📞FI-01📞

3.4K 418 101
                                    

200 vote 100 komen dong.

><

Kelas 12 IPS 1 sedang ricuh, yah mau gimana gak ricuh wong gurunya lagi gak ada di dalam kelas.

Yah muridnya langsung bergerak membentuk koloni masing-masing.

Di meja pojok kelas, ada 4 orang remaja berbeda status sedang mendiskusikan sesuatu.

"Kalian bilang ingin mencoba rumah kosong di setiap daerah rumah kita kan?" celetuk Rara, salah seorang siswi di kelas itu.

"Bagaimana jika hari ini kita ke rumah kosong yang ada di Gang Aladin itu?" sambungnya lagi.

Namanya Rara Putri Purnama, seorang gadis manis berkaca-mata yang memiliki kemampuan melihat makhluk ghaib.

Bukannya takut, Rara sering mengajak hantu-hantu itu bermain.

"Kau yakin? Katanya disana banyak hantunya loh" celetuk Naren.

Narendra itu teman Rara yang bisa dikatakan sedikit penakut, wajah manis khas orang jawa membuat Naren digandrungi banyak gadis.

Tingginya 175 cm dengan rambut hitam pekat dan kulit sawo matangnya.

"Dia tidak akan takut, setiap hari dia selalu mengobrol dengan hantu yang selalu duduk di kamar mandi rumah" celetuk Mahen santai.


Mahendra, sepupu Rara yang terkenal galaknya minta ampun. Mahen sangat tampan, namun sayang terlalu galak sehingga tak ada yang berani mendekatinya.

Mereka membicarakan hal seperti itu seorang lainnya yang mencuri percakapan disana saja sudah merinding, tapi dia calm down, malu dong sama otot:).

"Bagaimana Benedict? Kau mau ikut?" tanya Naren.

Benedict sih maunya nge geleng...tapi akhirnya dia mengangguk saja.

Benedict terkenal dengan tubuh menjulangnya, 180 cm dan dia menjadi raksasa di kelas mereka.

Dia sangat tampan, seperti bule-bule jowo pada umumnya.

"Bagus kita akan ke sana malam ini, kebetulan ini kan hari kamis malam jumat" sambung Rara dengan semangat.

Dan Benedict hanya bisa terdiam dengan wajahnya yang sudah mulai memucat.

Sedangkan mereka berempat tengah berdiskusi sampai tidak sadar jika Pak Adam si guru muda nan tampan menawan sudah masuk ke dalam kelas.

"Itu yang di belakang lagi ngapain? Kalian buka acara talk show atau gimana?" tegur Adam menegur mereka.

Sontak ke empatnya menatap Adam kemudian berhamburan ke meja masing-masing.

"Putra kenapa gak bilang kalau Pak Adam udah masuk!?" seru Rara pada Putra yang duduk di sebelahnya.

"Lupa" jawab Putra singkat.

Putra, sahabat karib muka tembok, dingin, dan gengsian milik Rara. Putra sangat tampan, dia menjadi salah satu cowok idaman untuk dikejar disekolah mereka.

Namun sayang, Putra nya malah kepincut sama Rara, cuma ya Rara nya gak peka.

"Hih!" Rara mulai menggerutu sebal dan sesekali mengerang kesal.

Peek-a-boo [Selesai]Where stories live. Discover now