22 ~ Her Planning

18 4 1
                                    

Aku yakin jika kami melewati jalan biasa menuju Tokyo Tower, pasti ada orang yang akan menghalangi tujuan kami--orang suruhan Samukawa-san, misalnya. Kemampuan Tsugumi-san dalam pemantauan tidak boleh diremehkan. Kemungkinan besar juga ada seseorang yang akan menyusulku dari SHIP Foundation. Depan-belakang akan menghentikan langkah kami.

Kami butuh strategi. Meski Anko dan aku hanyalah siswi SMA, kami juga bisa membuat perencanaan. Oleh karena itu, kami harus menghilang dari sudut CCTV bangunan dan jalan-jalan umum serta drone yang diterbangkan pihak SHIP Foundation---karena aku melihatnya satu saat melarikan diri, sebelum Anko tiba.

Kami tidak sekedar menghilang. Tujuan kami memang Tokyo Tower. Aku tahu tidak akan aman masuk ke lokasi pertempuran, tapi aku berharap ada celah di mana orang-orang dewasa fokus pada pertempuran, lalu kami akan membawa Kayo pergi. Lalu, kami mengambil jalan alternatif. Saluran air kota.

"Kenapa kamu bisa berpikir mengenai terowongan bawah tanah ini?" Anko tidak percaya dengan ide 'cemerlangku' ini. Namun pada akhirnya kami berhasil masuk melalui sebuah lubang yang ada di balik bangunan tinggi.

Cukup sulit jika kami membukanya tanpa alat dan perhitungan, akan tetapi.... "Sebelumnya aku juga sudah ada rencana kabur," ujarku. Aku menampilkan blueprint saluran air bawah tanah dari ponsel pintar.

"Kamu mau kabur sendirian? Dari mana kamu dapat blueprint ini?"

Aku terdiam sesaat. "Tampaknya ada pihak ketiga yang ingin sekali aku ikut campur. Dia yang memberikan ini padaku."

"Dan kamu percaya?" Anko mencicit kesal.

Aku mengangguk. "Aku tidak punya pilihan." Aku masih berkomunikasi dengan Orang Misterius itu. Dia tidak memaksaku menyuntikkan cairan itu pada Ouma-san. Justru memintaku untuk menyimpannya.

"Namun, jika kamu sudah putus asa, boleh kok, kamu suntik diri sendiri dengan cairan itu! Dan kamu akan mendapatkan kekuatan besar! Kamu bisa seperti Ouma Shu--yang gagah berani maju layaknya pahlawan!" Itu yang ia katakan terakhir kalinya.

Kotak berisi suntikan itu selalu ada dalam kantong baju. Aku selalu mencari cara untuk menyuntikkannya ke Ouma-san. Namun, aku selalu ragu. Bisa jadi orang itu sebenarnya ingin meracuni Ouma-san dan mengkambing-hitamkan aku. Aku ragu, mana mungkin ada kekuatan besar seperti cerita heroik dalam komik.

Sementara cerita heroik Ouma-san aku dengar dari orang-orang terdekatnya. Kekuatan Raja. Namun sebutan itu seharusnya tidak boleh siapa pun menyinggungnya. Rahasia. Hanya ada di dokumen tersembunyi.

Meski begitu, bagaimanapun aku menjadi percaya setelah melihat anak laki-laki itu menarik sesuatu dari dalam tubuhnya Kayo. Katanya itu kekuatan yang sama dimiliki Ouma-san saat ia masih SMA. Bagaimana caranya kami melawan musuh yang menggunakan 'kekuatan curang' itu jika tidak memiliki kekuatan yang setara?

Mungkin saja aku berpikiran polos. Terlalu bodoh mengikuti saran Orang Misterius itu. Namun....

"Tidak ada pilihan. Kita harus segera pergi sebelum Tsugumi-san menyadari bahwa ada satu lubang yang sengaja tidak ditutup karena dalam perbaikan."

Dengan cepat aku membaca peta, dan kami berlari menelusuri lorong sempit, gelap, dan lembab itu. Hanya senter ponsel kami yang menerangi jalan. Beruntung tidak ada genangan air, kami jadi leluasa melangkah. Tujuan kami ialah basement menara.

*

*

Tubuhku tidak atletis. Berlari sepanjang 50 meter kurang saja sudah ngos-ngosan. Sementara Anko sama sekali tidak terlihat lelah. Namun ia beralasan cukup lelah karena pengaruh oksigen yang kurang di terowongan air. Itu benar adanya, tapi efeknya padaku lebih terasa. Ingin sekali berbalik, tapi aku harus menolong Kayo.

Guilty Crown: The Righthand of Eve ~She's the Queen~ [END]Where stories live. Discover now