Mencoba mencari

585 65 20
                                    

Setelah kembalinya Hayabusa yang berhasil dibawa oleh sang Kerakusan, sekarang mereka para Kebajikan berkumpul untuk mendiskusikan mengenai sisa anggotanya yang belum ditemukan.

"Kita harus mencari Ketua, kak Alucard dan Beatrix. Tapi dimana?" Tanya Claude.

Hayabusa mengusap dagu, "Dunia ini sangat luas, aku takut mereka terpisah sangat jauh dan kita tidak tahu itu dimana." Balasnya. Mereka semua memandang meja yang terbuat dari kayu itu.

"Lu bertiga ngapain?" Tanya Hanzo melihat perilaku ketiga pria itu.

Paquito mengangkat kepala, "Kami sedang mencari tahu bagaimana caranya menemukan anggota kami yang hilang." Balasnya. Hanzo mengangguk paham.

"Gw rasa lu butuh seseorang yang paham dengan sistem dunia ini." Sarannya sembari memakan keripik kentang.

Claude menaikkan alis, "Siapa itu?" Tanyanya penasaran. Tiba-tiba X-Borg datang dengan santai sembari mengambil duduk di pangkuan Kebajikan muda itu.

"Masa gatau?" Tanyanya tersenyum penuh arti.

"U-Uh.. engga.." Balas Claude keringet dingin, Ia geleng-geleng sembari menghindari godaan jari dari X-Borg sebelum akhirnya Dosa itu di usir sama Paquito.

"Jadi siapa?" Tanya Hayabusa memastikan.

X-Borg yang cemberut mendengus, "Sang iri hati." Balasnya. Chou yang baru saja selesai dengan urusan memasaknya muncul sembari membawa panci besar berisi makanan, "Kenapa manggil?" Ucapnya.

Brak!

Sebuah panci besar Ia letakkan begitu saja ditengah keramaian, Chou mengelap tangannya. "Lu kan lebih tau tentang sudut dunia, makanya mereka pasti butuh lu buat nyari Kebajikan lainnya." Jelas Hanzo.

Sang iri hati hanya mendengus geli, "Jasa gw ga gratis." Ucapnya.

Tiba-tiba Paquito beranjak dengan ekspresi serius, "Apa yang harus kami bayar untuk itu? Ah, tidak. Bukan kami tapi saya." Balasnya bertanya.

Chou menatap heran Paquito, "Kenapa lu yang tampak semangat sendiri? Emangnya bakalan bisa menanggung permintaan gw?" Balasnya tersenyum miring.

Para anggota lain hanya menatap interaksi antara mereka, Hanzo yang memakan soup buatan Chou sembari duduk disamping Hayabusa dan ClauBorg yang tampak sibuk sendiri.

"Apapun, katakan." Balas Paquito serius.

Namun Chou justru terkekeh, Ia menyentuh dada bidang pria itu dengan satu jarinya. Lagi-lagi seringai muncul, kepalanya Ia miringkan sebelum berucap, "Gw mau lu."

"UHUK--" Hanzo tersedak hingga menyemburkan soup di mulutnya. Hayabusa terkaget melihat Dosa besar disampingnya.

"Gapapa??" Tanya Hayabusa memastikan.

Claude menatap bingung reaksi Hanzo yang terlihat berlebihan, "Ada apa? Apa maksudnya?" Tanyanya kearah X-Borg. Melainkan yang ditanya hanya tersenyum tipis, "Itu artinya Chou mau bersetubuh sama abang lo." Balasnya asal.

Seketika otak Claude membentuk mimpi buruk, dimana PaquChou menyatukan kedua tubuh mereka. ".. Menyeramkan." Gumamnya.

Paquito tidak bereaksi banyak, Ia justru menarik jari Chou dan menggenggamnya. "Oh, gw becanda loh." Balas Chou kaget melihat reaksi Paquito yang tampaknya akan memberikan tubuhnya.

"Saya sudah dewasa dan tau maksud dari ucapan mu, sang iri hati." Tegas Paquito.

Chou mengubah ekspresinya jengkel, "Yak! Menjauhlah! Gw benci saat lu bersikap keren begini, bikin iri saja!" Ia mencoba menghindari rangkulan tangan Paquito yang sudah menempel di pundak.

𝗦𝗘𝗩𝗘𝗡'𝗦Where stories live. Discover now