𝐇𝐲𝐮𝐜𝐤𝐫𝐞𝐧 : 25

7.4K 584 29
                                    

Dua hari Renjun tak pulang ke rumah, dan hanya Reyhan yang selalu datang. Meski begitu Haechan tak suka dengan kehadiran Reyhan. Reyhan sangatlah genit dan membuat Haechan muak.

"Sudahlah sayang, kau masih memikirkan Renjun?" Tanya Reyhan, ia menyentil dagu Haechan dengan telunjuknya.

"Diam kau!" Reyhan mengendikkan(?) Bahu nya, tak acuh terhadap Haechan dan ia pun keluar dari mansion pria itu.

Beberapa menit kemudian setelah kepergian Reyhan, seseorang tiba-tiba masuk, dengan keadaan lesu dan berjalan sembari menunduk.

Haechan melirik orang itu. Lebih pendek, berati ini Renjun. Haechan sudah dapat membedakan. Hanya satu pertanyaan di dalam otaknya, kapan Reyhan datang dan mulai menggantikan Renjun.

Haechan berdiri dengan wajah memerah menahan amarah, rahang yang mengeras, netra yang menatap tajam sosok yang baru saja datang itu, tangan mengepal siap meninju siapapun.

"Dari mana kau?!" Tanya Haechan dengan nada tinggi.

"A-aku dar– Akh!" Renjun meringis, saat Haechan menarik surai nya dengan kasar.

"Kau berani di belakang ku, huh! Berani kau?!" Haechan menarik surai itu dan mulai berjalan menuju kamar.

Sesampainya di kamar yang luas itu, Haechan menghempaskan tubuh Renjun ke lantas yang dingin itu, tubuh Renjun tersungkur.

"Kau menyuruh Reyhan untuk menggantikan mu?"

Renjun hanya diam, ia masih mencerna apa yang Haechan katakan barusan. Apa katanya, Reyhan? Apakah Haechan sudah tahu? Bagaimana bisa.

"JAWAB, HUANG!!" Teriak Haechan penuh amarah. Ia benar-benar marah pada Renjun.

"Aku tidak mengerti apa maksudmu, sama sekali tidak mengerti." Lirih Renjun.

"TIDAK USAH BERBOHONG!"

"Reyhan yang mengatakan bahwa kau meminta untuk menggantikan mu dan kau pergi dengan selingkuhan mu!"

"Selingkuhan apa?!" Renjun berdiri dan mencoba menjawab Haechan.

//Plak

"Sudah berani sekarang, huh?!" Amarah Haechan semakin naik, ia sudah benar-benar emosi.

Renjun terdiam saat beberapa detik yang lalu mendapatkan tamparan keras dari Haechan.

//Bugh

Perut Renjun di tendang, hingga membuat tubuhnya mundur kebelakang dan punggungnya membentur dinding.

"Akh!"

"Aku akan memberimu pelajaran!"

Ia menarik sebuah kursi kayu, dan menarik kasar tubuh Renjun dan mendudukkannya di kursi itu. Ketakutan tiba-tiba muncul dalam diri Renjun. Haechan mengambil sebuah tali dan mengikat tangan Renjun di belakang kursi.

Kemudian Haechan berjalan ke arah lemari dan mengambil sebuah ikat pinggang yang memiliki ujung besi.

Ikat pinggang itu mendarat di perut Renjun dan membuatnya meringis kesakitan.

"Akh! S-stop! Sakit, jangan lakukan ini!!" Kaki yang tidak terikat menendang-nendang angin.

Haechan tersenyum jahat, ia menyeringai. Seperti nya jika duduk di kursi tidak akan bagus. Ia menarik surai pria mungil itu dan membuatnya tersungkur di lantai.

//Dugh

Dahi Renjun langsung terbentur di lantai marmer, membuatnya sedikit merasa pusing.

"Akan ku buat kau sehingga tidak berani melawanku!" Haechan merobek baju yang Renjun gunakan dan hanya menyisakan celana.

Ia melayangkan cambukan itu di punggung pria itu membuat Renjun menjerit kesakitan.

"Mau mengulang kesalahan lagi, hm?" Lagi-lagi ia menarik surai Renjun hingga pria itu mendongak.

Cambukan kedua.

"Arghh!! Hentikan!!" Jerit Renjun punggungnya benar-benar sakit dan perih.

Cambukan ketiga.

Renjun membalik tubuhnya dengan cara berguling. Air matanya jatuh dari sisi mata, sungguh cambukan Haechan benar-benar sakit.

Ia melihat Haechan yang sedang tersenyum mengerikan.

"Jangan berani-berani melawanku atau mengkhianatiku, baby." Haechan berlutut dan menunduk guna menatap wajah Renjun.

*Cup

Ia mengecup dan melumat bibir Renjun pelan.

"Hanya tiga cambukan. Jika kau mengulanginya lagi, akan ku buat lebih dari ini." Ia membuka celana pria itu membuat Renjun menjadi telanjang bulat.

Kakinya di buat mengangkang setelah Haechan mengambil sesuatu di laci nakas. Kaki itu semakin di lebarkan hingga terpampang jelas penis dan juga hole pink nya. Sementara Renjun hanyalah pasrah ia tak bisa melawan, ia hanya merasakan sakit pada tangannya yang terikat di belakang tubuhnya membuat ia tak nyaman.

Disisi lain Haechan masih memandang area sensitif pria itu, sembari memilih beberapa alat yang bisa di nyalakan.

"Dildo ini sangatlah cocok untuk menghiasi hole kesukaan ku ini." Ia menempatkan ujung dildo itu ke permukaan hole tersebut. Perlahan mendorongnya dan langsung memasukan seluruh benda itu.

"Arghh!" Renjun hanya bisa menangis, dan menjerit.

Sedetik kemudian tubuhnya menggelinjang hebat saat benda di dalam hole nya itu bergetar dengan kecepatan maksimal. Tubuhnya bergetar dan Haechan sangat menyukai bagaimana kacau kondisi Renjun.

Tubuh yang terlentang dengan kaki yang mengangkang lebar, tangan di ikat, mulut terbuka, rambut lepek akibat keringat, nafas terengah, dan benda besar yang menancap cantik di hole nya.

Ah Haechan melupakan sesuatu. Ia harus menghukum anak nakal itu dengan cock ring.

"Ja-jangan pakaikan itu, please ahhh!" Renjun merasa frustasi, ia tidak bisa mengeluarkan cairannya.

"Nikmati hukuman mu, sayang. Aku mencintaimu."

____________

To Be Continue - 29Juli2022

[✓] OBSESSION || HYUCKREN Where stories live. Discover now