-6-

1.9K 258 30
                                    

Mobil yang dikendarai oleh Jisoo akhirnya terparkir didepan gerbang mansion keluarga Kim.

"Loh,kalian tidak mau masuk?"tanya Jennie

"Kita langsung pulang saja deh. Lagian Rosie juga sudah tidur"sahut Jisoo menatap Rosie yang lagi tidur diatas pangkuan Jennie.

"Ya sudah deh"sahut Jennie"Heh bocah! Bangun lo!"dia berusaha membangunkan Rosie.

Bukannya bangun,Rosie malah merengek kecil dan menenggelamkan mukanya diceruk leher Jennie"Malah ngelunjak nih anak"dumel Jennie.

"Gendong saja Jen. Lagian Rosie juga tidak berat kok"ujar Jisoo

Jennie menghela nafasnya kasar. Dengan pasrahnya dia menggendong Rosie dan membawa bocah itu keluar dari mobil Jisoo.

Setelah memastikan mobil Jisoo berganjak pergi,Jennie akhirnya berjalan memasuki mansion.

"Jen,kalian dari mana?"tanya Irene menghampiri Jennie

"Tadi aku sama Kak Jisoo ketaman"sahut Jennie

"Itu Rosie kenapa?"

"Nih bocah bandel jatuh terus nangis"sahut Jennie malas"Mama gendong saja dia"dia ingin menyerahkan Rosie pada Irene namun Irene menghindar.

"Aduh,Mama lupa kalau Mama belum matiin kompor. Kamu bawa Rosie kekamar saja ya"dengan segera Irene berlalu pergi dari sana membuatkan Jennie semakin kesal.

Dengan sedikit gerutuan dihatinya,Jennie berganjak kelantai atas. Dia memasuki kamar Rosie dan membaringkan Rosie diatas kasur. Ditatapnya wajah polos sang adek dengan tatapan yang sulit diartikan"Lo imut,tapi nyebelin"gumam Jennie sebelum berlalu kekamarnya.







:
:

Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore dan Rosie terbangun dari tidurnya gara gara rasa haus yang menyerangnya.

Kaki mungilnya itu berganjak turun dari kasur dengan sedikit kesulitan. Dengan mengucek matanya,dia berganjak keluar dari kamar"Mama. Ochie mau uyyu"ujarnya memanggil sang Mama.

Tiada sahutan. Dia berjalan kekamar orang tuanya namun kamar itu kosong seakan tidak ada penghuni. Akhirnya dia memutuskan untuk kekamar Jennie.

Beruntung sekali pintu kamar Jennie tidak tertutup sepenuhnya jadi dia bisa mendorong pintu kamar itu dengan gampang.

"Kak Nini"panggil Rosie menghampiri Jennie yang lagi tidur

Ingin naik keatas kasur Jennie namun kakinya yang masih pendek itu membuatkan dia kesulitan"Kak Nini,bangun!"teriaknya

"Erghh! Apaan si!"kesal Jennie terbangun dari tidurnya.

"Ochie mau uyyu"ujar Rosie polos

"Terus kenapa minta sama gue?! Minta saja sama Mama!"

"Tapi Mama tidak ada. Ochie tudah kekamal Mama tapi tidak ada tiapa tiapa dicana"

Jennie mengusap rambutnya dengan frustasi"Lo ngerepotin gue mulu tahu!"dia berganjak turun dari kasur"Ikut gue"

Rosie mengikuti langkah Jennie yang sudah berganjak keluar dari kamar itu"Mama!"teriak Jennie memanggil sang Mama.

Tetap saja tiada sahutan. Akhirnya Jennie memutuskan untuk turun kelantai bawah.

"Nini. Ochie tidak bica tulun"adu Rosie

Hah~ sabarkan lah Jennie

"Makanya jangan pendek!"ketus Jennie. Digendongnya Rosie dan membawa Rosie turun kelantai bawah.

Hening.

Mansion itu seakan tidak ditinggali. Tidak ada siapa siapa disana namun mobil yang sering dinaiki oleh sang Papa masih terparkir di parkiran.

"Ini pada kemana si? Kok tinggalin gue sama bocah nyebelin ini!"dumel Jennie

"Kak Nini,mau uyyu"rengek Rosie

"Dikira gue babu huh?!"kesal Jennie namun dia tetap berganjak kedapur dan menyiapkan satu susu botol untuk sang adek"Nih,minum!"dia mendudukkan Rosie diatas sofa dan bocah itu langsung diam dengan mengemut susu botolnya.

Jennie pula kembali kekamar untuk mengambil ponselnya. Dia berusaha menelfon orang tuanya namun panggilannya tidak dijawab bahkan sepertinya nomernya itu sudah di block.

Akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Kai sama Jaemin. Namun tetap saja kedua abangnya itu tidak menerima panggilan darinya"Mereka ngeblokir nomer gue?!"kaget Jennie

"Gila! Mereka pada kemana si?! Masa gue sama bocah nyebelin itu dibuang dari kartu keluarga? Eh,tapi tidak mungkin deh. Kalau gue dibuang,yang pasti gue yang bakalan diusir"monolog Jennie

"Ck! Awas saja pas mereka pulang nanti! Gue bakalan ngambek! Bisa bisanya mereka tinggalin bocah ngerepotin itu sama gue!"lanjut Jennie




















*

Disisi lain,terlihatlah Suho bersama istri dan dua anak laki lakinya berada di bandara. Mereka bakalan berangkat ke Italy untuk menikmati liburan mereka selama beberapa bulan.

Bukan tanpa alasan mereka meninggalkan Jennie bersama Rosie. Semua ini adalah rencana Suho agar Jennie menjaga Rosie dan menerima Rosie didalam kehidupannya.

Awalnya,Irene tidak menyetujui rencana suaminya itu namun setelah dibujuk,dia akhirnya setuju. Lagian Suho juga sudah membayar bodyguard untuk memantau Rosie sama Jennie dari jauh.

"Apa tidak apa apa kalau kita meninggalkan Jennie sama Rosie?"tanya Kai ragu

"Aku juga khawatir sama mereka Pa. Mereka itu cewek"lanjut Jaemin

Suho menatap kedua anak laki lakinya itu bergantian"Kalian tenang saja. Papa sudah menyiapkan 10 bodyguard untuk memantau Jennie sama Rosie dari jauh. Mereka bakalan ngomong sama kita soal perkembangan Rosie sama Jennie. Hanya ini caranya untuk bikin Jennie akrab dengan Rosie"ujarnya membuatkan Kai sama Jaemin mengangguk.

"Kalian juga sudah libur dari pekerjaan kalian bukan?"tanya Irene

"Mama tenang saja. Sudah dari awal Jae mengambil izin libur"sahut Jaemin

"Aku juga sudah kok"lanjut Kai

"Baiklah,kita berangkat sekarang"ujar Suho menggandeng sang istri memasuki pesawat peribadinya diikuti oleh kedua anak laki laki mereka itu.














Akhirnya bakalan full moment Chaennie ya 😂







Ini cover buat cerita baru. Aku fall in love banget sama cover ini 😣

-Kehilangan sang Mama membuatkan Chaeyoung berubah menjadi namja yang berandalan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Kehilangan sang Mama membuatkan Chaeyoung berubah menjadi namja yang berandalan. Dan sang Papa berniat untuk menikah kembali namun calon istri sang Papa malah seumuran sama Chaeyoung-
"Masih muda kok mau sama yang tua si"-Chaeyoung
"Bodo amat! Ini hidup gue,bukan hidup elo!"-Jennie
Chaennie📌
Topsé📌




   Tekan
    👇

Little Sister✅Where stories live. Discover now