24.

483 55 0
                                    

"Dara!!."

"Dara bangun udah pagi!!."

"Kebluk banget si nih anak! Dara bangun!!."

Dara yang merasa terusik itu pun menarik selimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya namun seorang gadis cantik itu tidak menyerah begitu saja dia terus mengguncangkan tubuh dara agar terbangun.

"Dara bangun dara kebakaran!! Api! Api dar api!!."

"Ha api?! Dimana?! ayo lari cepat lari!!." 

Dara tanpa ba-bi-bu langsung berdiri dengan wajah penuh keterkejutannya sedangkan gadis itu hanya menahan tawanya.

"Pftt hahahaha! Ha api?! Ayo lari hahaha."

Dara yang merasa sedang di kerjain oleh gadis di depan nya ini pun menatap tajam ke arahnya.

"NAJWA!! KAU MENGERJAI KU HA!!."

"Haha maafkan aku dara abisnya kamu susah sekali di bangunin nya haha." 

"Aish, pengganggu saja!." Sarkas dara lalu duduk di atas kasur nya dengan wajah penuh kekesalan.

"Oke oke aku minta maaf deh ya, udah dong jangan cemberut gitu mukanya."

"Bodoamat."

"Huft.. biasanya kalo sudah mode seperti ini cara membujuknya sangat menyusahkan orang, baiklah, apapun yang kau mau akan aku belikan asalkan jangan marah lagi, bagaimana?!."

"Serius?! Apapun itu?!."

"Perasaanku mulai tidak enak melihat wajahnya." Batin Najwa.

"I-iya seriusan apapun itu."

"Janji kau akan memberikannya jika aku menyebutkan nya?!."

"Iyah dara sayang, aku janji."

Seketika wajah dara pun berubah menjadi tidak cemberut lagi lalu memasang mode memikirkannya yang bagi Najwa sangat menggemaskan karena dara meletakkan satu jari telunjuknya di dagu.

"Apa segitu banyaknya yang kau mau sampai kau memakai mode berpikir setengah jam?!."

"Yaa! Aku baru saja lima menit memikirkan nya! Oke aku mau sesuatu."

"Katakanlah."

"Dengarkan baik-baik." Dara menarik nafas panjang dan menghembuskan nya perlahan,"Belikan aku pizza super jumbo, bibimbap, hamburger, chicken katsu, hotteok dan ehmm.."

Najwa yang mendengar permintaan dara itu membulatkan matanya sempurna dengan mulut terbuka.

"Dan apa ya aku lupa."

"Yaa! Dara!!."

"Apa?!." Tanya dara dengan wajah polosnya.

"Dasar teman tidak tahu diri! Kau ingin aku membelikan mu makanan sebanyak itu ha?! Kau ini mau aku berbaik hati atau ingin membunuh dompet ku, dara?!."

"Ehm mungkin dua-duanya." Ujar dara dan itu membuat Najwa lagi-lagi harus membuang nafas kasar nya.

"Sudahlah, pokoknya belikan itu semua sebagai janji kamu barusan."

"Huft.. baiklah aku akan memesan nya nanti."

Dara menggeleng,"Harus pesan sekarang jangan nanti."

"Tapi kan kau harus sekolah tidak mungkin kau makan sebanyak itu pagi ini?! Oh atau kau mau bawa makanan itu ke sekolah?!."

"Rahasia! Pokoknya pesan sekarang jangan nanti, oke."

"Baiklah, akan aku pesankan saat kau mandi nanti."

[✓] Kaka Kelas Dingin Mencintaiku • YoshiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt