7 dosa

1.9K 198 23
                                    

⚠️bahasa kasar (sdkt sensor),
adegan 18+
pls ini bahasanya bener² kasar,
jadi jngn kaget☠️
________

Cklek.

Pintu terbuka lebar, pria bertopeng itu jalan seorang diri ke lorong gelap tersebut. "Well, well, lihatlah siapa yang datang." Sambut salah seorang temannya, "diamlah pria mesum." Balas pria bertopeng itu dengan sinis.

X-Borg, — [ sang hawa nafsu ] terkekeh melihat temannya berjalan melewatinya begitu saja. "Hei, hei apakah lu ketemu cewe semok? Atau pria manis? Jujur saja gw ingin memuaskan nafsu sekarang." Pria bertopeng itu berhenti melangkah, ia menatap kearah X-Borg dengan emosi.

"Diamlah bajingan!"

Gusion, — [ sang kemarahan ] mengumpat kearah X-Borg yang hanya memberikan smirk. Ia mengendus, lalu masuk ke dalam ruangan para dosa besar berkumpul. "Darimana saja kau, wahai sang kemarahan?" Tanya perempuan dewasa.

Gusion berdecih, "bukankah anda yang menyuruh saya berkeliling, sialan." Umpatnya kembali. "Iri, ngeliat lu bisa seberani itu dengan ketua." Ucap salah satu dosa besar yang duduk santai di sofa, dengan satu dosa yang tertidur nyenyak.

Chou, — [ sang iri hati ] menghela nafas panjang. Gusion menatapnya tajam, "aww ayolah, apa yang perlu lu irikan ama pria pemarah tidak jelas kek gini?" Tanya X-Borg dengan nada remeh. "Entahlah, melihat kalian hidup saja membuat gw iri." Balas Chou.

Yin / Lieh, — [ sang kemalasan ] masih tertidur nyenyak tanpa merasa terganggu sedikitpun. "Aish, jangan bilang saat gw ngew3 pun lu iri?" Tanya X-Borg, "Ya, sangat." Balas Chou enteng. Gusion langsung pergi dari ruangan itu ke kamarnya.

Benedetta, — [ sang kesombongan ] menatap datar kearah Gusion. "Dasar dosa kecil, sudah berani bertindak rupanya. Ia bukan apa-apa jika tidak memiliki ketua." Ucapnya. X-Borg memberikan smirk sembari menatap badan ideal Benedetta, "hei ketua, mau ngew3 gak?" Tanyanya to the point.

Chou mengusap wajahnya melihat tingkah laku X-Borg, "kali ini gw kgk iri." Ucapnya. Benedetta menengok kearah X-Borg, ia memberikan senyuman jahat sekilas. "Kau yakin? Pria sepertimu bisa menandingi diriku di kasur?" Tantang Benedetta, X-Borg langsung terkekeh kaku.

"Wkwwk, gw bercanda doang kok. ketua." Ucap X-Borg, Benedetta melipat kedua tangannya. Chou menatap mereka berdua, "memangnya kalian pernah melakukan seks?" Tanyanya polos. "Ya, tapi ia yang meminta ampun duluan." Balas Benedetta enteng sembari menunjuk kearah X-Borg.

"Ada apa Chou? Kau mau juga melakukan seks denganku?" Tawar Benedetta, Chou langsung menatap arah lain. "Tidak terima kasih, itu akan jadi mimpi buruk bagiku." Ucap Chou. "Bangsat, berisik bet dah!!" Yin tiba-tiba berteriak yang membuat Chou terkaget, "gak usah teriak lah anjng." Balas Chou.

X-Borg terkekeh sekilas, lalu menengok ke salah satu dosa yang baru keluar dari kamar. "Oi, manis. Mau kemana?" Tanyanya, pria itu menengok kearah X-Borg sebentar. "none of your business." Balasnya dan berjalan keluar, "cek ilah sok inggris."

Granger, — [ sang ketamakan ] menghiraukan perkataan dari X-Borg dan memilih keluar sebentar kedunia manusia. "Sange euy, setiap ngeliat dia." Ucap X-Borg, Yin memberikan ekspresi jengkel. "Berisik bet dah, ah elah! Bacot bet dah lu Borg, sumpah." Komennya.

"Bodmat njer, ngapa? Gak bisa tidur? Sini gw tidurin lu." Ucap X-Borg, "bacot bacot, males gw ngew3 ama orang kek lu." Balas Yin menatap malas, Chou berdiri dari sofa lalu berjalan kearah ruang makan. "Aw, ayolah Yin. Gw jago desah loh."

'stress' batin Chou, ia masuk ke ruangan makan. Langsung disambut dengan dosa besar terakhir yang sibuk makanan sisa, "heh, ngapain lu? Ngabisin makanan lagi?" Tanya Chou. Pria dengan mulut penuh itu menatap kearah Chou seorang, lalu langsung keluar.

𝗦𝗘𝗩𝗘𝗡'𝗦Onde histórias criam vida. Descubra agora