[26]

2.2K 137 5
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Sinar mentari pagi yang masuk melakui celah-celah gorden membuat Kaluna mengerang kesal. Kaluna bahkan menggerakkan badannya gelisah karena merasa terganggu dengan sinar mentari yang terasa hangat itu. Merasakan gerak gerik gelisah Kaluna membuat Aezar yang tengah memperhatikan Kaluna sedari tadi terkekeh. Dia menggigit hidung Kaluna gemas membuat Kaluna sontak membuka kedua matanya yang tadi terpejam.

Kaluna mencebik kesal saat melihat raut bahagia Aezar. "Iiihh Kak Aezar ganggu banget sih. Aku masih ngantuk tau"

"Siapa juga yang suruh kamu tidur telat tadi malem" balas Aezar.

Kaluna mengerucutkan bibirnya sebal. Itukan bukan sepenuhnya salah dirinya. Memang, setelah puas mengunjungi taman safari, mereka langsung mengistirahatkan diri di salah satu villa keluarga Behzad. Lalu pada malam harinya, mereka mengadakan acara barbeque-an di halaman belakang villa. Selain itu, mereka juga memaikan beberapa games, bertukar cerita, bahkan mengadakan konser mini bersama. Semua kegiatan yang menyenangkan itu membuat kelimanya tidur lewat dari tengah malam.

Setelah mengantarkan Kaluna dan Viola ke dalam kamar mereka masing-masing, Aezar dan Raffa bergabung dengan Nuta yang sudah menunggu mereka di tepi kolam renang villa. Mereka akan melanjutkan putaran kedua acara barbeque mereka dengan berbagai jenis minuman beralkohol yang sudah tersaji di atas meja. Putaran kedua mereka itu berlanjut hingga fajar menjelang.

Aezar memerhatikan tato Kaluna yang mengintip malu-malu dibalik piyama yang dikenakan Kaluna. Aezar tersenyum miring melihat tato itu. Jemari Aezar terulur untuk menyingkirkan sebagian piyama Kaluna yang menghalangi eksistensi mahakaryanya pada dada Kaluna.

Sebuah senyum lebar tergambar jelas di wajah Aezar saat kedua netra coklat mudanya bisa melihat dengan jelas tato bertuliskan namanya itu. Aezar kemudian memajukan wajahnya mendekat pada dada Kaluna. Dia mengecup tato itu lama seolah menyampaikan rasa bangga dan senang akan kehadiran tato itu pada dada Kaluna.

Selain pada tato, Aezar juga menyempatkan diri untuk mencium bibir Kaluna. Dia melumat perlahan bibir mungil gadisnya itu. Menyalurkan rasa sayang yang membuncah dalam dirinya melalui ciuman itu. Tidak ada ciuman menuntut yang biasa Aezar lakukan. Pagi ini hanya ada sebuah ciuman lembut yang mampu membuai hati dan pikiran Kaluna.

Aezar melepaskan pagutan bibirnya dari bibir Kaluna saat merasa Kaluna sudah kehabisan oksigen. Aezar terkekeh nelihat wajah menggemaskan Kaluna yang tengah menghirup oksigen sebanyak mungkin demi mengisi paru-parunya yang mulai kosong.

Merasa sudah bisa bernapas dengan normal kembali, Kaluna lantas memandang wajah tampan Aezar yang masih setiap memeluk dirinya di atas ranjang ini.

"Makasih ya Kak buat yang kemarin. Aku seneng banget bisa pergi main sama kalian semua. Ini bakal jadi unforgettable memory banget di dalam hidup aku" ujar Kaluna bersungguh-sungguh.

Aezar mengelus kepala Kaluna pelan. "You only need to do one thing, obey me. Then I will treat you like a queen, Little Moon "

Kaluna tersenyum kecil. Dia tau benar maksud perkataan Aezar itu karena memang itulah yang Kaluna rasakan akhir-akhir ini. Jika Kaluna menurut, maka Aezar benar-benar memperlakukannya seperti seorang ratu. Namun jika Kaluna membantah, Aezar akan berubah menjadi seperti monster di hadapannya.

Suara teriakan Nuta yang memanggil Aezar dan Kaluna mengintrupsi kegiatan keduanya. Aezar berdecak sebal mendengar suara cempreng teman laknatnya itu. Sementara Kaluna hanya bisa tertawa kecil melihat raut kekesalan di wajah Aezar.

"Yaudah Kakak turun duluan gih, udah dicariin tuh sama Kak Nuta. Aku mau ke kamar mandi dulu sebentar. Nanti aku susulin Kakak ke bawah" ujar Kaluna yakin.

Aezar menyipitkan matanya curiga. "jangan macem-macem, Kaluna"

Kaluna menghembuskan napasnya pelan. "aku mau urusan biologis dulu Kak ke kamar mandi. Aku janji sebelum Kakak mulai lomba renang nanti aku udah stand by di pinggir kolam"

Memang tadi malam, ketiga pria itu berjanji untuk melakukan lomba renang dengan ketentuan pemenang berhak untuk meminta barang apapun yang ada di dalam garasi rumah pemain yang kalah. Tentu saja ide hadiah yang diusulkan oleh Nuta cukup menarik bagi Aezar dan Raffa hingga akhirnya kedua pria itu juga setuju untuk melakukan lomba renang di hari minggu pagi ini.

Setelah terdiam cukup lama, Aezar kemudian mengangguk memberikan izin kepada Kaluna. Aezar menyempatkan diri untuk mengecup bibir Kaluna singkat sebelum benar-benar pergi meninggalkan Kaluna di dalam kamar seorang diri.

Selepas kepergian Aezar, Kaluna beranjak bangun dari atas ranjang. Namun belum sempat dirinya melangkah menuju kamar mandi, suara dering telfon yang berasal dari ponsel Aezar menghentikan langkah kaki Kaluna.

Kaluna mengambil ponsel Aezar yang berada di atas nakas. Dia terdiam melihat id caller yang terpampang di layar. Sebuah nama yang cukup asing terlihat jelas di layar ponsel milik Aezar.

Pumpkin?

Entah sadar atau tidak, Kaluna mengangkat panggilan dari orang yang tidak diketahui olehnya itu. Peduli setan dengan yang namanya privasi, Kaluna sudah terlanjur penasaran dengan seseorang bernama pumpkin ini. Terlebih tidak mungkin rasanya Aezar menyimpan kontak orang lain dengan nama yang lucu seperti ini. Terlihat jelas bukan diri Aezar sekali.

"Babe, where have you been. I called you yesterday, how come you didn't pick up? I'm really mad with you "

Kaluna terdiam seribu bahasa ketika mendengar suara wanita di sebrag telfon. Dari suaranya saja Kaluna bisa membayangkan dengan jelas bahwa wanita ini pasti sangat cantik jika dilihat sosok aslinya. Selain itu, aksen british yang kental membuat Kaluna bertanya-tanya dalam hati. Sebenarnya siapa sosok wanita ini. Ada hubungan apa Aezar dengan wanita ini.

"Hey Babe, are you too lazy to talk? It's okay, I know your habit. I just want to say, I miss you so bad. Wait for me there, I'll be there very soon "

Setelah mengatakan itu, sambungan telfon terputus. Kaluna terdiam memandangi layar ponsel Aezar yamg sudah menghitam kembali. Otak mungil Kaluna berpikir keras. Mencoba untuk menerka-nerka siapa kiranya wanita yang baru saja menelfon Aezar itu. Namun nihil. Kaluna benar-benar merasa asing dengan suara wanita itu.

Suara teriakan Aezar yang memanggil namanya membuat Kaluna tersentak kaget. Buru-buru Kaluna menghapus panggilan yang baru masuk tadi dari riwayat panggilan di ponsel Aezar. Kaluna hanya ingin berjaga-jaga saja siapa tau nanti akan timbul masalah kedepannya kalau sampai Aezar tau dirinya dengan lancang mengangkat panggilan masuk di ponsel Aezar.

Selesai dengan urusannya, Kaluna buru-buru masuk ke dalam kamar mandi dan menuntaskan apa yang seharusnya dia lakukan sedari tadi. Barulah setelah itu kedua langkah kaki Kaluna berayun secepat mungkin menuju kolam renang yang berada di bagian belakang Villa. Tempat semua orang menunggunya di sana.

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________
▪︎
____________________________________

Who is PUMPKIN?
____________________________________

SEREINDove le storie prendono vita. Scoprilo ora