32. a dream

16.2K 1.6K 58
                                    

Tandai typo

Vote👇

Tinggalkan komen

Happy reading~

*****

Tok tok tok

Tok tok tok!

TOK TOK TOK!!

Bunyi ketukan pintu yang semakin lama semakim bertambah keras itu membuat seorang gadis yang sedang asik berkelana didalam alam sadarnya perlahan lahan mulai tersadar.

Dia melenguh pelan sambil menggosok kedua matanya. Dengan kelopak mata yang sesekali terpejam, gadis itu menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukan angka 2 malam.

Tok tok tok!

"Ugh, iya iya"

Dengan malas, gadis itu melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu kamarnya.

Ceklek

"Kenapa mah?" Ucap gadis itu mengira kalau orang yang mengetuk pintu itu adalah mamanya.

Mata gadis yang tak lain dan tak bukan ialah Wendi itu seketika terbuka lebar saat mendapati bukan wajah ibunya yang pertama kali di liatnya setelah membuka pintu, melainkan dada dari pria yang mengenakan piama doraemonlah yang pertama kali menyambut indra penglihatannya.

Tak hanya sampai di situ saja, sesaat setelahnya dia dikejutkan oleh suara guntur yang menggelegar di susul oleh dekapan hangat yang tiba tiba dia rasakan.

Perlu beberapa saat untuk dirinya menyadari apa yang baru saja terjadi. Saat dia sudah mulai sadar sepenuhnya dan hendak melayangkan protes tiba tiba saja pandangannya menjadi gelap. Tidak, dia tidak pingsan. Penglihatannya gelap karena mati lampu .

"AAAAAAAAAAAAAA!!"

Jeritan 'jantan' pria yang berada di dekapannya itu membuat Wendi reflek menutup kedua telinganya.

"Berisik!" bentaknya tanpa sadar. Huh, yang sebenernya Perempuan itu dia atau anak ini sih?

Hening sesaat.

Dikeheningan itu Wendi dapat merasakan pelukan pria itu semakin erat.

"M-maaf.."

Wendi menghela napas pelan saat mendengar suara bergetar milik pria itu. Saat hendak mengeluarkan suara, lagi dan lagi suara guntur menghentikan ucapannya.

Kali ini, Wendi tak bisa lagi menahan rasa keterkejutannya saat mendengar suara guntur itu. Entah sadar atau pun tidak, saat itu dia langsung membalas pelukan pria itu.

Pelukan itu terjadi cukup lama hingga suara deheman berhasil menyadarkan Wendi akan apa yang telah di lakukannya.

"Ekhm"

Kedua nya sontak menoleh ke asal suara. disana, tak jauh dari arah mereka berada. Sudah ada mama Wendi yang tengah mengarahkan senter nya ke arah mereka berdua.

"Kalian ngapain pelukan di gelap gelapan kayak gitu?"

Shit

*******

Ruangan gelap yang terasa begitu pengap. Bagaimana bisa Keysa berada di ruangan itu? Seingatnya tadi dia sedang tidur di kamarnya. Tapi saat dia membuka matanya dia sudah berada di ruangan ini.

Apakah dia baru saja mengalami kejadian 'tidur sambil berjalan'?

Ini aneh

Keysa mulai melangkahkan kakinya selangkah demi selangkah untuk menyusuri ruangan yang baru saja dia masuki ini.

antagonistic fiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang