Pusat kota

680 104 31
                                    

BRUK!

"Oi, tahan dia! Dia melarikan diri lagi!" Claude berlari keluar dari ruangan khusus dengan baju berantakan, ia menabrak banyak orang di dalam bar lalu meraih pintu keluar.

Cklek.

Bruk!

"Hei!"

Claude menatap kaget kearah pria dihadapannya, "Wow, lu baik-baik aja..?" Tanya pria itu. "T-Tolong aku, mereka memaksaku melakukan hal tidak senonoh... Aku tidak mau ini!!" Minta Claude.

"Oi! Kau!"

Para pria besar itu berlari mengarah ke dirinya, Claude memejamkan matanya erat tapi tiba-tiba dirinya dihempaskan ke belakang.

Bruk! Brak!

"Memperkerjakan orang tanpa persetujuan dua pihak itu, dilanggar." Ucap pria itu meluruskan kakinya yang habis menendang dua pria besar, Claude membuka mata dan menatapnya kaget.

"Yah.. walaupun gw sebagai sang kenafsuan akan melakukannya tanpa berpikir ia mau melakukannya atau tidak pun, tetap saja.. ini sangat tidak bisa gw terima." Ocehnya.

'sang kenafsuan..?' Claude melebarkan mata, perlahan X-Borg menengok ke belakang sembari menyeringai.

"Pria ini milik gw." Lanjutnya.

...

"Terima kasih.. telah membantu, jika bukan karena mu mungkin—"

Brak!

Claude terkaget saat dirinya di pojokan X-Borg, lawannya menaikkan satu kaki untuk menghalangi jalan Claude keluar dari gang kecil.

"Gw bukan orang yang mudah ikhlas menolong sesama." Ucap X-Borg menatapi wajah Claude.

Claude hanya menutup wajahnya dengan satu tangan, "B-Baiklah.. apa yang harus ku bayar..?" Tanyanya. X-Borg mendengus, ia menatap serius pria yang memiliki beda tinggi beberapa centi darinya.

(Claude lebih tinggi)

"Siapa nama lu?" Tanya X-Borg, Claude perlahan menurunkan tangannya dan menatap X-Borg. "Claude.." balasnya pelan, X-Borg kembali menyeringai.

"Bingo." Ucapnya.

Tangan X-Borg menarik Claude lalu berjalan keluar gang, "Tunggu! Kau ingin membawaku kemana??" Tanyanya. X-Borg melirik kearahnya, "Bukannya lu pengen ketemu saudara jauh lu?" Tanyanya balik.

Claude menaikkan alis.

***

"Claude..??"

"Kak Paquito?!"

Claude yang menatap tidak percaya Paquito langsung berlari kearahnya, dan memeluk yang lebih tua. Paquito membalas pelukan itu, X-Borg menghela nafas panjang dan berdiri disamping Chou.

"Ikatan saudara mereka membuat gw iri." Ucap Chou.

"Itu homo cok." Saut Hanzo memakan keripik.

X-Borg terkekeh, "iya juga cok, kalau kita pelukan pasti udah dikawinin." Balasnya menengok kearah Hanzo. "Yeuu, lu mah pelukan sambil ngewe." Ucap Hanzo datar.

"Attack speed nya bertambah 10+ soalnya." X-Borg merenggangkan otot.

Chou mengernyitkan dahi, "lu kata skin." Dengan nada jengkelnya. X-Borg terkekeh geli, melainkan Hanzo hanya menyeringai tipis. "Sepi ya, ga ada yang bisa dipanasin." Saut Yin di samping Hanzo.

Keempat dosa itu masih memandangi Paquito dan Claude yang bercerita satu sama lain.

"Kapan ya gw punya saudara waras." Gumam Chou, "gw waras." Saut X-Borg. "Waras pala bapak lo." Ucap Hanzo mengunyah. Yin hanya diam memandangi dua kebajikan itu.

𝗦𝗘𝗩𝗘𝗡'𝗦Where stories live. Discover now