LOST CONTROL

7.2K 274 3
                                    

WARNING ‼️‼️ WARNING ‼️‼️

Jadi sekali lagi buat yang usianya masih gemesh-gemesh mohon minggir dulu ya sayang ya... tante gak mau kepolosan kalian terkontaminasi hahaha...

Kalo ada typo bisikin yaaaa...



---HAPPY READING---

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

*****

"Apa?!"

"Dih!"

"E-eh... kok jadi ribut sih..."

Niskala menatap Lio dan Wina bergantian. Ia diam-diam merasa prihatin pada Lio yang tampak seperti diperbudak oleh wanita hamil di depannya. Padahal tadi mereka berdua terlihat sangat akur bahkan berbicara dengan nada baik-baik. Tapi ketika Lio keluar sebentar dan kembali dengan satu bungkus gado-gado, perang dingin pun dimulai.

"Gak mau! Aku tuh lagi pengen permen kapas!" pekik Wina sambil bersedekap dada. Bahkan wanita itu terlihat benar-benar jengkel pada seseorang yang kini berdiri dengan wajah frustasi di depannya.

"Tapi om Jaya tadi chat aku kalau kamu pengen ini..." keluh Lio sambil mengangkat kantong plastik di tangannya.

"Yang nyidam aku apa om Jaya sih?!" pekik Wina sambil semakin merengut kesal.

"Berhenti ribut di rumah gue atau keluar lo!" timpal Dipta sambil menunjuk Lio dan pintu keluar bergantian.

Mimpi apa ia semalam, hingga di sore hari yang sangat pas untuk tidur berdua dengan Niskala harus terganggu karena perdebatan antara sahabatnya dan seorang ibu hamil.

Bahkan Niskala dan Dipta juga heran, bagaimana bisa dua orang ini tiba-tiba sampai berada di rumahnya.

"Bentar... kalian ngapain deh ke rumah? Biasanya Lio chat Dipta dulu, tapi ini kok tiba-tiba?" tanya Niskala setelah meletakkan dua cangkir berisi teh hangat ke atas meja.

"Jadi tadi tuh om Jaya ada meeting dadakan, terus aku ditinggal di perusahaannya dia!"

Wina menunjuk Lio dengan dagu, membuat pria yang masih berdiri dengan kantong plastik di tangannya mendengus kesal. Ia baru tahu, ternyata mood wanita hamil bisa berubah secepat kilat dan sangat mengejutkan.

"Tadinya tuh aku udah janjian sama om Jaya, setelah meeting jemput tante Arini sama sekalian beli permen kapas. Eh, gak taunya hujan dan ya... akhirnya dia anterin aku pulang."

"Terus kok nyasar ke sini?" tanya Dipta sambil mengernyit heran.

"Itu masalahnya! Katanya Lio mau beli sesuatu dan aku diajak kesini, katanya biar gak kelamaan nunggu. Eh pas balik bukannya bawa permen kapas malah gado-gado!"

"Anak orang lo giniin! Nanti kalau nikah pas istri lagi nyidam auto perang gara-gara salah beli apa yang dia pengen." timpal Dipta sambil menggelengkan kepalanya.

"Dari tadi nyari permen kapas gak ada! Lah coba aja pikir mana ada orang jual permen kapas hujan-hujan begini? Terus pak Jaya ngechat katanya Wina pengen gado-gado bukan permen kapas. Ini chatnya masih ada..."

AFTER 100 [REVISI]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें