[28]

1.9K 114 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
DON'T FORGET TO VOTE ☆
______________________________________

🌻🌻🌻

Aezar menolehkan kepalanya ke kiri saat melihat sosok Kaluna berdiri tepat di sebelahnya. Gadis mungilnya itu nampak menggemaskan dengan sebuah short jumpsuit berwarna cream yang dipadukan dengan kaos bergaris berwarna tosca.

 Gadis mungilnya itu nampak menggemaskan dengan sebuah short jumpsuit berwarna cream yang dipadukan dengan kaos bergaris berwarna tosca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aezar yang tengah duduk anteng di depan layar komputer miliknya mengulurkan tangannya kepada Kaluna. Dia menyuruh Kaluna untuk duduk di atas kedua pahanya dengan gerakan kepala.

Kaluna yang penasaran dengan apa yang dilakukan Aezar mendudukkan dirinya dia atas kedua paha Aezar dengan posisinya yang membelakangi pria itu. Kaluna memerhatikan layar komputer milik Aezar yang menampilkan game yang sedang dimainkan oleh Aezar. Kedua matanya bergerak ke sana kemari mengikuti karakter yang menjadi pemain Aezar di game itu.

“ini yang musuh Kakak yang mana sih? Aku pusing lihatinnya daritadi” seru Kaluna kesal.

Aezar terkekeh. Dia mengacak puncak kepala Kaluna gemas. “mereka musuhnya”

Kaluna memerhatikan telunjuk Aezar yqng mengarah ke layar komputer, lalu mengangguk paham. Dia kemudian kembali melanjutkan acaranya menonton Aezar yang tengah nge-game. Terkadang Kaluna mencebik sebal saat karakter pemain Aezar diserang oleh musuh. Terkadang juga Kaluna bertepuk tangan bahagia saat Aezar berhasil membuat pemain lawan mati.

Reaksi Kaluna yang menggemaskan membuat Aezar tidak henti-hentinya tertawa. Bahkan Raffa dan Nuta yang mampu mendengar suara Kaluna dari microphone di earphone yang Aezar pakai pun ikut tertawa. Pantas saja Aezar menjadi tergila-gila pada sosok gadis mungil itu. Bagaimana Aezar bisa tidak tergila-gila kalau tiap hari Kaluna mampu membuat pria itu gemas seperti ini.

Kaluna menepuk tangan Aezar yang mengurungnya sedari tadi. Dia ingin keluar dari kungkungan Aezar. Kaluna ingin segera pergi ke dapur apartemen Aezar demi bisa menghilangkan rasa haus di kerongkongannya. Sepertinya susu strawberry dingin bisa menjadi pilihan utama Kaluna saat ini.

“Kak minggir dulu. Aku mau ke dapur, haus” ujar Kaluna menepuk lengan Aezar pelan.

“nanti aja”

Kaluna mendengus sebal. “ih orang aku hausnya sekarang, masa disuruh nanti aja minumnya. Udah minggir ah Kak. Haus beneran ini. Nanti aku balik lagi deh ke sini sekalian bawa minum buat Kakak”

kiss me first ” pinta Aezar sembari tersenyum menggoda.

Melihat Kaluna yang diam dan enggan memberikannya sebuah ciuman, langsung saja Aezar menyambar bibir Kaluna cepat. Dia melumat sebentar bibir mungil Kaluna sebelum melepaskan pagutan bibir mereka. Aezar terkekeh melihat raut kekesalan di wajah Kaluna. Aezar bahkan tertawa puas saat dengan secepat kilat Kaluna bergerak turun dari atas pangkuannya.

Kaluna memberhentikan langkah kedua kakinya saat mendengar getaran ponsel Aezar yang berada di atas meja di dalam kamar apartemen.

“KAK AEZAR, HAPE KAKAK BUNYI TUH”

“Angkat aja telfonnya, Sayang” seru Aezar dari depan layar komputer.

Mendengar jawaban Aezar membuat Kaluna mendekat ke arah ponsel Aezar yang berada di atas meja. Kaluna terdiam saat melihat id caller yang terpampang di layar ponsel Aezar. Lagi. Kaluna kembali melihat nama itu di layar ponsel Aezar.

Pumpkin

Usai menetralkan napasnya yang memburu, Kaluna mengangkat telfon itu dan mengarahkan ponsel Aezar ke telinga kirinya. Degup jantungnya berdetak cepat saat menunggu sebuah suara yang sudah beberapa hari ini terus menghantui pikirannya.

Aezar, I miss you so bad even though we’re going to meet soon

🌻🌻🌻

____________________________________

SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER
DON'T FORGET TO VOTE ☆
____________________________________

SEREINWhere stories live. Discover now