26.Hukuman

20.7K 2.2K 35
                                    

Hellooooo, makasih buat yang masih nungguin cerita ini up. Aku kira udah gak ada yang mau baca cerita ini lagi setelah kurang lebih aku gak update 1 bulanan.

Soalnya aku benar benar sibukk, banyak tugas, kerkom, les, ujian harian dn lain lainnya

Jujur aja, aku sempat kepikiran juga buat gak lanjutin cerita ini kalau udah gak ada yang baca. kalau di lanjutin pun mungkin gk bakal aku publish, Cumn buat di baca sendiri, soalnya cerita ini masih lumayan panjang. alasan (sebenarnya) Keysa masuk ke dunia novel ini aja belum terpecahkan. Bukan spoilerkan ini(?) hehehehhehe

TANDAI TYPO

              HAPPY READING

Aurel, Keysa dan Wendi keluar dari ruang BK dengar raut wajah yang terlihat jelas sedang Kesal.

Bahkan Aurel tak hentinya mengumpat dalam hatinya setelah mendengar hukuman yang harus mereka jalanin.

Membersihkan kamar mandi perempuan selama 7 hari berturut turut. Itulah hukuman yang mereka dapatkan setelah insiden yang terjadi di kantin kemarin.

Meskipun mereka pasti tidak akan melaksanakan hukuman itu dengan betul betul. tapi, tetap saja mereka merasa tidak adil. Bukan kah para adik kelas itu yang mencari gara duluan?

Oke, mereka akui, mereka memang salah, tapi para adik kelasnya itu juga salah! Jika saja adik kelas itu tidak mencari gara gara kepada mereka, adikkelasnya itu pasti tidak akan berakhir bermalam di rumah sakit seperti saat ini.

Uhhh sudahlah, dari pada menghabiskan waktu setengah jam untuk mengumpati para adik kelas durhaka itu, lebih baik mereka menjalankan hukuman mereka.

Baru saja mereka membuka pintu kamar mandi mereka sudah di sambut oleh aroma yang kurang mengenakan dari salah satu ruang kamar mandi di dalam.

"INI SIAPA SIH YANG ABIS BAB DI SINI SIH" ucap Wendi sambil menutup lobang hidungnya menggunakan jari telunjuk.

"Demi apa, gue gak tahan sama bauny- HUEEKK"  belum habis melanjutkan ucapannya, Aurel langsung berlari ke salah satu wastafel yang ada di kamar mandi itu. Berusaha memuntahkan isi perutnya meskipun berakhir sia sia.

Sedangkan Keysa? Gadis itu hanya diam, menjepit hidungnya menggunakan jari telunjuk dan jari jempolnya. Dengan keringat yang sudah membanjiri pelipisnya. Keysa yakin jika dia mengucapkan satu kata saja sudah dipastikan, dia akan langsung muntah.

sudah bisa di bayangkan bukan? Sebau apa kamar mandi yang akan mereka bersihkan itu.

Dan pada akhirnya, mereka bertigapun berakhir dengan membersihkan toilet dengan salah satu tangan yang menjepit hidung.

******

Dengan langkah sempoyongan, Keysa berjalan menyusuri lorong koridor. Tanpa dia sadari langkah kakinya membawanya ke salah satu tempat yaitu, taman sekolah yang kebetulan sedang sepi kala itu.

Dari tempatnya berada, Keysa dapat melihat punggung seorang pria yang terasa familiar dimatanya. Pria itu terlihat sedang duduk di salah satu bangku sembari memainkan sebuah game online dari handphonenya.

Tanpa ba bi bu, Keysa menghampiri pria itu dan langsung duduk di sampingnya.

Tak hanya itu, Keysa juga dengan lancangnya menyandarkan kepalanya ke bahu pria itu kemudian memejamkan matanya.

Pria itu, Alex. Tersentak saat merasakan ada sesuatu yang bersandar di bahunya.

Tapi itu tak bertahan lama saat melihat siapa yang bersandar di bahunya.

Entah sadar atau tidak, Pria itu memperhatikan lamat lamat wajah milik Keysa yang saat ini sedang menutup matanya.

Saat melihat kening gadis itu yang basah, Alex langsung mematikan ponselnya, lalu ia merogoh sapu tangan dari kantong celananya. Dan tanpa berlama lama lagi pria itu langsung mengusap kening Keysa yang masih mengeluarkan keringat hingga sekarang. Dia melakukannya dengan perlahan, tak ingin Keysa merasa terusik oleh kegiatannya itu.

Setelah dia rasa sudah tidak ada lagi keringat yang tersisa di dahi Keysa. remaja yang berstatus sebagai tunangan Keysa itupun langsung memasukan sapu tangan itu kembali ke kantong celananya.

Kemudian tanpa ragu, Alex mengelus elus kepala Keysa dengan tujuan agar gadis itu dapat tertidur nyenyak.

Pria itu lalu tersenyum tipis saat mendengar dengkuran halus yang keluar dari bibir pink alami sang tunangan.

*******

Wendi, gadis itu sedang berjalan jalan di koridor sekolah, ah tidak lebih tepatnya mencari keberadaan sahabat sahabatnya yang telah pergi entah kemana.

Tadi saat mereka sedang bersih bersih, Aurel dan Keysa izin kepadanya untuk membeli minuman. Dia yang tidak merasa curiga pun mengiyakan saja. TAPI APA INI?! ini sudah lebih dari setengah jam yang lalu tapi mereka belum juga menampakan batang hidung mereka. Benar benar menyebalkan.

Saat sedang menyusuri lorong tiba tiba dari arah yang berlawanan ada seorang siswa yang tengah berlari ke arahnya.

Wendi yang tengah sibuk mencari keberadaan sahabatnya tentu saja tidak menyadari bahwa ada seorang remaja yang sedang berlari ke arahnya.

Saat Wendi menoleh ke depan, matanya seketika membola saat melihat ada seorang remaja bertubuh tinggi yang sedang berlari kencang sudah berada beberapa centimeter dari nya.

Kejadiannya begitu cepat, Belum sempat dia menghindar, badan pria itu lebih dahulu menabrak dirinya.

BRAKKKKKKKK

"ANJINGG"

********

Terdeteksi bibit bibit bucin WAKWAKWKA

450 vote, Bisa??




antagonistic fiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang