[24]

2.3K 162 12
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Suara pintu yang terbuka membuat Kaluna semakin mengeratkan pelukannya pada kedua lututnya yang menekuk. Entah sudah berapa lama Kaluna berada di dalam ruangan gelap ini. Kaluna juga tidak tau sudah berapa lama dia menangis. Ruangan gelapnini benar-benar membuat jiwa Kaluna seolah menghilang. Ketakutannya pada ruangan gelap membuat Kaluna seolah mati rasa.

Kaluna benar-benar merasa lelah saat ini. Energinya seolah sudah terkuras habis. Baik fisik maupun psikis Kaluna diterpa ujian yang sangat berat hari ini. Kaluna merasa sudah tidak sanggup lagi. Kaluna ingin segera keluar dari ruangan gelap ini. Kaluna ingin keluar dari apartemen Aezar sekarang juga.

Kaluna mengerjapkan kedua matanya berusaha untuk membiasakan diri dengan cahaya yang baru saja datang menerangi ruangan. Ada perasaan lega yang menyapa Kaluna saat kedua netranya bisa menangkap bayangan cahaya itu. Akhirnya Kaluna bisa keluar dari kegelapan yang sejak tadi dia rasakan.

Kaluna terdiam melihat Aezar yang berjalan mendekat dengan kedua tangan dimasukkan ke saku celana. Jersey basket yang tadi Aezar pakai sudah berganti menjadi sebuah celana training dan kaos hitam. Kaluna semakin memundurkan badannya saat melihat Aezar yang terus melangkah mendekat.

Aezar mendudukkan dirinya di sebelah Kaluna. Tangan kanannya terulur untuk mengelus kepala Kaluna sayang.

feel better?

“aku mau pulang Kak. Please, aku mau pulang” lirih Kaluna.

Aezar tersenyum miring. “it’s a no, sweetheart

Mendengar jawaban Aezar membuat rasa kesal yang tadi mulai hilang kembali menyelimuti relung hati Kaluna. Dia benar-benar merasa marah dengan perlakuan semena-mena yang ditunjukkan Aezar padanya. Bagi Kaluna, Aezar sudah tidak waras. Pria itu sudah gila. Bagaimana bisa Aezar memperlakukannya seperti sebuah boneka yang hanya harus tunduk kepada pria itu.

“LO MONSTER! LO BRENGSEK! LO UDAH GILA AEZAR!” teriak Kaluna sekeras mungkin di hadapan wajah Aezar. Entah sadar atau tidak air mata yang tadi sudah mengering kembali membasahi kedua pipi Kaluna.

Aezar tertawa puas melihat reaksi Kaluna. Dengan begitu santainya Aezar menangkup pipi Kaluna dan menghapus air mata yang membasahi kedua pipi Kaluna dengan ibu jarinya yang besar.

sstt.. My Little Moon can’t scream like that. Have you forgotten rule number three? Okay, I’ll remind you again. As My Little Moon, you can only obey everything I say. If you disobey, then you should be punished ” ujar Aezar dengan nada rendah miliknya.

Aezar kemudian menyentuh perban yang menutupi tato baru Kaluna. “Kayak gini contohnya. Right, you haven’t seen my spectacular work this afternoon. Then, let’s see it now

Aezar kemudian menggendong koala Kaluna yang terlihat sangat lemah. Kaluna bahkan tidak memberontak sedikit pun saat Aezar menggendong tubuh mungilnya. Aezar tersenyum kecil. Pasti gadis mungilnya ini sudah sangat kelelahan hari ini. Baguslah kalau begitu, karena setelah ini Aezar hanya ingin menghabiskan malam dengan memeluk Kalunanya tersayang.

Aezar melangkahkan kakinya menuju kamar miliknya dengan Kaluna di dalam gendongan. Aezar menurunkan Kaluna pada meja wastafel di dalam kamar mandi yang ada di kamarnya. Kedua tangannya kemudian terulur untuk membuka blouse yang digunakan Kaluna. Aezar tersenyum bahagia saat Kaluna lagi-lagi tidak melakukan perlawanan. Dari sorot mata Kaluna yang sayu Aezar bisa melihat kepasrahan di sana.

Tangan kanan Aezar terulur untuk membuka perban di dada Kaluna dengan penuh kehati-hatian. Dia tidak ingin lagi menyakiti gadis mungilnya ini. Aezar lalu membersihkan luka Kaluna dengan air hangat. Sembari membersihkan luka tato Kaluna, jari-jemari Aezar tidak henti-hentinya menyusuri tato yang beberapa saat lalu dia buat itu. Aezar tidak berhenti merasa bangga dengan dirinya sendiri yang mampu membuat tato di tubuh indah Kaluna.

Selesai membersihkan luka tato Kaluna dan memberikannya salep antiseptik, Aezar menurukan Kaluna dari atas wastafel. Dia memutarkan tubuh Kaluna agar bisa menatap cermin dengan sempurna. Aezar mendekatkan bibirnya pada telinga Kaluna dari arah belakang.

It’s beautiful, isn’t? I think you look amazing with this tattoo, Little Moon”  bisik Aezar sensual di telinga Kaluna.

Mendengar bisikan Aezar membuat Kaluna mau tidak mau mengarahkan pandangannya pada cermin yang ada di hadapannya. Dari pantulan cermin itu Kaluna bisa melihat dengan jelas nama Aezar yang terlukis indah di dada kirinya.

Kaluna hanya bisa menatap nanar tato itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaluna hanya bisa menatap nanar tato itu. Entah apa kesalahannya di masa lalu hingga ia harus bertemu dengan iblis berkedok pangeran tampan seperti Aezar. Kaluna tidak tau lagi dia harus melakukan apa. Dengan adanya tato ini di dada kirinya membuat Kaluna seperti merasa terikat lebih kuat lagi kepada Aezar.

Tato ini ibarat tali yang mengekang Kaluna dengan Aezar si pemilik. Sepertinya Kaluna benar-benar harus mengucapkan selamat tinggal kepada kehidupan damai yang pernah dia rasakan sebelumnya. Karena Kaluna yakin setelah kejadian ini, Aezar sama sekali tidak akan membiarkan Kaluna bebas barang sedetik pun.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________

Anyway, cuma mau bilang baca nama Aezar itu sebenernya "Aitzar" loh 🙈

Ada yang salahkah selama ini? Atau udah pada bener? Tapi itu pengucapan dalam bahasa latinnya ya. Kalau aku pribadi juga biasanya baca nama Aezar itu "Ezar". Maklum lah gengs lidah orang Indonesia 🙈

Gimana pun cara kalian baca nama Aezar, semoga kalian masih setia nungguin cerita ini tamat ya, and hopefully kalian semua suka sama SEREIN
____________________________________

SEREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang