📞FI-10📞

663 181 73
                                    

Btw, ini gak banyak sih partnya, pantengi aja.

><

Benedict tidak masuk sekolah setelah Uji Nyali selesai, dia sakit dan untungnya anak kecil itu tidak mengikutinya sampai rumah.


Dan kini teman-temannya sedang menjenguknya.

"Badan doang gede, gini aja udah sakit" cibir Rara remeh.

Di sebelah Rara ada Putra yang senantiasa mengenggam tangannya dengan erat, dan jangan lupa tatapan cintanya untuk Rara.

"Aku memang manusia biasa, yang tak sempurna, dan kadang salah, kamu gila Rara, aku cuma manusia biasa dan wajar saja aku sakit!" sungut Benedict kesal setelah menyanyikan sepenggal bait lagu.


Mahen dan Qio sedang duduk berdua di balkon kamar, mereka sedang mendiskusikan sesuatu.

"Mahen, sebenarnya yang sedari tadi bersama Rara bukanlah Putra yang asli" bisik Qio.

Mahen melotot kaget "Maksudnya!? Dia dirasuki lagi!?" seru Mahen kaget.

"Bagaimana aku mengatakannya ya, Putra yang asli ada di sekitar sini, Putra yang itu sering melirik ke belakang tubuh Rara, seakan sedang melihat seseorang" bisik Qio lebih jelas.

Brak!

"Kalian membicarakanku?" tebak Putra yang muncul di dekat mereka dengan wajah dinginnya.

Baik Qio dan Mahen pucat pasi, mereka dengan segera pergi dari balkon meninggalkan Putra yang menatap mereka dingin dan tajam.

"Cih..mereka sudah menyadarinya" decih Putra datar.

Matanya melirik Roh di belakang Rara yang sudah menangis, dan Putra senang melihat Roh itu menangis dan terlihat putus asa.

Putra kembali berjalan mendekati Rara, dan berdiri di sebelahnya.

"Rara, kamu sangat cantik" bisik Putra lembut di telinga Rara.

Rara menoleh dengan wajah meronanya "Aku tau, aku cantik" jawab Rara percaya diri.

Tetapi matanya melirik ke belakang tubuh Putra, dan dia harus menahan rasa kagetnya saat melihat ada Putra lain yang sedang menangisinya.

Rara..hiks..itu bukan aku..

Rara mengalihkan pandangannya kembali ke Putra di sebelahnya.

Ternyata benar, jika Putra yang di sebelahnya bukan lah sahabatnya yang asli.

Astaga mau berapa Putra lagi yang terus mengganggunya!

Kemarin Rendi, Naren, Mahen, Qio dan Jaiden datang ke rumah Rara, mereka harus mengatakan sesuatu yang penting kepada gadis yang baru memotong rambut panjangnya jadi sebahu.


"Jadi, ada apa?" tanya Rara bingung.

"Rara, kamu harus segera tolong Putra, dia sedang dalam bahaya" ujar Naren serius.

Peek-a-boo [Selesai]Where stories live. Discover now