𝗦𝗘𝗩𝗘𝗡'𝗦

#ToD Answer

"Ketua!" Panggil Chou, tak lama kemudian Benedetta datang bersamaan Xavier. "Kau-" Xavier menatap tajam para dosa, "kalem euy, kita baik-baik disini ya~" balas X-Borg menyeringai.

Semuanya duduk di lantai, terkecuali para ketua. Hayabusa dan Hanzo berdiri bersampingan, "kenapa? Sampai ada kebajikan disini." Tanya Benedetta. "Sebelumnya, saya mau minta maaf ke ketua-"

Belum selesai ngomong, Hanzo tiba-tiba langsung menyambar bibir Hayabusa. "Mhmn-" Seketika satu ruangan heboh, "Woi, woi, WOE PAAN INI?!" Teriak X-Borg bersorak.

Xavier memberikan tatapan kaget, berbeda dengan Benedetta yang perlahan tersenyum miring. "Well?" Tanyanya melirik Xavier, "ini tidak bisa dipercaya." Balasnya.

"CIPOKAN DOANG, GAK SEKALIAN KE KAMAR?" -Xborg

"WOE, MULUT SAPA TUH" -Chou

Hanzo menekan tengkuk Hayabusa, lalu memperdalam ciuman mereka. Claude hanya bisa beraksi menutup wajah, Gusion juga begitu (maksudnya nutup pandangan Dyrroth).

Hayabusa hanya bereaksi memejamkan matanya, lalu memegang erat lengan Hanzo. Ciuman mereka semakin lama semakin panas kalau dilihat-lihat, apalagi X-Borg sampai menelan ludah.

"Terlalu hot njai" -Xborg

"Cukup, mas tertekan." Ucap Xavier memijat pelipisnya, Benedetta menyenggolnya lengan sembari tersenyum licik. "Yakin gak mau join?" Tawarnya, "maksud?" Balas Xavier.

Beatrix bahkan hanya beraksi kaget, lalu berakhir terpesona. "Gentle sekali." Ucapnya, "itu tidak ada gentle-nya, Beatrix. Tutup matamu." Balas Paquito menutup mata Beatrix. "ehhh" bingung Beatrix.

Hanzo melepaskan ciumannya, lalu menatap Hayabusa yang kehabisan nafas sembari memejamkan mata. "Beneran manis njai." Ucapnya menyeringai, "WOI GUS, GW AJA UDAH CIPOKAN. LU KAPAN?" Lanjutnya berteriak.

"BANGSAT, MAKSUD LU APAAN??" Balas Gusion terhina.

"Gas lah! Berhub ada orangnya!" Saut X-Borg semangat, ekspresi Gusion berubah merah padam. "Cukup, heh, heh!" Larang Xavier, lalu memisahkan para kebajikan dan dosa.

"Bubar-bubar!" -xavier

#yinturu
#alungerilang