[13]

2.7K 162 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

“Kaluna”

Suara seseorang yang memanggil namanya membuat Kaluna memutarkan kepala untuk melihat siapa pemilik suara itu. Sebuah senyum Kaluna sunggingkan tatkala kedua netra coklat tuanya menangkap siluet Bayu yang juga tengah tersenyum lebar padanya.

“eh, ngantin juga lo, Bay?”

Bayu terkekeh. “laper banget gue. Lo udah mesen?”

Kaluna mengangguk. Dia melirikkan pandangan kepada salah satu booth pedagang yang ada di cafeteria. Paham dengan maksud lirikan Kaluna membuat Bayu terkekeh. Dia kemudian meletakkan tas ransel yang sedari tadi menggantung di bahu kirinya ke atas meja kantin tempat Kaluna berada. Kemudian Bayu melangkahkan kedua kakinya menuju booth pedagang yang dimaksud Kaluna setelah menitipkan tas miliknya pada gadis itu.

Kaluna memainkan ponsel miliknya yang berada di atas meja sembari menunggu kedatangan Bayu dan juga makanan yang tadi dia pesan. Kaluna mencebik kesal saat ponsel miliknya begetar seraya menampilkan ID Caller seseorang yang sangat malas untuk dia layani saat ini.

Jengah dengan getaran ponsel miliknya yang tidak kunjung berhenti membuat Kaluna akhirnya memutuskan untuk menjawab panggilan itu meski dengan berat hati. Kaluna menarik napas  panjang sebelum akhirnya mengeluarkan suara miliknya kepada penerima di sebrang telfon.

kenapa lama? ” kesal Aezar di sebrang telfon.

Kaluna menghembuskan napas pelan. “kalau enggak ada yang penting aku matiin telfonnya”

berani kamu ngancem aku?

“udah deh Kak. Aku beneran lagi males berdebat sama Kakak”

Kaluna memerhatikan Bayu yang datang dengan membawa satu buah nampan berisi pesanan mereka. Kaluna tersenyum lalu berterima kasih kepada laki-laki itu. Sialnya lagi Kaluna lupa kalau telfon yang sedang berada di telinganya itu masih tersambung dengan Aezar di sebrang sana.

Aezar yang mendengar nama Bayu keluar dari bibir Kaluna lantas menggeram kesal di sebrang telfon. Dengan segera dia mematikan telfon dan berjalan cepat menuju mobil miliknya yang berada di pelataran parkir fakultas ekonomi bisnis. Tujuannya hanya satu, cafetaria fisip yang menjadi lokasi keberadaan Kaluna dan Bayu.

Perjalanan menguras emosi yang Aezar tempuh akhirnya usai. Kedua kakinya berayun cepat memasuki cafetaria yang memang tidak terlalu ramai pada hari ini. Netra coklat muda Aezar yang tajam semakin terlihat menyeramkan ketika pandangannya tertuju pada sepasang anak manusia yang tengah tertawa bersama di salah satu sudut cafetaria.

Melihat Kaluna duduk berdua dengan Bayu membuat rahang Aezar mengeras. Kedua tangannya mengepal sempurna saat melihat wajah bahagia Kaluna yang tengah tertawa bersama dengan Bayu. Tanpa membuang waktu, langsung saja Aezar berjalan mendekat ke tempat Kaluna dan Bayu berada.

Kaluna tersentak kaget saat dengan tiba-tiba tangan kanannya ditarik paksa oleh seseorang. Dirinya lebih terkejut lagi saat melihat sosok Aezar yang berdiri tegak mencengkram tangan kanannya.

Dari jarak yang sangat dekat seperti ini Kaluna bisa melihat dengan jelas wajah penuh amarah yang diperlihatkan oleh Aezar. Kaluna meringis kesakitan saat dengan kasar Aezar menarik tangannya hingga membuatnya berdiri secara tiba-tiba.

Aezar menatap Bayu tajam. Menyiratkan berbagai ancaman melalui sorot mata itu. Lalu kemudian tangannya menyambar tote bag milik Kaluna yang berada di bangku sebelah kiri. Setelah itu Aezar menarik Kaluna untuk keluar dari dalam cafetaria.

Merasakan sakit pada pergelangan tangannya yang dicengkram sangat kuat oleh Aezar tentu membuat Kaluna memberontak. Dia tidak terima saat Aezar menarik dirinya secara kasar seperti ini. Terlebih ada beberapa pasang mata yang melihat kejadian itu. Mau diletakkan dimana wajah Kaluna nanti kalau sampai ada gosip tidak-tidak tentang dirinya dan Aezar yang menyebar di kalangan mahasiswa lain. Sungguh itu adalah hal yang paling tidak diinginkan Kaluna saat ini.

“berhentiin mobilnya Kak!” seru Kaluna marah pada Aezar yang tengah serius mengemudikan mobil miliknya.

Aezar bergeming mendengar permintaan Kaluna entah yang sudah keberapa kalinya sejak secara paksa dirinya mendorong Kaluna masuk ke dalam mobil. Berbagai makian pun sudah Kaluna layangkan kepada Aezar namun itu tidak membuat Aezar goyah. Dia tetap pada tujuannya yaitu untuk membawa Kaluna ke apartemen miliknya. Dia harus menghukum Kaluna saat ini. Berani sekali gadis mungilnya ini berduaan bersama dengan Bayu. Laki-laki yang sudah jelas Aezar blacklist dalam kehidupan Kaluna.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang