar tapi sempat melirik pria itu sejenak.

"Sowoon hyung, jangan lupakan tujuanmu datang kesini untuk membicarakan bisnis."

Choi Sowoon— pria keturunan Korea-Rusia itu hanya mendecih saja.

"Apa bagusnya remaja labil itu ketimbang aku, Jungkook?"

Ucapan Sowoon membuat Jungkook terdiam, senyuman yang selalu ada di wajahnya itu memudar dengan cepat. Jungkook mendongak kali ini menatap dengan tatapan tajam.

"Remaja labil? Hyung, kau berani memata-matai aku?"

Sowoon mengendikan bahunya cuek, "Aku hanya ingin tahu apa saja yang kau lakukan setiap hari dan kebetulan ada anak itu selalu bersamamu. Siapa namanya? Kim Taehyung? Tch, serangga kecil."

"Hya, Choi Sowoon-ssi, don't try me."

Melihat reaksi Jungkook membuat Sowoon menggertakkan rahangnya kesal. Sayangnya ia harus bisa menahan diri karena tujuannya datang kali ini untuk membicarakan bisnis bersama Jungkook. Jadinya pria itu mengalah dengan memberikan gesture mengangkat kedua tangannya pelan.

The Bastard's (Vkook)Where stories live. Discover now