34: the storm of destruction

964 148 53
                                    

❀° ┄───────╮
Vote | Comment
╰───────┄ °❀

Hari kian silih berganti, hingga kini terhitung genap satu bulan lamanya Jungkook telah tinggal bersama Rochely. Selama itu pula, perharinya mereka harus mengganti kain sprei yang setiap di penghujung hari selalu saja membentuk negara kepulauan.

Ketika Rochely masih tertidur pulas, Jungkook mendadak terbangun lantaran mendapati suara dering ponselnya yang berhasil mengganggu ketenangan tidurnya. Ia berulang kali mendapatkan panggilan masuk dan pesan singkat dari Joongki. Meskipun saat ini adalah hari sabtu dan jam masih menunjukan pukul enam pagi.

Usai menjawab pesan singkat dari Joongki, seulas senyum mulai terukir pada bibir lembab Jungkook

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Usai menjawab pesan singkat dari Joongki, seulas senyum mulai terukir pada bibir lembab Jungkook. Menyaksikan wanitanya masih terlelap seperti bayi di balik selimut putih tebal yang menutupi sampai pada batas leher Rochely.

Selama beberapa detik, Jungkook terus menatapi wajah tenang sang kekasih hingga membuat hatinya menghangat. Sebelum menyibak selimut, ia mengumpulkan nyawanya sejenak sembari memberikan satu kecupan lembut pada kening Rochely. Lalu berbisik tepat di samping telinga wanitanya, "I love you so fucking much..."

Jungkook tidak ingin membangunkan Rochely. la pun meninggalkan ranjang dengan berhati-hati agar tak menciptakan suara ribut, sebelum kemudian melangkah ke kamar mandi untuk segera membersihkan diri.

Empat puluh lima menit berlalu. Jungkook telah rapi dengan setelan jasnya, lantas memberikan satu kecupan lembut dari bibir basahnya untuk ia torehkan pada birai sang kekasih sebelum pergi. Namun Rochely yang merasakan dirinya akan ditinggalkan sontak membuka matanya.

"Sayang...Kau mau ke mana?" Rochely mengerjapkan mata dua kali sambil bertanya dengan suara parau khas bangun tidur selagi ia menggapai pergelangan tangan Jungkook yang telah mengenakan pakaian formal. 

Masih dalam keadaan telanjang, Rochely berusaha duduk—setengah berbaring—menyenderkan punggungnya ke kepala ranjang sembari mengucek matanya yang terus menatap Jungkook.

"Papa memintaku untuk menemaninya melakukan pers," sahut Jungkook. "Sepertinya dia ingin segera menikahi Katy."

Wanita itu lantas mendecak geram, lalu beranjak dari kasur untuk memberikan pelukan hangatnya. "Hati-hati ya, jaga dirimu baik-baik, jangan sampai terluka."

Jungkook mengulas senyum selagi lengan kekarnya mendekap erat Rochely. "Jangan lupa sarapan. Aku sudah membuatkan kimbab spesial untuk pacarku tercinta."

Rochely melenggut lemah seraya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang adam. Jujur saja, ia tidak rela jika Jungkook pergi meninggalkannya sendirian, sebab weekend adalah waktu dimana biasanya mereka selalu menempel mesra di atas ranjang dari pagi sampai siang.

AUNTYWhere stories live. Discover now