PERESMIAN & PESTA

5.5K 356 10
                                    

Happy reading...

AWAS TYPO!!!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*****

Niskala menatap jam tangannya beberapa kali, sudah kesekian kalinya juga wanita itu meneliti penampilannya di depan cermin. Memastikan apa ada yang kurang atau bahkan berlebihan.

"Gak terlalu berlebihan, kan?" gumamnya sambil menelisik gaun yang dikenakannya.

Bayangkan saja, hampir empat jam Niskala hanya memandangi kedua gaun yang baru dibelinya kemarin siang. Alasannya pun sangat aneh, karena keduanya terlihat bagus dan membuatnya semakin bingung harus memilih yang mana. Namun pada akhirnya ia memilih untuk mengenakan gaun berwarna peach yang dipilihkan Galang.

Selain untuk menghargai pemberian pria itu, Niskala juga jatuh cinta dengan potongan gaunnya.

"Selera dia bagus juga," gumamnya sambil mengamati pantulan dirinya. 

Riasan wajah yang dipakai Niskala juga tak terlalu tebal, bahkan kulit putihnya terlihat seperti tak memakai riasan apapun. Rambutnya yang dibiarkan tergerai semakin membuatnya seperti seorang gadis.

 Rambutnya yang dibiarkan tergerai semakin membuatnya seperti seorang gadis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tepat setelah Niskala mengenakan sepatu hak tingginya, bel pintu berbunyi. Dengan santai Niskala membuka pintu dan mendapati Galang sudah ada di sana, dengan penampilan yang bisa membuat kaum hawa berdebar ketika melihatnya.

Itu lah yang dipikirkan Niskala, lagi pula siapa yang tak akan terpesona dengan pria setampan Galang. Bahkan ketampanannya semakin bertambah berkali-kali lipat ketika mengenakan setelan jas seperti malam ini. Tapi perasaan itu sama sekali tak hinggap dalam benaknya, atau dengan kata lain ia merasa biasa saja.

"Udah siap berangkat, Tuan Putri?"

Pertanyaan itu bukannya membuat merona, tapi malah mengundang tawa lepas seorang Niskala. Setelah berhasil meredakan tawanya, dokter muda itu mengangguk kemudian keluar sambil menutup pintu apartemennya.

"Tadi aku kira kamu belum dandan, loh!" aku Galang sambil fokus menyetir mobil.

"Dih, gak tau aja aku secepat kilat kalau dandan..." jawab Niskala sambil tersenyum sombong.

"Bu Dokter bisa dandan juga ya ternyata?" kekeh Galang sambil melirik ke arah Niskala yang masih memasang ekspresi sombongnya. Sedangkan Niskala hanya bergumam pelan menanggapi pertanyaan itu.

AFTER 100 [REVISI]Where stories live. Discover now