📞FI-12📞

751 191 68
                                    

Jangan lupa vote dan komen banyak-banyaaaak.

Enjoy The Story😨
.
.

Sebenarnya sudah berulang kali dijelaskan perihal kelas IPS 12 ini, tentu saja Pak Adam belum datang juga, nampaknya dia tersesat di jalan yang bernama kehidupan.

Setelah Rara keluar dari Rumah sakit 1 hari yang lalu. Hari ini dia sudah sekolah lagi.


"Kita akan ke rumah hantu itu kan?" tanya Rara mengingatkan mereka semua.

Mahen dan Naren menatap Rara lekat, kemudian menghela napas pelan.

"Katanya mau ke pasar malam." ujar Naren lembut.

Rara menggeleng kuat. "Pasar malamnya nanti aja, mau ke rumah hantu itu." kekeh Rara tetap mau ke rumah hantu.

"Apa kau yakin?" tanya Mahen.

Rara merengut sebal "Yakin! Pokoknya kita harus ke rumah kosong di Jalan Sofia itu!" seru Rara memaksa.

"Ya sudah, nanti malan kita kesana." celetuk Rendi.

"Yeey"

"Jangan lupa bawa kameramu Qio" Qio mengangguk dengan tangan yang asik memilin ujung rok Rara.

"Iya, tenang saja."

Mereka masih membicarakan tentang uji nyali mereka, ngomong soal Uji nyali, Mahen sudah mengganti layar komputer Qio yang sudah di pecahkannya.

"Siapa aja yang ikut?" tanya Benedict.

"Kita ber 8, gak mau tau pokoknya kita ber 8" putus Rara.

Mereka hanya bisa menganggukan kepala mereka saja.

"Btw, Putra nampak normal, dia tidak kerasukan lagi kan?" tanya Jaiden memastikan.

Rara berbalik dan menatap Putra yang sedang mengerjakan tugas milik Rara, lalu dia berbalik menatap teman-temannya.

"Aa tidak, dia tidak kerasukan" jawab Rara tidak yakin.

Karena beberapa hari silam, Putra bertingkah aneh, apa karena mereka melewati rumah kosong di Jalan Sofia itu ya?

"Put! Untuk apa pisau itu!?"

"Aku hanya ingin mengukir namaku di tanganmu."

"Kau gila, SIAPA KAU!?"

"Aku, heumm aku Putra" Putra merengut sebal seraya menarik tangan Rara dan mencengkramnya kuat, sial mereka sedang berdua saja di rumah Rara, tak bisa melarikan diri.

"Kapan hidupku bisa tenang, mau berapa setan lagi yang merasukinya.." keluh Rara capek.

"Hihi."

Brak!

Rara tersentak kaget saat Mahen menggebrak meja di depannya.

"Apa yang sedang kau lamunkan?" tuding Mahen.

"Tidak ada.." jawab Rara.

Peek-a-boo [Selesai]Where stories live. Discover now