29. siswa cengeng

18.6K 1.9K 39
                                    


Tandai typo!

Votenya di pencet!

~Happy reading~

BRAKKK

Wendi menutup pintu mobil milik Keysa dengan kuat setelah memparkirkan mobil itu ke garasi di rumahnya. Dia sudah tak perduli apakah pintu mobil milik Keysa itu akan rusak atau tidak. Karena yang dia pikirkan saat ini adalah, dia harus cepat berganti pakaian dan kemudian langsung pergi ke rumah Keysa untuk membahas hal yang dia lihat di cafe tadi. Dan juga pastinya mulai menyusun rencana untuk membalas perbuatan Azka.

Saat memasuki rumahnya, dia di sambut oleh
Pemandangan mamanya yang sedang berbincang dengan seorang remaja pria. Wendi tidak dapat melihat wajah dari pria itu karena posisi duduk pria itu yang membelakangi Wendi.

"Mama, Wendi pulang"

Ucapannya barusan langsung membuat Mama dan remaja pria yang berada diruangan itu menoleh ke arahnya.

"Nahh, kebetulan bangett Wendi udah pulang. Sini Wen, ada yang mommy mau bicarakan sama kamu"

Meski bingung, Wendi tetap berjalan ke arah sang mommy dan langsung mendudukan bokongnya disebelah sofa yang sedang mommy nya duduki.

Gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah saat melihat ekspresi serius yang di tampilkan oleh mamanya. Entah kenapa tiba tiba perasaannya menjadi tidak enak.

"Wendi, kenalin. Ini Archie, dia anaknya teman mama"

"Nah, Archie Ini namanya Wendi, dia anaknya tante" Ucap mama Wendi sambil mengelus kepala Archie dengan lembut, yang mana hal itu membuat Wendi selaku anak dari wanita tersebut memutar bola matanya dengan malas. Lalu pandangan gadis itu beralih menatap ke arah pria yang mamanya bilang Archie tadi.

Dia menatap lamat wajah pria itu. Entah kenapa wajah pria itu sangat familiar di matanya.

Setelah beberapa lama bergulat dengan pikirannya, akhirnya Wendi mengingat siapa pria ini. Pria itu adalah siswa cengeng yang menabraknya di koridor sekolah tadi.

Wendi menarik napasnya panjang.
"Okeyy? Jadi ada maksud dan tujuan apakah mamaku tersayang ini membawa pria yang berstatus anak dari teman mama kedalam rumah kita?" tanya Wendi setelah sekian lama terdiam.

"Mulai hari ini Archie akan tinggal di sini sampai orang tuanya pulang dari urusan bisnisnya" ucap mama Wendi yang sontak membuat Wendi syok bukan main.

"APA?!"

Tukkk

"Gausah teriak teriak gitu dong, gak malu tuh diliat sama Archie?" Ucap mama Wendi sambil menoleh ke arah Archie yang sedari tadi melihat drama dari ibu dan anak itu dengan tatapan lugunya.

Wendi mengusap keningnya yang baru saja di sentil oleh mama nya. Dia hendak melayangkan protes kepada mamanya, tapi terhenti karena bunyi dari nada dering yang menandakan adanya panggilan masuk pada handphone mamanya.

"Halo?"

"Astaga, iya. Ini saya sudah mau berangkat kok"

"Ahh, enggak kok jeng, mana mungkin saya lupa, hahaha"

Mama Wendi menjauhkan handphone itu tadi telinganya.

"Wen, mama berangkat arisan dulu, kamu jagain Archie disini, dia anaknya rada polos. Jadi jangan di kotorin pikirannya"

"Tapi mah-

"Udahh mama gak nerima bantahan, jagain Archie. kalau gak mau, mobil kamu bakal mama sita lebih lama lagi"

"Ehhh, halo jeng? Maaf tadi ada sedikit masalah, biasalah hahaha" ucap mama Wendi setelah menempelkan kembali handphone itu ketelinganya

Wendi berdecak malas, lalu menatap Archie selama beberapa detik membuat pria itu merasa tidak nyaman dan kemudian menolehnya kearahnya dengan wajah bingung.

Saat melihat kalau kepala Archie sudah tertoleh sepenuhnya ke arahnya, gadis itu langsung memelototkan matanya dan membuat wajah segarang mungkin sebelum menyelonong pergi kekamarnya, yang mana hal itu membuat pria yang di pelototi itu mengedipkan matanya beberapa kali dengan bingung.

******

Di sisi lain, di kamar milik Keysa.

Gadis itu kini sedang fokus menonton film horor di laptopnya dengan fokus, dia sesekali juga memekik kaget saat ada jumpscare yang muncul di dalam layar laptopnya.

Tiba tiba saja jantungnya ikut berpacu dua kali lipat saat melihat pemeran dalam film itu yang sedang di kejar oleh seorang pembunuh.

Semakin lama, lari pembunuh itu semakin cepat, membuat orang yang di kejar juga semakin mempercepat larinya. Dan seperti kebanyakan film film lainnya, si pemeran yang sedang di kejar itu tak sengaja tersandung batu yang mana hal itu membuatmu langsung terjatuh.

Sang pembunuh yang melihat mangsanya sudah berada tak jauh dari tempatnya berada hanya tersenyum kecil. Tongkat baseball yang sebelumnya dia letakan di atas bahunya, dia turunkan hingga ujung baseball itu menyentuh tanah.

Dia berjalan dengan perlahan kearah sang mangsa yang sedang menatapnya ketakutan, suara gesekan antara ujung baseball dengan tanah membuat suasana semakin mencekam.

Pembunuh itu berhenti tepat di depan seseorang yang sedang menatapnya dengan ketakutan. Di angkatnya tongkat baseballnya tinggi tinggi, bersiap untuk memukul seseorang yang sudah dia cap sebagai 'mangsa' nya itu.

Drt dr drt

"AAAAAAAAKHHHHH"

Keysa berteriak panik dengan kedua tangan yang dia gunakan untuk menutup matanya.

Setelah sadar dengan apa yang sebenarnya terjadi. Dia langsung menurunkan kedua tangannya.

Mendengus pelan, dengan perasaan yang sudah kesal tak karuan dia langsung mengambil Handphonenya untuk mengecek siapa yang baru saja mengirimkan nya pesan kepadanya.

Dia mengerutkan dahinya saat melihat kalau yang baru saja mengirimkannya pesan adalah nomor yang tidak diketahui.

+62853XXXXXXXX
Halo

Siapa?

ini dengan keysa, kan?

Ya
Dan, lo siapa?

Raka, sv back

******

                      [Fake chat]******

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Fake chat]
******

WOW WOW WOW WOW, buat kalian yang lupa siapa raka, kalian bisa cek di chapter '19. cemburu'

MAKASIH 300K PEMBACA UHUY UHUYYY.

THANKS JUGA YANG MASIH SETIA MENUNGGU CERITA INI, meskipun jadwal update tak menentu.


Vote!!!

antagonistic fiancéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang