𝐇𝐲𝐮𝐜𝐤𝐫𝐞𝐧 : 22

7.2K 562 32
                                    

Paginya Renjun sedang menyiapkan sarapan untuknya dan juga Haechan. Ia membuat sandwich dan juga segelas teh hangat.

Tak lama kemudian ia menatap Haechan yang sedang melangkah menuju ke arahnya dengan tangan kanan yang memegang dasi, dan sedetik kemudian dasi tersebut di berikan pada pria mungil yang baru saja menata piring berisi sandwich.

"Pasangkan dasi ku." Ucap Haechan.

"Bukannya kau bisa memasangkan sendiri?" Tanya Renjun, tapi ia tetap mengambil dasi itu.

"Aku ingin kau yang memasangnya, sayang." Ujar Haechan, ia tersenyum dan mengambil kesempatan mengecup pipi Renjun.

"Masih pagi, jangan berbuat mesum!" Omel Renjun, ia masih fokus memasangkan dasi pria itu. Dan selesai.

"Itu bukan mesum sayang, itu namanya morning kiss. Sebenarnya, aku ingin berciuman yang panas denganmu, tapi aku urungkan."

"Bagus lah." Keduanya duduk di kursi masing-masing. Dan mulai memakan sandwich buatan Renjun.

"Chan, nanti siang aku akan membeli bahan dapur. Hanya tinggal sedikit."

"Suruh maid saja." Sahut Haechan.

"Tapi aku sekalian ingin membeli sesuatu, boleh?"

"Baiklah, pergi dengan supir. Panggil Lucas." Renjun mengangguk, dan tersenyum manis membuat Haechan gemas, ia menghampiri tempat duduk Renjun dan mengangkat tubuh ringan itu kemudian menaruhnya di pangkuannya, dan mengecup bibir Renjun. Namun, dengan cepat Renjun menghapus bekas kecupan pria itu.

Haechan tidak terima, kembali mengecup bibir Renjun, dan lagi-lagi bekasnya di hapus oleh Renjun menggunakan tangan.

Haechan mengecup bibir Renjun berkali-kali dan ia mengunci pergerakan Renjun.

"Arghhh!!" Teriak Renjun kesal.

Pria berkulit Tan itu malah terkekeh melihat wajah kesal Renjun.

"Aku berangkat, dan kau hati-hati, cepat pulang. Jangan mampir ke tempat lain. Mengerti?" Ujar Haechan.

"Tidak, aku tidak mengerti." Gurau Renjun membuat Haechan lagi-lagi merasa gemas.

Tiba-tiba Haechan mendekatkan wajahnya di telinga Renjun. "Aku akan menghukum mu nanti malam, kucing nakal." Renjun melotot mendengar bisikan pria itu.

"Tidak mau! Kau suka sekali membuatku tersiksa ya?!"

"Bukankah itu nikmat?"

"Itu sakit, sialan!" Membayangkan saja membuat Renjun meringis, saat benda-benda itu masuk ke dalam hole nya.

"Nantikan Huang." Haechan menaruh tubuh Renjun di atas meja dan mengecup sekilas bibir dan dahi Renjun kemudian tersenyum dan berangkat bekerja.

Drttt drttt

Renjun menatap ponselnya yang berdering, nama yang tertera di sana membuatnya mengernyit bingung.

'kak Reyhan'

Renjun menggeser tombol hijau.

"Ada apa kak?" Tanya Renjun.

"Bisakah aku menggantikan mu?" Ucap seseorang di seberang sana.

"Untuk apa?" Tanya Renjun heran. Bukankah kakaknya itu sudah pernah berkata bahwa jika urusannya selesai ia tidak akan berurusan dengannya.

"Kau tidak perlu tahu!"

"Baiklah. Kakak di mana? Aku akan ke sana."

"Di apartemen. Kemari lah."

"Baiklah."

[✓] OBSESSION || HYUCKREN Where stories live. Discover now