𝐇𝐲𝐮𝐜𝐤𝐫𝐞𝐧 : 15

9.3K 829 22
                                    

Jangan lupa follow Ren_LeeNa00
————

GERCEP NIH PASTI SI PARA SIDER

Saat Renjun keluar dari kamar mandi, tubuhnya langsung di tarik kemudian bibirnya di cium dengan kasar.

Ia tak memiliki persiapan apa-apa hanya bisa mendorong pelan bahu Haechan.

"Lepashh." Ucap Renjun susah payah.

Seolah tuli, pria itu malah menggigit bibirnya sehingga terbuka Haechan tidak menyia-nyiakan waktu, ia segera melesakan lidahnya kedalam bibir si pria mungil.

Ciuman itu turun di leher mulus milik Renjun. Haechan menggigit, menghisap, menjilat, sehingga timbul warna kemerahan di leher tersebut.

"Stophh Ahh!"

Lagi-lagi Haechan tidak mendengar apa yang Renjun katakan, ia malah menuntun Renjun sehingga tubuh mungil itu terbaring terlentang di ranjang.

"Jangan melakukan ini, Haechan."

"Aku sudah tidak dapat menahannya Renjun." Bisik Haechan tepat di telinga Renjun dan berhasil membuat bulu-bulu nyawa Renjun berdiri.

Renjun menggeleng lemah. Tatapannya seakan mengisyaratkan bahwa jangan melakukan sesuatu yang ada di dalam pikiran Haechan.

"You Ready?"

"No." Balas Renjun lirih.

Renjun itu submissive yang bisa mengandung dan ia takut itu terjadi.

"Aku akan perlahan."

"Jangan.... Aku mohon hiks."

Haechan menatap mata Renjun yang mengeluarkan air mata, kenapa rasanya sangat sakit saat melihat air mata Renjun? Ia menjadi tidak tega menatap wajah memohon si mungil itu.

"Baiklah lain kali saja." Final Haechan.

Renjun bernafas lega ia menutup matanya sejenak kemudian ingin bangkit tetapi Haechan menahannya.
"Kenapa?" Tanya Renjun.

"Begini saja dulu, aku ingin seharian cuddle dengan mu, dan kau tanpa busana."

"Ta-tapi—"

"Aku akan menyalakan penghangat ruangan agar kau tidak kedinginan." Haechan sama sekali tidak bisa di bantah.

"A-aku...."

"Huang Renjun!!"

Renjun tersentak dan membiarkan Haechan membuka bathrobe yang ia pakai hingga tubuhnya telanjang bulat.

"Wangiiii!" Haechan memeluk tubuh telanjang itu dan menghirup wangi yang ada di tubuh itu.

"Aku akan memelukmu sepanjang malam. Kulitmu sangat halus Huang, kau merawatnya dengan baik."

"Ya, dan ini semua untuk seseorang nanti." Kekeh Renjun.

"Dan akulah orang itu." Haechan menyeringai dan malah membuat Renjun merinding.

"Bukan, aku akan memilih seseorang yang akan mendampingi hidupku selamanya." Kata Renjun, ia menatap wajah pria itu dengan lekat.

"Aku tidak akan pernah melepaskan mu, apapun yang terjadi. Simpan itu dalam pikiranmu."

*Cup

"Kau milik ku Renjun, dan akan selamanya begitu."

"Buat aku yakin dengan perasaanku." Batin Renjun.

"Ayo tidur."

"Baiklah, jangan macam-macam."

"Tidak akan, tetapi... Entahlah hehe."

Keduanya menaiki ranjang dan Renjun langsung masuk kedalam pelukan Haechan karena pria itu meminta.

Jemari Pria itu di bawa untuk mengelus bokong bulat milik Renjun. "Ja-jangan Haechan, aku ingin tidur."

"Aku tidak bisa melewatkan ini."

Haechan semakin gencar untuk meremas bokong itu seperti adonan, itu super lembut dan kenyal.

"Ahh." Mulut sialan! Kenapa tiba-tiba mendesah, umpat Renjun dalam hati.

Tiba-tiba Haechan membalik tubuh hingga Renjun tengkurap di atas tubuhnya.

"Jangan, kumohon."

"Sebentar saja."

"Tadi kau bilang, kau tidak akan macam-macam!" Sungut Renjun.

"Tapi bokong mu terlalu lembut untuk di remas."

"Ck!"

Haechan terus memainkan pantat Renjun. Ia menarik secara berlawanan arah, dan mungkin hole nya terlihat jelas.

"Aku mau tidur Haechan, jangan menggangguku!" Ucap Renjun, ia menyembunyikan wajahnya di leher pria itu.

Pria itu memainkan jarinya di hole milik si mungil, sehingga membuat Renjun geli.

"AKHH!" Bukan, bukan Renjun yang berteriak, melainkan Haechan. Ia berteriak sebab Renjun menggigit lehernya dengan kuat.

"Sudah ku bilang jangan, jangan!" Desis Renjun.

"Akh sialan!" Jerit Renjun saat dua jari Haechan masuk ke dalam lubang nya.

"Mau ku tambah jarinya? Hm."

"Jangan, pleashhh nghh." Renjun mencoba bangkit dari tubuh pria itu, tetapi Haechan menahannya agar tidak bangkit.

Karena memiliki tubuh yang mungil. Dengan mudah Haechan membalik tubuh itu hingga terlentang di atas perut nya. Sementara Haechan, ia bangun sedikit kemudian bersandar di kepala ranjang.

"Hentikahhn."

Jari-jari Haechan di keluarkan. Kemudian pria berkulit Tan itu mengambil dildo di dalam laci nakas yang ada di samping ranjang.

Tanpa memberi pelumas, Haechan langsung memasukan benda itu kedalam hole milik pemuda mungil itu.

"Shh-sakit... Enghh." Renjun meremas selimut yang tergeletak di sampingnya.

"Akh." Tubuhnya tiba-tiba limbung kesamping. Renjun tengkurap, sebab jika ia terlentang, benda sialan itu akan masuk lebih dalam.

"Wow sexy." Kata Haechan, ia menggigit bibirnya dan menatap Renjun dengan tatapan mesum.

Pria itu mendekat ke arah pria mungil yang sedang menggeliat seperti cacing itu. Haechan menarik pinggang Renjun sehingga membuat si manis itu menungging.

"Haechan please...."

"Apa sayang hm?"

"Keluarkan benda itu nghh." Desah Renjun di akhir kalimat sebab Haechan me maju mundurkan benda panjang itu.

"Shhh Ahh."

"Bagaima, enak?"

"No..." Lirih Renjun.

"Lama-lama ini akan enak."

"AHHH." Tubuh Renjun menggelinjang disaat cairan putih kental keluar dari lubang pipisnya. Tubuhnya ambruk di kasur empuk itu membuat pipi pantat nya yang terlihat sangat lembut bergoyang seperti jeli.

"Kau sangat sexy saat orgasme."

To Be Continue - 22Juni2022
-Rista

Lagi mood mknya up

[✓] OBSESSION || HYUCKREN Where stories live. Discover now