13.

591 66 1
                                    

Sedangkan di rumah dara, nenek dara terus terbaring di kasur nya dengan merasakan nyeri di bagian dada nya, batuk kering, dan terus merasa sesak nafas nya.

"Nek, kita ke rumah sakit aja ya?! Biar di periksa dokter." Bujuk kakek.

"Tidak uhuk.. aku tidak mau, aku tidak apa-apa kakek uhukk..uhukk."

"Tapi kondisi nenek semakin lemas seperti ini, nenek juga hanya makan pagi dan itu saat dara menyuapi nenek sedangkan sekarang?! Hari sudah menjelang siang dan kau harus makan untuk minum obat."

"Aku tidak nafsu, sebentar lagi juga aku sembuh kakek, aku hanya perlu istirahat sebentar saja."

Kakek memandang sendu ke arah sang nenek yang begitu pucat dan lemas itu, ada rona ketakutan dalam dirinya yang di mana di usia mereka yang sudah terbilang tidak muda lagi pasti ada saja penyakit yang tidak mereka ketahui.

"Aku mohon sembuh lah untuk dara nek, kau harus sembuh demi dara." Batin sang kakek.

"Kakek, ada apa dengan mu?! Kenapa wajah mu sendu seperti itu?!."

"Tidak, aku tidak apa-apa, lekas sembuh ya, kau harus sembuh biar dara tidak khawatir dengan mu nek."

Nenek mengangguk kecil,"aku pasti sembuh, tenang saja aku pasti sembuh."

Kakek tersenyum manis dengan terus memijat tangan nenek sedangkan Nenek memejamkan matanya karena terus merasa lelah.

Sedangkan di sekolah tepat nya di kantin sekolah mereka bertiga menengok ke arah di mana seseorang berteriak memanggil nama Yoshi.

"Yoshi!!." Ujar Marcella lalu duduk di samping Yoshi.

"Kenapa kamu ninggalin aku sendiri si?! Kan aku juga mau ikut kamu ke kantin." Ucap Marcella dengan suara manja nya.

Yoshi hanya diam saja tanpa ingin melirik kearah Marcella berbeda dengan data yang bergidik merinding melihat Marcella yang begitu centil bagi nya.

"Yaa! Apa kau dara?!." Tanya bunga yang duduk di samping kanan dara dan ayu yang duduk di sebelah kiri dara.

"Sepertinya memang dara." Ucap Ayu.

"Ya ampun kenapa aku harus terjebak dalam situasi seperti ini! Apalagi duduk di tengah-tengah Kaka kelas yang waktu itu menghadang ku dengan bella." Batin Dara.

Dara mengangguk,"Ya, aku dara."

"Oh kau dara ternyata." Ucap Marcella,"ternyata gadis yang berani dengan ku waktu itu yang bernama dara! Baiklah, kita lihat saja nanti." Batin Marcella.

"Iyah aku dara, kalian bertiga Kaka kelas yang waktu itu kan?! Yang menghadang ku dan bilang kalo aku tidak boleh dekat-dekat dengan mereka termasuk kak Yoshi."

Sontak ucapan dara itu membuat doyoung dan Yoshi mengerutkan keningnya lalu menatap mereka bertiga satu-satu.

"Apa yang di bilang nya itu benar, Marcella?!." Tanya Yoshi dengan wajah datarnya.

Marcella terkejut dengan terus melirik ke arah kedua temannya namun seketika ia pun menggeleng,"tidak! Tidak! Itu tidak benar, dia bohong."

Dara membulatkan matanya,"aku berbohong?! Ada-ada saja padahal jelas-jelas aku mengingatnya bagaimana kalian menghadang jalan ku dan teman ku Bella lalu bilang kalo--AAW!!."

saat berbicara kaki dara dengan sengaja di injak oleh bunga yang membuat dara meringis kesakitan.

"Dara, kamu tidak apa-apa?!." Tanya doyoung panik.

"Aish, main injek-injek aja si! Sakit tahu gak!." Sarkasnya membuat bunga melototkan matanya melirik dara agar dara diam,"Aku tidak apa-apa kak." Ujarnya ke doyoung.

[✓] Kaka Kelas Dingin Mencintaiku • YoshiWhere stories live. Discover now