7 kebajikan

4.9K 234 11
                                    

Kebajikan dan Dosa.

Sudah tidak asing lagi dikuping para manusia, mereka disebut salah satu sifat alami manusia yang sudah tertanam. Kebajikan akan selalu menuju ke jalan yang benar, begitu sebaliknya dengan Dosa.

Tapi, semakin manusia berkembang semakin banyak dosa yang mulai berkembang. Para kebajikan tidak akan tinggal diam kali ini, karena tugas mereka adalah membawa manusia ke jalan yang seharusnya.

Di suatu perkumpulan para 7 kebajikan,

"Semuanya berkumpul, ada situasi yang harus kita diskusikan."

Xavier, - [ sang ketekunan ] berdiri di meja perkumpulan para 7 kebajikan saat berdiskusi. Satu persatu dari 7 jiwa itu berkumpul, mendengar sang ketua dari 7 kebajikan memulai diskusi kali ini. "Ada apa, ketua?"

Claude, - [ sang kemurnian ] bertanya sembari duduk di kursi miliknya, Xavier hanya memberi tanggapan menghela nafas lalu mengacak rambutnya. "Situasi di dunia manusia semakin gawat, kita harus segera bertindak." Ucapnya.

Xavier menaruh beberapa foto di meja diskusi, beberapa tanggapan dari temannya sedikit iba untuk melihatnya. "Dosa benar-benar mulai merasuki mereka semua, kita tidak bisa diam!" Ucap satu-satunya kebajikan perempuan.

Beatrix, - [ sang kerendahan hati ] ia mengambil salah satu foto yang Xavier berikan. "Manusia-manusia malang, mereka termakan dosa terlalu besar." Ucapnya menatap sedih, "kita bisa melakukannya, asalkan ada kesabaran." Balas salah satu kebajikan.

Dyrroth, - [ sang kesabaran ] merupakan anggota termuda. Ia tersenyum lalu menenangkan Beatrix agar duduk kembali, "ah maaf, setiap melihat tindakan para dosa. Itu sedikit membuatku terpancing emosi." Ucap Beatrix merasa bersalah.

Xavier menatap kearah teman-temannya, "bukan masalah Beatrix, sekarang hal yang harus kita bahas adalah cara bagaimana kita bisa menghentikan para dosa ini." Ucapnya. Claude tampak berpikir sekilas, "kurasa, aku ada caranya." Balas salah satu kebajikan lain.

Alucard, - [ sang kemurahan hati ] ia tersenyum simpul dan yakin, Xavier menatapnya. "Apa rencanamu, Alucard?" Tanyanya. "Bagaimana, jika kita turun ke dunia manusia? Seperti para dosa lakukan, tugas kita adalah menghadapi musuh alami kita masing-masing!" Balasnya dengan nada semangat.

"Kau yakin? Sebenernya aku tidak masalah, lagipula hawa nafsu adalah dosa terbesar yang sedang menggila di dunia manusia." Ucap Claude mengerutkan keningnya, ia mengepalkan tangannya. "Tidak ada salahnya mencoba, kan?" Balas Alucard yakin. Xavier berpikir, ia menatap satu persatu anggota.

Beatrix mengangguk, "aku setuju! Kita harus menghilangkan para dosa itu, untuk sementara waktu agar manusia bisa berjalan ke arah yang benar." Ucapnya. Dyrroth mengangguk setuju, "tapi akan memakan waktu cukup lama, karena manusia sangat sulit keluar dari dosa." Balas Dyrroth.

Xavier mengusap dagunya sendiri, ia berpikir apakah saran yang dikatakan Alucard adalah jalan? "Bagaimana dengan pendapat kebajikan lain? Paquito? Hayabusa?" Tanya Xavier menatap dua kebajikan tersisa.

Paquito, - [ sang kebaikan hati ] hanya memberikan respon diam. Ia tidak terlalu banyak berbicara seperti Dyrroth, "hm.. jika memang kita tidak bisa menangani dari sini, maka saya setuju untuk turun kedunia manusia." Balasnya dengan nada datar.

Hayabusa, - [ sang kesederhanaan ] si pendiam ketiga selain Paquito dan Dyrroth, sikapnya sangat sederhana dan tidak terlalu banyak tingkah. Berbeda jelas dengan Alucard, Claude maupun Beatrix. "Setuju." Balasnya singkat.

Xavier menghela nafas lega, ia menepuk tangan. "Baiklah, tampaknya kita sudah mendapatkan jawaban untuk diskusi kali ini. Terima kasih teman-teman." Ucapnya tersenyum tipis, para kebajikan mulai berdiri dan keluar dari ruangan diskusi.

𝗦𝗘𝗩𝗘𝗡'𝗦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang