-12-

2.1K 266 26
                                    

Setelah sadar,Rosie sama sekali tidak ingin berjauhan dari Jennie bahkan Jennie harus ikut duduk diatas kasurnya.

"Rosie makan ya. Kakak suapin"ujar Jennie.

Rosie hanya diam. Dia tidak mengangguk ataupun menggeleng.

Jennie tahu adeknya itu masih ketakutan dengan apa yang terjadi"Rosie jangan takut ya. Kakak ada disini"ujar Jennie

"Dimana Mama? Ochie mau tama Mama"

Helaan nafas Jennie kedengaran"Mama,Papa,Abang Kai sama Abang Jaemin lagi kerja. Kakak tidak tahu kapan mereka pulang. Rosie tinggal sama Kakak saja ya"

Rosie menggeleng"Kak Nini tibuk kuliah. Nanti Ochie pelu tinggal tama Bu Jina. Ochie tidak mau"

"Tidak sayang. Kakak janji tidak akan meninggalkan Rosie sama Bu Jina lagi. Kakak akan membawa Rosie bersama Kakak"sahut Jennie cepat.

"Benalan?"

"Benaran kok. Rosie jangan takut lagi ya. Kakak akan melindungi Rosie"ujar Jennie tersenyum hangat membuatkan adeknya ikut tersenyum"Sekarang Rosie makan ya"Jennie mengambil sepiring bubur dan menyuapi Rosie.

Bocah itu menikmati bubur itu dengan antuasis"Apa selama ini Rosie tidak makan hurm?"tanya Jennie

"Bu Jina hanya bialin Ochie minum uyyu"sahut Rosie jujur

"Kenapa tidak bilang sama Kakak?"tanya Jennie dengan lembut

Rosie menunduk"Ochie takut. Bu Jina bilang dia bakalan pukul Ochie lagi kalau Ochie ngomong tama Kakak"

Brengsek! Ingin sekali Jennie membunuh sosok yang sudah menyakiti adeknya itu.

"Rosie,lihat Kakak"panggil Jennie"Kalau ada yang sakitin Rosie,Rosie harus ngomong sama Kakak ya. Kalau Rosie sakit,Rosie harus ngomong. Apa pun yang terjadi,Rosie tidak bisa mendiamkan diri. Kalau ada yang jahatin Rosie,Rosie langsung saja bilang sama Kakak okay?"nasihat Jennie

"Ocei"sahut Rosie

Jennie mencubit pipi Rosie dengan pelan"Buka mulut kamu"dia kembali menyuapi Rosie makan.












Kedatangan Lisa yang memakai seragam sekolah bersama Jisoo yang memakai pakain formalnya itu membuatkan Rosie terpekik senang soalnya mereka berdua membawa banyak coklat untuk Rosie.

"Akhirnya Rosie sadar juga"ujar Lisa

"Ochie kuat!"sahut Rosie

Jisoo mengelus kepala Rosie"Apa masih ada yang sakit hurm?"

"Tudah tidak takit. Kak Nini jagain Ochie dengan baik"sahut Rosie

"Baguslah"sahut Jisoo beralih menatap Jennie"Apa kamu sudah bisa menghubungi Om sama Tante?"

Jennie menggeleng"Mereka seakan hilang dari dunia ini!"kesalnya

"Ikut Kakak"ujar Jisoo. Dia beralih menatap Lisa"Lisa jagain Rosie ya. Kakak sama Kak Jennie keluar sebentar"ujarnya

"Okay Kak"sahut Lisa

Jisoo berganjak keluar dari ruang inap Rosie disusul oleh Jennie dibelakangnya. Mereka memilih untuk ketaman belakang rumah sakit agar bisa mengobrol dengan lebih nyaman.

"Jadi,ada apa Kak?"tanya Jennie

Jisoo tersenyum tipis"Sebenarnya Kakak tahu dimana keberadaan orang tua serta kedua Abang kamu"

"Mwo?! Mereka dimana Kak?"

"Italy. Mereka liburan disana selama beberapa bulan"sahut Jisoo.

Jennie menghembuskan nafasnya dengan kasar bagi meredakan emosinya"Kenapa mereka meninggalkan aku sama Rosie?"

"Sebenarnya itu memang rencana mereka. Mereka mau kamu mengurus Rosie agar kamu bisa belajar untuk menerima Rosie. Kakak tahu rencana mereka itu salah tapi Kakak tidak ada hak untuk menghalang mereka. Lagian sekarang rencana mereka berhasil si. Kamu sudah bisa menerima Rosie"

"Gimana Kakak bisa tahu semua ini?"

"Sebelum pergi,Mama kamu sudah ngomong sama Kakak duluan soal ini. Mereka meminta Kakak untuk memantau kamu sama Rosie dan sekarang Kakak merasa bersalah karena gagal menjaga Rosie"

Jennie menggeleng cepat"Kakak tidak salah. Semuanya salah aku. Aku sendiri yang tidak peka. Seharusnya aku sadar kalau adek aku kesakitan"

Jisoo merangkul Jennie"Sudah lah. Jangan salahin diri kamu. Semua ini sudah takdir. Sekarang kamu hanya perlu sentiasa menemani Rosie agar tidak ada yang bisa menyakiti dia lagi"

"Itu sudah pasti Kak. Aku akan membawa Rosie kekampus"

"Kamu yakin?"

"Aku yakin. Rosie tidak bandel,jadi dia pasti akan patuh"

"Kalau kamu kerepotan,kamu bisa menitipkan Rosie sama Kakak saja"

"Tidak apa apa Kak. Aku tidak mau merepotkan Kakak yang sibuk kerja"sahut Jennie"By the way,berapa lama orang tua aku sama Abang Abang aku bakalan liburan? Apa mereka tidak tahu kalau Rosie kesakitan?"

"Kakak tidak tahu soal itu. Yang pasti mereka akan kembali"sahut Jisoo

"Lihat saja! Mereka harus membayar apa yang sudah mereka lakukan!"

"Memangnya kamu mau ngapain?"

Jennie tidak menjawab pertanyaan Jisoo itu. Dia bersmirk dengan rencana yang sudah tersusun dibenaknya.











:
:

Disisi lain,terlihatlah Irene yang tidak bisa fokus menikmati liburannya. Sebagai seorang ibu,sudah pasti dia mendapat firasat yang buruk kalau sesuatu terjadi kepada anak anaknya dan sekarang dia sudah merasakannya.

"Kita harus pulang yeobbo. Aku takut anak anak kenapa napa"ujar Irene

"Tenang saja sayang. Aku yakin Jennie bisa menjaga Rosie"sahut Suho menenangkan Irene.

Buat pengetahuan semua,Suho sudah menghentikan bodyguard untuk memantau Jennie sama Rosie setelah dia tahu Jennie sudah bisa menerima Rosie makanya sekarang mereka tidak tahu apa yang terjadi pada anak bungsu mereka itu.

"Firasat aku tidak enak! Gimana kalau sesuatu terjadi sama kedua putri kita?!"kesal Irene

Suho menghela nafasnya dengan kasar"Tenang saja,tidak akan ada apa apa yang terjadi"ujarnya"Baiklah,kita akan pulang seminggu lagi"lanjutnya ketika Irene menatapnya dengan horror.

Hufftt,baru saja mau honeymoon.






  Tekan
   👇

Little Sister✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang