𝐇𝐲𝐮𝐜𝐤𝐫𝐞𝐧 : 8

11K 977 116
                                    

Follow Ren_LeeNa00

Part ini Renjun jinak hehe😆

------

Sekarang Renjun sedang duduk diam di balkon kamar pria itu. Ia sedang melamun, kemudian lamunannya buyar sebap ada yang datang dari arah belakang.

Ia segera berbalik dan menatap orang itu, ah ternyata itu Haechan.

"Sedang apa?" Tanya Haechan. Ia mendekat dan mengusap surai halus milik Renjun.

"Tidak." Balas Renjun.

Renjun berpikir bahwa pria yang ada di hadapannya ini sedang dalam mood yang bagus soalnya Haechan sudah tidak lagi bersikap buruk padannya.

"Ini, aku membelikan mu beberapa snack." Haechan memberikan sekantung plastik besar berisi beberapa snack dan minuman.

"Untuk aku?" Tanya Renjun kembali.

"Iya, aku sengaja membelikannya untukmu, agar kau tidak bosan."

Renjun lantas tersenyum dan menatap Haechan dengan mata yang berbinar.

"Terimakasih."

"Apa hanya ucapan terimakasih?"

"Lalu?"

"Beri aku ciuman." Ucap Haechan sembari menunjuk bibirnya. "A-aku tidak tau." Cicit Renjun pelan.

"Akan aku ajarkan." Seketika Renjun menjadi gugup dan jantungnya berdetak kencang.

"Lakukan seperti yang aku lakukan." Ucap Haechan, Renjun hanya mengangguk pasrah.

Haechan menaruh kantung plastik yang ia pegang kemudian tangan kirinya ia bawah untuk menekan tengkuk Renjun sementara tangan kanannya berada di bagian pipi Renjun.

Kemudian Haechan mulai melumat bibir bawah milik Renjun, menghisap, dan menggigit pelan bibir manis itu, sejenak Haechan menghentikan lumatannya.

"Tugas mu hisap bibir atas ku." Lagi-lagi Renjun mengangguk.

Haechan kembali mempertemukan kedua belah bibir itu dan melumat kembali bibir bawah Renjun, sementara Renjun ia mencoba membalas walaupun masih sangat kaku. "Sekarang buka mulutmu."

Renjun membuka mulutnya, Haechan terkekeh melihat tingkah imut itu, kemudian ia memasukan lidahnya kedalam mulut itu dan mengajak lidah milik Renjun untuk saling membelit(?)

Beberapa menit kemudian keduanya menyudahi acara berciuman mereka. Haechan menatap netra Renjun yang kini juga menatapnya.

"Kenapa kau menculik ku?" Tanya Renjun pelan, sangat pelan.

"Karna aku mencintaimu." Renjun menatap Haechan.

"Sejak kapan?"

"Sejak sekolah menengah.... Waktu itu kau menolak ku dengan sangat tidak berperasaan." Ujar Haechan.

"Kau sama sekali tidak menyatakan cinta padaku, aku tidak merasa bahwa kau satu sekolah dengan ku."

"Lalu? Siapa lagi jika bukan kau?"

"Kakak ku, Reyhan." Balas Renjun membuat Haechan diam.

"Kau pasti sekolah di High Internasional School?"

Haechan mengangguk. "Tetapi aku tidak sekolah disana." Lanjut Renjun.

"Jadi lepaskan aku, aku sudah tidak mengumpat padamu kan? Aku bahkan sudah membiarkan mu mencium ku." Mata Renjun berkaca-kaca.

"Kenapa begitu?"

"Ya karena kau salah orang, yang seharusnya disini, di hadapan mu ini, harusnya Reyhan bukan aku Renjun."

"Tidak, lalu kenapa namamu yang ada di sekolah?"

"Karena kakak ku memakai nama ku... Dia sering membuat onar dan menggunakan namaku, bahkan sering kali para musuhnya datang dan memukuli ku karena yang mereka tau nama ku, tidak ada yang tau jika nama kakak ku adalah Reyhan, yang mereka tau hanya satu, yaitu Renjun."

Haechan tertegun.

"Tidak mungkin."

"Apa yang tidak mungkin? Aku dan kakakku itu kembar, kami sangat mirip hanya saja postur tubuh, tidak kah kau menyadarinya?"

"Beberapa bulan terakhir aku tidak tenang karena mata-mata mu, dan itu juga saat Reyhan pindah ke China."

Haechan masih terus mendengarkan Renjun.

"Jadi sekarang, kau lepaskan aku, pergi ke China dan temui saudara ku-"

"-karna dia orang yang kau cintai bukan aku."

"Tidak!"

"Kenapa tidak? Kau menyiksa orang yang tidak bersalah."

"Ya sudah aku benar-benar minta maaf untuk itu, karena aku sama sekali tidak tau."

"Bukan kah kau memata-matai saudara ku? Dan mencari informasi tentangnya? Kenapa kau tidak tau jika dia memiliki saudara?"

"Kau pikir semudah itu? Yang aku dapatkan hanya tentang, dia anak tunggal dan tinggal bersama ayahnya."

Renjun terkekeh, sakit sekali mendengar itu, harusnya ia sadar bahwa selama ini, ia dan ibunya sama sekali tidak di anggap oleh ayahnya, bahkan identitas saja mengatakan seperti itu.

"Kalau begitu biarkan aku pergi, dan cari saja Reyhan... Aku tidak mau di pukul lagi." Kata Renjun.

"Tidak, aku sudah mendapatkan mu, jadi kau sudah menjadi milikku."

"Aku tidak bisa."

"Harus bisa!"

"Bagaimana caranya?"

"Aku akan membuatmu mencintai ku juga."

To Be Continue - 07Mei2022
-Rista

Gimana udah jelas nggak? Klo nggak jelas di jelasin aja sndiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana udah jelas nggak? Klo nggak jelas di jelasin aja sndiri.

[✓] OBSESSION || HYUCKREN Where stories live. Discover now