7: aunty, i'm really sorry

3.9K 438 83
                                    

❀° ┄───────╮
Jangan lupa vote dan comment <3
─────── °

❀° ┄───────╮Jangan lupa vote dan comment <3╰───────┄ °❀

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

***

Jungkook terbangun dari tidurnya lantaran diserang sakit kepala dan perut yang terasa sedikit mual. Pria muda itu mengerjap beberapa kali. Memandangi langit dari jendela kamarnya yang masih gelap. Sinar mentari belum menyusup dari celah-celah disana.

Sesaat kemudian Jungkook merubah posisinya menjadi duduk bersandar di kepala ranjang dengan perlahan. Berusaha mengingat alasan dirinya nekat meneguk alkohol—sedangkan hari ini merupakan hari keduanya bekerja sebagai pemagang di perusahaan Rochely.

Kepalanya semakin pusing ketika Jungkook terus memaksakan diri untuk mengingat kejadian semalam. Ternyata pernyataan 'tenggaklah alkohol bila ingin melupakan segalanya', yang seringkali dikatakan para pengunjung club malam memang terbukti benar.

Tidak ingin memusingkan kepalanya, Jungkook pun mulai turun dari ranjang dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi.

Jungkook berdiri di bawah pancuran air dingin, matanya terpejam menikmati sensasi dingin yang menyergap tubuh hingga ke tulang. Membuat Jungkook segar dan merasa lebih baik dari sebelumnya. Sakit kepala yang dialami pria itu mulai mereda.

Butuh waktu 30 menit untuk Jungkook menyelesaikan acara mandinya hingga akhirnya ia berderap meninggalkan kamar mandi.

Dilihatnya jam masih menunjukkan pukul 6 pagi. Jungkook pun mengambil hoodie hitam beserta celana jeans selutut dari lemari pakaian sebelum melangkahkan kakinya menuju ruang makan. Pria muda itu membutuhkan minuman yang dapat menghilangkan rasa pengarnya.

Segelas perasan air lemon yang dicampur dengan madu telah dihidangkan oleh seorang pelayan bernama Lee Jia tepat di hadapan Jungkook.

Sementara Jungkook terus melirik ke arah elevator yang berada di pojok ruangan. Matanya memandang jauh kala elevator tersebut tengah mengantarkan seseorang dari lantai 2 untuk turun ke lantai dasar. Ia menantikan presensi sosok wanita dengan rambut blonde dengan setelan baju formalnya.

Dengan posisi tegak beribawa, Jungkook masih terus meniup air lemon yang mengepul. Hingga ia terfokus kepada pelayan bernama Hana yang baru saja keluar dari elevator tersebut—tengah membawa sebuah nampan berisikan mangkuk kotor dan sisa air minum dalam gelas.

"Hana, kau membawa bekas peralatan makan siapa?" tanya Jungkook dengan alisnya yang terangkat.

"Nona Rochely, tuan," jawab Hana dengan sopan.

AUNTYWo Geschichten leben. Entdecke jetzt