kebenaran

674 106 1
                                    

GUSION POV

"..ukh.."

Kepalaku sangat pusing, setelah berhasil melewati cahaya terang itu bersama Dyrroth. Aku mengerjapkan mataku, lalu menatap sekitar, awan putih yang indah, banyak hewan-hewan imut berkeliaran disekitar sini,

Aku tidak bisa mengatakan ini surga, karena lagipula aku seorang Dosa Besar kan. Tanganku merasakan bahwa aku sedang terbaring di pasir putih, perlahan aku mengubah posisi ku menjadi duduk.

Aku mencoba mengingatnya, awan putih, pasir putih, hewan-hewan lucu, seperti pernah tertulis di buku besar para Dosa besar. Mataku membulat saat mengingatnya,

"Dunia Lain."

Ucapku spontan, dan kembali menatap sekitar. Tidak ada siapapun di sini, hanya diriku seorang, dimana Dyrroth?? Dimana dia? Aku khawatir dengan keberadaannya,

"Kak Gusion!"

Suara yang indah dan lucu itu langsung membuatku bangun dari pasir putih, aku melihatnya, berlari kearah ku dengan senyum terpampang jelas. Dyrroth berlari kencang dan berakhir di pelukanku, ia memeluk diriku erat seakan tidak akan terpisah lagi.

Aku membalas pelukannya dan mengendus rambutnya, perasaanku campur aduk, aku tidak bisa mengatakan bahwa ini sebuah perasaan. Tapi, aku senang bisa bersamanya walau kami harus meninggalkan tugas asli kami di dunia,

"Gusion."

Suara berat menyapa telinga ku, aku membuka mata lalu mendapati sosok kakakku berdiri dengan pria lain disampingnya. Ia tersenyum tipis, "Big Brother?" Panggilku tidak percaya.

"Dasar adik bodoh, rupanya kau benar-benar mengikuti jalanku." Ucap kakak menggelengkan kepala, mataku perlahan berair, aku menangis.

"Sial, aku tidak tau kenapa aku bisa berakhir seperti ini." Ucapku mengusap kasar air mataku, Dyrroth menatapku dengan ekspresi khawatir. Kakak menepuk kepalaku, lalu ikutan memeluk ku saat itu juga.

"Kakak senang kau berada disini dengan selamat, sekarang tidak apa-apa, karena kita tidak akan dibutuhkan di dunia lagi." Ucapnya mengusap rambutku, aku memeluk erat kedua dari mereka dan kembali menangis.

Dan pria berambut putih yang diduga sang kebajikan yang pergi, hanya bisa tersenyum melihat kami yang bersatu kembali.

GUSION POV END

***

Prang!

Beatrix menjatuhkan piring berisi makanan, dengan ekspresi tidak percaya. Ia menatap kearah Hayabusa yang sedang menggendong tubuh Dyrroth yang sudah pucat, "ini.. Tidak mungkin kan..?" Tanya Alucard lalu melirik kearah Beatrix.

Mata Beatrix mulai berkaca-kaca saat itu juga, "A-Aku.. aku.. tidak menduga dia akan.. memilih pergi.. maaf, ini salahku, maaf.." Ucap Claude memberikan ekspresi bersalah.

Paquito menengok kearah Claude lalu memenangkannya, "ini salah kita semua, teledor hingga membuat pemimpin Dosa berhasil masuk.." balasnya.

Hayabusa meletakkan tubuh Dyrroth perlahan di kasur, tangannya bergetar dengan tatapan seperti takut akan sesuatu.

Bruk!

"Beatrix!" Seru Alucard melihat Beatrix yang ambruk, Kebajikan perempuan itu menutup wajahnya dan perlahan mulai menangis. Claude ikutan berlutut, menghampiri Beatrix, lalu mencoba menenangkannya.

"..Tidak.. TIDAKK!!" Teriak Beatrix menangis, para kebajikan yang melihat reaksinya langsung menarik nafas dalam.

"..Dyrroth.. hanya pingsan kan? Iyakan??" Tanya Beatrix, menatap Claude yang duduk di hadapannya sembari menangis juga. Claude mengigit bibir bawahnya sendiri,

𝗦𝗘𝗩𝗘𝗡'𝗦Where stories live. Discover now