[20]

2.4K 146 29
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Kaluna tersenyum kecil memerhatikan Aezar yang terlihat sangat tampan dengan jersey basket yang membalut tubuh tegapnya. Aezar yang biasanya sudah tampan berkali lipat lebih tampan dengan jersey basket yang dipakainya hari ini. Perhatian Kaluna yang tadi terfokus harus buyar saat lengan kanannya disenggol oleh Viola.

“teraezar-aezar ya lo?” goda Viola.

Kaluna mendengus sebal. “lo sendiri juga sama aja. Mata lo kayak udah mau copot merhatiin Kak Raffa daritadi”

Viola terkekeh. “kita berdua udah kesemsem sama mereka”

“lo aja kali, gue enggak tuh” kilah Kaluna.

Mendengar jawaban Kaluna spontan membuat Viola menoyor dahi Kaluna. “alah sok-sokan gak ngaku lo. Satu dunia juga tau, lo udah kejerat pesonanya Aezar Behzad”

Kaluna yang hendak membantah perkatan Viola harus menelan pahit-pahit kata demi kata yang sudah siap meluncur dari bibir mungilnya dikarenakan pertandingan basket antara FEB dan FTI akan segera dimulai.

Kaluna mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru arena basket yang sudah ramai oleh mahasiswa yang ingin menyaksikan pertandingan bergengsi hari ini. Bukan hanya karena kedua fakultas yang bertanding, namun juga karena siapa yang bertanding. Pemain-pemain yang menjadi line up pertandingan hari ini adalah mahasiswa-mahasiswa hits yang memang memiliki banyak penggemar, baik dari FEB maupun FTI.

Edaran pandangan Kaluna terhenti tepat pada sosok Aezar yang tengah berdiri memandangnya dari lapangan basket. Sebuah senyum Kaluna lengkungkan saat Aezar tersenyum lebar menatap dirinya. Sorak-sorai penonton yang histeris karena melihat Aezar tersenyum untuk satu wanita membuat kedua pipi Kaluna memerah. Dia benar-benar merasa malu saat ini. Lihat saja di sana, hampir semua mata penonton menatap dirinya dan Aezar.

Adegan tatap-tatapan Aezar dan Kaluna harus terhenti saat suara pluit yang ditiup oleh wasit mengintrupsi keduanya. Tidak lama setelah itu pertandingan pun dimulai.

Dari tempatnya duduk Kaluna bisa melihat dengan jelas betapa gesitnya gerakan Aezar yang mendribble bola menuju ring lawan. Rambut Aezar yang mulai panjang bergerak naik dan turun seiring dengan kedua langkah kakinya berlari mengelilingi lapangan demi bisa memasukkan bola besar itu ke dalam ring lawan.

Kaluna tersenyum kecil tiap kali Aezar berhasil menambah perolehan poin bagi timnya. Bahkan tak jarang Aezar mencari keberadaan Kaluna tiap kali dirinya berhasil mencetak poin hanya untuk membanggakan hasil kerja kerasnya itu. Pertandingan pun terus berlanjut dengan sangat seru. Baik dari tim FEB maupun FTI tidak ada yang mau mengalah. Mereka terus menggempur pertahanan masing-masing demi bisa mencetak poin demi poin yang akan membawa mereka menuju kemenangan.

Suara getaran ponsel miliknya membuat kegiatan Kaluna yang tengah serius memerhatikan pertandingan basket mendadak terhenti. Kaluna mengambil ponsel yang berada di dalam crossbody bag miliknya. Dia memerhatikan layar ponsel yang menampilkan notifikasi pesan masuk dari Bayu.

Bayu
Lun, lo di kos?

Kaluna
Enggak Bay, gue lagi di arena basket kampus. Lo ada perlu sama gue?

Bayu
Gue mau nganterin berkas yang dikasih WR3 kemaren ke lo. Gue susulin lo ke arena basket aja kalau gitu

Kaluna
Lo dimana sekarang? Jangan bilang lo udah sampe di kos gue

Bayu
Nope. Masih di sekre kok

Kaluna
Okay deh kalau gitu. Gue tunggu lo di luar arena ya

Setelah menyimpan kembali ponsel miliknya ke dalam crossbody bag yang dia pakai, Kaluna menolehkan kepalanya kepada Viola. Berniat ingin pamit dulu kepada Viola sebelum keluar dari arena basket.

“Vi, gue keluar dulu bentar ya” bisik Kaluna pada Viola.

Viola memandang Kaluna heran. “mau kemana lo? Entar lo dicariin Kak Aezar, jir”

no worries, gue bentaran doang kok” ujar Kaluna santai.

Usai berpamitan kepada Viola, Kaluna melangkahkan kakinya keluar dari dalam arena basket yang riuh oleh sorak-sorak pendukung masing-masing tim.

Kaluna memberhentikan ayunan kakinya beberapa langkah dari depan arena basket. Dia berdiri tegak menungggu kehadiran Bayu yang seharusnya tidak terlalu lama karena Bayu sedang berada di gedung sekretariat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari arena basket.

Beberapa saat menunggu, sosok yang ditunggu Kaluna akhirnya tiba. Kaluna tersenyum senang meliihat Bayu yang berjalan tergesa menuju arahnya dengan senyum lebar di wajah. Usai Bayu menyerahkan berkas yang tadi ingin diberikannya pada Kaluna, mereka berdua terlibat obrolan yang cukup panjang mengenai kelanjutan acara mereka. Terlebih mereka cukup panjang bertukar cerita mengenai isi berkas yang diberikan Bayu. Hingga akhirnya baik Kaluna dan Bayu tidak sadar jika waktu telah berjalan begitu cepat.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________

Duh ilahh next part bakalan ada kejutan apa ya? Dugeun dugeun gak tuhh

Anyway masih adakah yang ngikutin SEREIN sampai Part [20] ini?

Bigluv from Debibu 🧡
____________________________________

SEREINWhere stories live. Discover now