📞FI-06📞

818 213 93
                                    

Jangan lupa vote dan komen di setiap paragraf yaaa, makasih komenannya, aku jadi makin semangat buat up uhuy.

><

4 hari setelahnya tak ada yang berubah.

Sama sekali tak ada yang berubah, dan itu membuat mental Putra semakin terombang-ambing tak karuan.

Pada nyatanya Rara terus menjauhi Putra, tetapi Putra hantu itu masih mengikutinya kemanapun dia pergi.

Dan dia selalu berada di sebelah Putra, oleh karena itu Rara menjauh dari Putra, serem bro.

Rara sebenarnya tidak tega saat melihat tatapan berkaca-kaca Putra saat dia menjauh dan enggan berdekatan.

Tapi..RARA TAKUT!! TERLALU SERAM!!

Dia memang anak Indie..Indigo maksudnya tetapi kalau dia melihat hantu serupa sahabatnya seperti itu..Rara takut..

Seperti saat ini, jam istirahat sudah berbunyi dan Rara sedang duduk di bangkunya tak lupa memakai headphone merah hitamnya.

Dia sedang menyatat tugas yang belum dia selesaikan.

Teman-temannya menatapnya kemudian beralih pada Putra.

"Dia tidak dengar, ayo kita keluar dan biarkan Putra berbicara berdua dengannya" ajak Jaiden pada teman-temannya.

"Benar, PUT KEMARI!" seru Mahen pada Putra yang sedang duduk termenung..

Putra menolehkan kepalanya kearah teman-temannya, berdiri kemudian berjalan mendekati mereka.

"Ada apa?" tanya nya pelan.

"Kami akan keluar, kau duduk di sebelah Rara dan bicarakan masalah kalian sekarang" ujar Mahen meyakini Putra.

Qio mendelik, dia hendak protes namun Rendi membekap mulutnya dan langsung menggeretnya keluar.

Putra sendiri menatap kearah Rara yang sedang sibuk menulis seraya sesekali menyenandungkan lirik lagu.

"Oke" Putra yakin pasti berhasil membujuk Rara.

"Bagus, SEMUANYA KELUAR DARI DALAM KELAS!!" teriak Mahen kuat.

Semua teman sekelas mereka mengangguk kemudian berjalan keluar dari dalam kelas, Naren mengunci pintu kelas dari luar dan mereka akan menonton dari luar.

Putra berjalan mendekati Rara dan duduk di kursi kosong di sebelahnya.

Dia tidak membuat suara agar Rara tidak menyadari keberadaannya.

Putra perlahan menggenggam tangan kiri Rara, dan merematnya pelan.

Rara berhenti menulis dan menolehkan kepalanya ke kiri.

Dan yang dilihatnya adalah Putra dan Putra hantu itu.

Wajah Rara memucat seketika, dia langsung melepas genggaman Putra dan berdiri tergesa.

Dengan segera melepas headphonenya.

Menatap horor kearah Putra dan Putra hantu yang ada di depannya, dengan tubuh yang bergetar dia mundur dan menjauh.

Peek-a-boo [Selesai]Where stories live. Discover now