32: status

927 149 21
                                    

❀° ┄───────╮
Vote | Comment
╰───────┄ °❀

Dilihat melalui jendela, nampak cahaya rembulan menyinari langit juga mengiringi keheningan malam yang menyelimuti kota Seoul. Malam ini cukup dingin, tetapi untungnya penghangat ruangan yang menyebar di seluruh apartemen mampu menghalaunya dengan baik.

Dari arah dapur Rochely melangkah menuju ke ruang tengah dengan sebotol wine dalam genggaman tangannya. Segera ia tenggak perlahan cairan merah keunguan tersebut, langsung dari botolnya begitu telah mendaratkan bokong di atas sofa dan meraih remote untuk menyalakan televisi.

Lambat laun posisi tubuhnya kini berubah menjadi berselonjor nyaman. Akibat dari terus menerus memandang tak minat layar televisi yang menayangkan drama romance, membuat Rochely terlelap dengan sebotol wine kosong yang berada dalam rengkuhannya.

Beep

Ceklekk...

Pintu utama apartemen Rochely baru saja berbunyi, sebuah pertanda bahwa ada orang lain yang berhasil mengakses kode keamanan tempat tinggalnya.

Seperti kemarin lusa, Jungkook—yang mengenakan kaus oblong hitam, dibaluti jaket balenciaga dan celana jeans panjang—kini kembali mendatangi Rochely. Namun bedanya, kali ini Jungkook tidak mengabari wanita Park itu terlebih dahulu.

Pria muda Jeon itu lantas menjejakkan kakinya guna mencari eksistensi Rochely dengan langkah tenang. Seketika jantungnya seakan meletup-letup saat mendapati sang hawa tengah terbaring dengan dua kancing teratas piyamanya yang terlepas hingga menampilkan belahan dada. Kalau boleh jujur, Jungkook jauh dari kata baik-baik saja jikalau ada sesosok makhluk Tuhan yang paling seksi tergeletak di depannya. Sungguh, membuat si Jeon itu kelewat ingin memangsanya tanpa ampun.

Jungkook yang masih menenteng tas lantas menundukkan tubuhnya guna mengelus pelan pipi Rochely. Kemudian menyapanya lirih setengah berbisik, "Aunty..."

Merasakan sentuhan dingin seseorang pada saat sedang sendirian di tempat tinggalnya membuat Rochely sangat terkesiap selagi menemukan presensi Jungkook yang tahu-tahu menyembul di depan mata.

Pun manik hazelnya terbelalak ketika pria muda itu kian memangkas jarak antara keduanya. Pun ia memekik kaget, "Jungkook?"

"Sial. Mengagetkanku saja!" Rochely yang mengubah posisinya menjadi terduduk spontan memukul kencang dada kekar Jungkook, sampai tangannya kesakitan. "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aunty. Bolehkah aku menginap disini selama beberapa hari kedepan?" Jungkook meletakkan tas jinjing besar yang berisikan perlengkapannya di atas sofa, lalu melanjutkan, "Mama dan papa bertengkar. Suasana di mansion menjadi sangat tidak nyaman."

Menyadari bahwa tatapan Jungkook yang selalu mencuri pandang ke belahan dadanya, Rochely pun sontak kembali memasang kancing piyama satin berwarna navy yang terlepas, kemudian bertanya, "Apakah kau sudah izin kepada mereka?"

"Buat apa? Mereka sudah tidak memedulikanku kehadiranku lagi." Ketika Rochely tampaknya agak tak yakin, Jungkook pun kembali menambahkan, "Tapi aku sudah izin kepada grandpa, dan beliau mengizinkanku."

"K-kau—apa?" Iris Rochely kembali melebar. "Telah izin dengan daddy ku?"

Jungkook hanya mengangguk. Sementara Rochely memiringkan kepalanya, beberapa kerutan kini terbentuk di dahinya. "Bagaimana bisa?"

AUNTYWhere stories live. Discover now