28: talking about the future

855 170 75
                                    

❀° ┄───────╮
Vote | Comment
╰───────┄ °❀

Selepas bertemu Namjoon, Jungkook memiliki janji temu lainnya dengan Yoo. Pria baruh baya yang biasa ia panggil grandpa itu baru tiba di Korea dan memintanya untuk bertemu di cafe dekat apartemen Rochely.

Tanpa diketahui oleh anak-anaknya, Yoo akan tinggal selama beberapa hari di Seoul. Hanya sampai memperoleh keberhasilannya dalam menyelesaikan permasalahan yang menimpa Rochely. Mengingat dirinya memiliki koneksi serta aliansi yang begitu luas di sini.

Masih mengenakan pakaian formalnya, Jungkook berderap memasuki cafe. Tak lama ia langsung menemukan presensi Yoo yang tengah duduk sembari memainkan layar ponselnya.

"Grandpa, sudah menunggu lama ya?" Dalam keadaan terengah-engah, Jungkook langsung duduk di depan Yoo.

Yoo mengulas senyum beberapa detik. "Tidak juga, tapi grandpa sudah memesankan minuman untuk kita berdua." Lalu mulai mengaitkan tatapan elangnya ke manik bambi Jungkook. "Apakah kau sudah mengumpulkan seluruh bukti serangkaian keblangsakan Jeffry dalam satu berkas? Grandpa tidak sabar untuk segera mengeksekusinya."

"Sudah. Ini berkasnya," jawab Jungkook sembari mengeluarkan sebuah map kertas coklat dari tas ransel kerjanya.

"Good job, Kookie!" Puji Yoo. Lalu ia bersedekap, mengamati Jungkook begitu intens. "Bagaimana keadaan mansion tanpa kehadiran Rochely?"

"Rasanya hampa, seperti ada yang hilang," lirih Jungkook yang beberapa saat kemudian seorang pelayan cafe datang membawa pesanan keduanya.

Dengan cepat pria muda Jeon itu menyeruput black sesame lattenya, menikmati setiap detik cairan hangat nan gurih itu mengalir di kerongkongannya.

"Kalau papa dan mamamu, bagaimana? Apakah mereka masih baik-baik saja?" Yoo kembali bertanya, membuat Jungkook terdiam sesaat. Jadi...seperti inikah rasanya diinterogasi oleh calon mertua?

Jungkook tidak mengetahui motif Yoo menanyakan perihal orang tuanya. Ia pun tidak tahu; harus mengatakan apa untuk memenuhi pertanyaan tersebut. "Maksud grandpa?"

"Ada yang ingin grandpa bicarakan, sebab sudah sepantasnya kau mengetahui hal ini." Lalu menghela napas berat seakan hendak memberitahukan sesuatu yang besar. "Sebenarnya papamu pernah berselingkuh dengan seorang wanita Inggris bernama Katy."

Jungkook benar-benar kebingungan dibuatnya. "Benarkah? Setahuku papa dan mama saling mencintai." Kemudian dengan mata nan membulat juga pipi yang memerah sempurna, ia melanjutkan, "Mereka bahkan—bercinta setiap pagi."

Yoo menghela napas tak percaya. "Aku sudah terlalu sering menasehati Ally untuk menggugat cerai papamu, tapi dia selalu saja menolak saranku dan memilih untuk menutup telinganya. Anakku yang keras kepala itu selalu saja berkata bahwa dia akan melakukan apapun demi mendapatkan cinta papamu kembali."

Jungkook hanya dapat membulatkan matanya keheranan di sepanjang Yoo melontarkan penjelasannya.

"Dan, baru-baru ini grandpa mendapatkan informasi bahwa papamu kembali berselingkuh. Hal inilah yang membuat grandpa semakin yakin, bahwa mama dan papamu harus berpisah demi menyatukan kau dengan Rochely dalam ikatan pernikahan," lanjut Yoo.

Jungkook memainkan kuku jemarinya, merasa bingung harus memberikan respon bagaimana kepada kakek tirinya itu. "T-tidak perlu begitu, grandpa. Bukankah keputusan cerai itu ada di tangan papa dan mamaku?"

AUNTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang